Jenderal Listyo Sigit Prabowo Pastikan Pam Swakarsa Versinya Beda Jauh dari 1998

Penulis: Desy Selviany
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Muti menggelar konferensi pers seusai melakukan pertemuan di kantor PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (29/1/2021).

Listyo Sigit Prabowo sebelumnya mengatakan akan mengaktifkan kembali Pasukan Pengamanan Masyarakat Swakarsa.

Dia mengungkapkan alasan rencananya itu.

"Tentunya ke depan Pam Swakarsa harus lebih diperanaktifkan dalam mewujudkan harkamtibmas," kata Sigit saat fit and proper test di Komisi III DPR, Rabu (20/1/2021).

Baca juga: Sudah 13.513 Warga Kabupaten Bekasi Terpapar Covid-19, 12.440 Orang Sembuh

"Sehingga kemudian bagaimana Pamswakarsa bisa tersambung atau ter-connect dengan petugas-petugas kepolisian," kata dia.

Kehadiran Pamswakarsa pernah ada di awal reformasi.

Ketika itu, kelompok ini dibentuk untuk mengamankan Sidang Istimewa MPR pada 1998.

Baca juga: Menko PMK: Karantina RT/RW Bisa Bikin Pelacakan Kasus Covid-19 Terbatas, Biayanya Juga Besar

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga meminta bantuan Muhammadiyah dalam menanggulangi Covid-19.

Hal itu disampaikan Listyo saat menyambangi Kantor PP Muhammadiyah di Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (29/1/2021).

Pertemuan Listyo dan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah berlangsung selama 1,5 jam.

Baca juga: Ukuran Petak Makam Covid-19 di TPU Bambu Apus Dikurangi, Wagub DKI: Sesuai Kebutuhan

Dalam pertemuan tertutup itu, mereka membahas berbagai macam hal.

Salah satunya yang diungkapkan ke publik ialah soal pandemi Covid-19.

Kepada pewarta, Listyo mengungkapkan akan menggandeng Muhammadiyah dalam mencegah penularan Covid-19.

Baca juga: Sudah 13.513 Warga Kabupaten Bekasi Terpapar Covid-19, 12.440 Orang Sembuh

"Kami ingin kerja sama dengan Muhammadiyah untuk berikan edukasi tegakkan aturan protokol kesehatan," ungkap Listyo usai pertemuan tersebut.

Terlebih, kata Listyo, saat ini angka penularan Covid-19 di Indonesia tembus 1 juta.

Maka Listyo yakin, sebagai salah satu ormas Islam terbesar di Indonesia, Muhammadiyah mampu mengoorganisir umat muslim dalam ketertiban protokol kesehatan.

Baca juga: Menko PMK: Karantina RT/RW Bisa Bikin Pelacakan Kasus Covid-19 Terbatas, Biayanya Juga Besar

Halaman
1234

Berita Terkini