Konten cover gebukan drum barang bekas miliknya tidak bisa dimonetize, lantaran mengandung 'copyright' alias hak cipta.
Monetize atau monetisasi adalah proses mengubah sesuatu agar bisa menjadi penghasilan, biasanya dilakukan untuk website dan platform media sosial.
Baca juga: Ini Keuntungan Jakarta Gelar Balapan Formula E Menurut Jakpro
Viewers di akun YouTube Deden Noy padahal sudah mencapai jutaan, dan subscribenya mencapai 73.800.
Bahkan untuk lagu 'Metropolis Part 1' yang bikin Portnoy kepincut sudah mencatatkan 1,2 juta viewers.
"(Monetize) Masih diajukan (ke YouTube). Tapi tampaknya lebih kepada ditolak, sih. Itu kan copyright semua."
Baca juga: Cabut Gugatan, Marzuki Alie: Kepengurusan AHY Sudah Demisioner Usai KLB, Ngapain Digugat Lagi?
"Jadi sekarang belum dapat penghasilan sepeser pun dari YouTube," ungkap Deden saat berbincang dengan Tribun melalui aplikasi pesan singkat, Rabu(24/3/2021).
Tak patah semangat, ia akan terus berusaha agar YouTube memberikan cuan dari konten yang dibuatnya.
"Semoga bisa sih, pasti bisa, bisa buat gajian," cetusnya.
Baca juga: KISAH Penggebuk Drum dari Barang Bekas Asal Bengkulu: Sepi Order Manggung Berbuah Kejutan
Deden yang berporfesi sebagai anggota organ tunggal dari hajatan ke hajatan, saat ini praktis penghasilannya berkurang karena efek pandemi Covid-19. Tidak ada warga yang berani menggelar hajatan.
Karena itu, ia sangat berharap bisa mendapatkan penghasilan hasil dari monetisasi konten drum cover miliknya di YouTube.
"Pastinya lebih ke untuk biaya hidup saja, sih."
"Nanti kalau ada lebihnya direncanakan lagi," ucap Deden.
Sepi Order Manggung Berbuah Kejutan
Warganet sempat dihebohkan dengan video pria asal Indonesia, yang mahir menggebuk drum dari bahan bekas seperti ember cat hingga tutup panci.
Aksi pria yang belakangan diketahui tinggal di sebuah desa di Bengkulu tersebut, membetot perhatian eks drumer Dream Theater, Mike Portnoy.