WARTAKOTALIVE.COM, CAKUNG - Daging menjadi santapan umum bagi para keluarga di Ibukota Jakarta saat Ramadan.
Pemilihan daging tepat akan membuat masakan tetap lezat dan higenis saat bersantap sahur atau berbuka puasa.
Direktur Utama (Dirut) PD Dharma Jaya, Raditya Endra Budiman membagikan tips cara memilih daging berkualitas baik.
Pada umumnya, kata Raditya, tidak ada perbedaan antara daging beku dan daging karkas.
Daging karkas adalah daging dari satu ekor sapi yang dipotong kemudian langsung dijual di pasaran atau daging segar.
Sedangkan daging beku, menurut Raditya, memiliki kualitas sama baiknya dengan daging karkas.
Baca juga: Pedagang Daging Sapi Mogok Jualan, Pemprov DKI Siapkan Daging Beku di Lima Lokasi
Baca juga: Pedagang Daging Sapi Mogok Jualan, Pemprov DKI Siapkan Daging Beku di Lima Lokasi Ini
"Bedanya hanya daging beku punya umur ketahanan lebih lama karena dibekukan," kata Raditya saat ditemui di kantornya di Cakung, Jakarta Timur, Senin (12/4/2021).
"Setelah esnya mencair kualitas daging beku sama saja dengan daging baru dipotong," ujarnya lagi.
Soal kehigienisan atau kesehatan dan kebersihan daging beku yang diolah PD Dharma Jaya juga bisa diuji.
Dia menjamin kesehatan dan kebersihan seluruh daging beku yang dikelolanya Dharma Jaya cukup baik.
Alasannya, pemotongan daging beku di PD Dharma Jaya sudah sesuai standar yang berlaku.
Seusai sapi dipotong, daging langsung masuk ke ruangan pendingin, sehingga tidak diberi kesempatan bakteri untuk tumbuh di daging potong tersebut.
Baca juga: Masyarakat Diharapkan Beralih Mengonsumsi Daging Beku
Baca juga: Ini Cara Paling Cepat Mencairkan Daging Beku
Kemudian, ketika daging akan diolah, daging beku dicairkan, kualitas dan rasanya sama saja dengan daging karkas.
Pengolahan daging beku juga memudahkan pemerintah dalam mengontrol harga daging agar tidak melonjak tajam.
Daging beku dapat dipotong kapan saja dan disimpan sebagai stok.
Harga daging beku dapat diatur dan dikendalikan saat kebutuhan meningkat seperti hari raya besar.
Sementara daging karkas umumnya mengikuti harga sapi yang dijual pengusaha atau importir.
Apabila harga sapi mahal, maka itu otomatis berdampak pada melonjaknya harga daging potong yang dijual.
Baca juga: Tekan Lonjakan Harga, PD Dharma Jaya Siapkan Daging Beku Kemasan
Oleh karena itu, harga daging beku jauh lebih mudah dikendalikan ketimbang daging karkas.
Selain itu, untuk menghindari daging gelonggongan, masyarakat diimbau membeli daging di tempat-tempat yang sudah tersertifikasi menjual pangan.
Misalnya saja seperti membeli daging sapi di pasar-pasar yang dikelola PD Pasar Jaya, toko-toko daging tersertifikasi, dan pasar modern yang sudah memiliki izin resmi.
"Daging gelonggongan juga biasanya lebih mudah membusuk karena kandungan airnya lebih banyak," katanya.
Raditya menjamin bahwa daging dari BUMD PD Pasar Jaya merupakan daging berkualitas baik.
Menurut dia, pemotongan hewan di PD Dharma Jaya sudah mengikuti standar syariat Islam dan standar internasional dalam pemotongan hewan ternak.
Begitu juga hewan impor yang dipotong di PD Dharma Jaya dipastikan sudah sesuai syariat Islam.
Setelah semua syarat sudah dipenuhi, lalu baru bisa didaftarkan di Kementerian Pertanian.
"Jadi dipastikan pemotongan daging sudah penuhi syarat syariat Islam juga higienitasnya," ujarnya.
Selain itu, pihak PD Dharma Jaya juga memotong sapi tidak dalam keadaan stres.
Sapi yang dipotong dalam keadaan stres, biasanya memiliki kualitas daging keras karena seluruh otot tegang saat dipotong.