WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berduka cita atas meninggalnya mantan Jaksa Agung Basrief Arief, Rabu, (23/3/2021).
Ucapan belasungkawa tersebut disampaikan SBY lewat akun Twitter@SBYudhoyono.
"Saya ucapkan belasungkawa yg mendalam atas wafatnya Bpk. Basrief Arief, yg pernah mengemban tugas sbg Jaksa Agung."
Baca juga: Korps Adhyaksa Berduka, Mantan Jaksa Agung Basrief Arief Meninggal di Usia 74 Tahun
"Saya mengenang Alm sbg penegak hukum yg amanah, lurus & berpihak kpd kebenaran & keadilan."
"Selamat jalan sahabatku, istirahatlah dgn tenang di sisi Allah Swt." *SBY*
Mantan Jaksa Agung Basrief Arief meninggal dunia, Selasa (23/3/2021).
Baca juga: BMKG Prediksi Lapisan Es di Puncak Gunung Jayawijaya Papua Bakal Habis pada 2025
"Kejaksaan Republik Indonesia berdukacita atas berpulang ke hadirat Allah SWT."
"Bapak Basrief Arief Bin Bachtiar Arief," kata Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung Leonard Eben Ezer Simanjuntak lewat pesan tertulis.
Baca juga: DAFTAR Terbaru Zona Merah Covid-19 di Indonesia: Sisa 10, Terbanyak di Kalimantan Tengah dan Bali
Menurut informasi yang diterima dari pihak Kejagung, Basrief meninggal dunia hari ini pada pukul 10. 00 WIB.
"Semoga amal ibadah almarhum diterima di sisi Allah SWT dan dibukakan pintu maaf sebesar-besarnya. Aamiin Ya Robbal aalamiin," ujar Leonard.
Basrief meninggal dunia pada umur 74 tahun. Belum diketahui penyebab wafatnya Basrief.
Baca juga: Penelitian Terbaru: 64 Persen Orang Terinfeksi B117 Kemungkinan Meninggal, Vaksin Pfizer Efektif
Sebagai informasi, Basrief Arief lahir di Tanjung Enim, Sumatera Selatan, 23 Januari 1947.
Ia adalah alumni Program Pasca Sarjana Universitas Padjajaran (Unpad) dan Fakultas Hukum Universitas Andalas.
Setelah menyelesaikan studi pada Sekolah Hakim dan Jaksa di Palembang tahun 1967, ia kemudian mengabdikan diri pada jajaran Kejaksaan Agung.
Baca juga: DAFTAR Terbaru Zona Hijau Covid-19 di Indonesia: Menyusut Jadi 6, Ada di Papua, Nias, dan Maluku
Pernah menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Negeri Belawan, Sumatera Utara. Kemudian menjabat Kepala Kejaksaan Negeri Cibinong,Jawa Barat, Kepala Kejari Jakarta Pusat.
Kemudian menjadi Asisten Pidum Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta, Staf Ahli Kejaksaan Agung, Kepala Biro Umum, Kepala Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta
Nama Basrief tahun 2000 sering muncul karena menjabat sebagai Kepala Bagian Humas Kejaksaan Agung (Kejagung).
Baca juga: Terima Berkas KLB Partai Demokrat, Ini Dokumen yang Dicek Kemenkumham
Karier Basrief makin moncer tatkala dipercaya menjabat Jaksa Agung Muda Intelijen (Jamintel).
Ketika menjabat Jamintel, Basrief juga menjabat Ketua Tim Terpadu Pencari Terpidana dan Tersangka Perkara Tindak Pidana Korupsi atau Tim Pemburu Koruptor.
Ketika Jaksa Agung dijabat Abdurahman Saleh, Basrief dipercaya menjadi Wakil Jaksa Agung pada 2005 hingga pensiun pada Februari 2007.
Baca juga: KLB Partai Demokrat Dinilai Bisa Disahkan Kemenkumham, Ini Alasannya
Basrief pernah menjabat sebagai Ketua Presidium Keluarga Besar Purna Adhyaksa (KBPA) dan Senior Managing Partners pada Kantor Konsultan Hukum Dan Investasi SH dan rekan.
Tahun 2007 silam, saat pendaftaran calon pimpinan KPK, Basrief menolak untuk mendaftarkan diri. Sejak saat pensiun itulah Basrief seakan menghilang.
Basrief Arief menjabat Jaksa Agung pada 26 November 2010 hingga 20 Oktober 2014.
Baca juga: Azis Syamsuddin Minta Pemerintah Definisikan KKB, KKSB, OPM, dan TNPPB Sebagai Organisasi Teroris
Sebelum masuk ke lingkungan Gedung Bundar, Basrief menjadi Kajari Belawan, Sumut, Kajari Cibinong, Jabar, lalu Kajari Jakarta Pusat.
Ia lantas menjabat Asisten Pidum Kejati DKI Jakarta.
Ia salah satu pemburu koruptor. Ia juga seorang panutan di Kejaksaan, dan punya banyak pengalaman teknis di Kejagung.
Baca juga: Besok Sidang Rizieq Shihab Masih Digelar Virtual, Kuasa Hukum Takkan Hadir
Basrief Arief sempat menjabat Wakil Jaksa Agung di era Abdul Rahman Saleh.
Alumni FH Pasca Sarjana Unpad dan FH Universitas Andalas itu pernah menjadi Ketua Tim Pemburu Koruptor yang dibentuk oleh Kementerian Politik Hukum dan Keamanan.
Pada era kepemimpinan Basrief, Tim Pemburu Koruptor menangkap bekas Direktur Bank Sertivia, David Nusa Wijaya.
Baca juga: Ini Gaya Fashion dari Berbagai Negara Ini untuk Inspirasi Anda
David merupakan terpidana kasus korupsi dana BLBI senilai Rp 1,3 triliun.
Basrief digantikan oleh Muchtar Arifin pada 2007, karena memasuki masa pensiun.
Basrief terpilih dan dilantik menjadi Jaksa Agung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Jumat 26 November 2010.
Pendidikan
Hukum Perdata, Universitas Andalas (S-1), tahun 1975;
Magister Hukum Universitas Padjadjaran (S-2), tahun 2000;
Karier
Calon Pegawai Wilayah Pekanbaru (Tipe A) di Riau, tahun 1967;
Jaksa Fungsional Wilayah Pekanbaru (Tipe A) di Riau, tahun 1971;
Kasubsi Sosial dan Politik Wilayah Pekanbaru (Tipe A) di Riau, tahun 1976;
Kasubsi Tindak Pidana Subversi Wilayah Pekanbaru (Tipe A) di Riau, tahun 1978
Kasub Tipid Umum Lain Jakarta Pusat (Tipe A) di DKI Jakarta, tahun 1981;
Kasipidum Bandar Lampung (Tipe A) di Lampung, tahun 1985;
Kasipidum Surabaya (Tipe A) di Jawa Timur, tahun 1989;
Kasi Penyidikan II, Direktorat Penyidikan, tahun 1991;
Kepala Kejaksaan Negeri Belawan di Sumatera Utara, tahun 1991;
Kepala Bagian Humas Biro Umum, tahun 1994;
Kepala Kejaksaan Negeri Cibinong (Tipe A) di Jawa Barat, tahun 1995;
Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat (Tipe A) di DKI Jakarta, tahun 1996;
Asisten Tindak Pidana Umum (Aspidum) Kejati DKI Jakarta, tahun 1997;
Staf Ahli Kejaksaan Agung, tahun 1998;
Kepala Biro Umum Kejaksaan Agung, tahun 2000;
Kepala Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta, tahun 2000;
Jaksa Agung Muda Intelijen (Jamintel) tahun 2001;
Wakil Jaksa Agung, tahun 2005;
Jaksa Agung tahun 2010. (*)