WARTAKOTALIVE, TANJUNG PRIOK - Pembacaan cockpit voice recorder (CVR) Sriwijaya Air SJ 182 membutuhkan waktu satu minggu, untuk dapat diketahui penyebab jatuhnya pesawat rute Jakarta-Pontianak itu.
Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono mengatakan, CVR itu akan langsung dibawa ke laboratorium untuk proses pembacaan data.
"Proses pembacaan memerlukan waktu kurang lebih antara 3 hari sampai 1 minggu."
Baca juga: DAFTAR Terbaru Zona Merah Covid-19 di Indonesia: Sisa 5, Bali Terbanyak
"Setelah itu kita akan lihat,” kata Soerjanto di Dermaga JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (31/3/2021).
Nantinya, akan dibuat transkrip data dari CVR untuk dicocokkan dengan data dari black box flight data recorder (FDR), alias perekam data penerbangan yang telah ditemukan sehelumnya.
"Sehingga kita bisa menganalisa kenapa data dari FDR kok seperti ini, dan bagaimana situasi di kokpitnya," ucap Soerjanto.
Baca juga: JADWAL Lengkap dan Link Live Streaming Misa Kamis Putih 1 April 2021 di Jakarta dan Sekitarnya
Soerjanto mengatakan, penemuan CVR Sriwijaya SJ 182 menjadi momen krusial, karena benda berwarna oranye itu sangat menentukan untuk mengetahui penyebab musibah tersebut.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengumumkan penemuan cockpit voice recorder (CVR) atau rekaman percakapan pilot pesawat Sriwijaya Air SJ182, yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu.
Budi mengatakan, CVR tersebut telah ditemukan pada Selasa (30/3/2021) pukul 20.00 WIB.
"Semalam jam 20.00 WIB ditemukan CVR di tempat yang tak jauh dari penemuan FDR," jelas Menhub Budi dalam konferensi pers di Terminal JICT, Rabu (31/3/2021).
Baca juga: BREAKING NEWS: Black Box Rekaman Suara Pilot Sriwijaya Air SJ 182 Akhirnya Ditemukan
Menhub sangat bersyukur dengan adanya penemuan CVR ini.
Diharapkan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dapat segera melakukan investigasi dan mendapatkan penyebab pasti jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182.
"Kita sangat bersyukur dengan temuan ini."
Baca juga: Tangkal Mutasi Baru, Sejumlah Produsen Kaji Pemberian Dosis Ketiga Vaksin Covid-19
"Apa yang ditemukan itu adalah upaya untuk mendapatkan data-data yang lebih baik," ucapnya.
Budi juga sudah melaporkan penemuan CVR itu kepada Presiden Joko Widodo.