Bukan kali ini saja mereka menggunakan kekerasan dalam setiap duel.
Sebelumnya, kelompok tersebut juga pernah tawuran dengan senjata tajam di Penjaringan, Jakarta Utara.
Bahkan aksi kekerasan itu dilakukan sepekan sebelum pembacokan terhadap aparat polisi.
Baca juga: DKI Jakarta Keluar dari Zona Merah Covid-19, Ariza Apresiasi Meningkatnya Kedisiplinan Masyarakat
Oleh karena itu pihak Polsek Metro Menteng menjamin akan memburu 35 sampai 40 anggota geng motor yang meresahkan tersebut.
"Maka dari itu ini menjadi perhatian dan fokus kami untuk menghindari terjadinya kekerasan yang dapat mengakibatkan kerugian yang lebih besar baik korban jiwa, luka, maupun konflik di masyarakat," jelas Iver.
Sementara itu pelaku R mengaku menyesal telah membacok aparat polisi. Ia mengaku baru bergabung dengan geng tersebut sejak Januari 2021 lalu.
Baca juga: Tanpa Dihadiri Kapolda Metro, Keluarga 6 Laskar FPI Ikrarkan Mubahalah: Ya Allah, Laknatlah Mereka
"Saya ingin minta maaf ke Aiptu Dwi karena sudah melukai tangannya atau jarinya. Saya sangat menyesal," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya seorang anggota geng motor diringkus polisi usai membacok polisi di Menteng, Jakarta Pusat.
Pelaku berinisial R itu membacok polisi dengan modal motor kawannya.
Kanit Reskrim Polsek Metro Menteng Kompol Gozali Luhulima mengatakan pihaknya langsung memeriksa CCTV usai mendapat laporan adanya pembacokan anggota polisi.
Saat itu Aiptu Dwi Handoko bersama kelima anggota polisi lainnya sedang patroli cipta kondisi.
Baca juga: Maruf Amin Kaget Jokowi Terbitkan Izin Investasi Miras, Fadli Zon: Lebih Baik Kaget daripada Tidak
Hal itu untuk antisipasi tawuran di wilayah Polsek Metro Menteng dan menyisiri kawasan rawan tawuran.
Setiba di Jalan Tambak, Menteng, Jakarta Pusat, ada 30 orang anggota geng motor yang kemudian dibubarkan oleh polisi.
Aksi kejar-kejaran tidak terhindarkan lagi dan Aiptu Dwi menabrakan sepeda motor pembawa senjata tajam.
Namun, Aiptu Dwi malah dihadiahi sabetan senjata tajam hingga alami luka dibeberapa bagian tubuhnya.