Mereka menuntut pengungkapan kasus penembakan yang dialami enam anggota FPI oleh polisi.
Mereka juga menuntut pembebasan Rizieq Shihab yang kini ditahan polisi terkait kasus kerumunan di Petamburan, Jakarta.
Baca juga: Olivia Zalianty Bersama Tokoh dan Seniman Bakal Baca Puisi Bela Negara
Koordinator lapangan (korlap) aksi 1812 Rijal Kobar angkat bicara soal sejumlah oknum massa aksi yang membawa senjata tajam (sajam) dan tertangkap polisi.
Rijal mengatakan bahwa itu bukan dari Aliansi Nasional Anti Komunis (ANAK) NKRI.
"Kalau ada yang tertangkap membawa sajam, saya yakini itu bukan dari kami," kata Rijal di Tanah Abang, Jumat (18/12/2020).
Rijal menyebut, ia tidak mengimbau massa aksi untuk membawa sajam.
Baca juga: Kolaborasi Nakal GIGI dan Via Vallen di Amazing Concert Unjuk Gigi di GTV
"Saya tidak mengizinkan peserta aksi seperti itu. Saya juga belum dapat info," kata dia.
Diberitakan Kompas.com sebelumnya, Polres Metro Jakarta Utara menggelar operasi penyekatan di Jalan Yos Sudarso, Kepala Gading, Jakarta Utara, Jumat, guna mengantisipasi aksi 1812 di Istana Negara, Jakarta Pusat.
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Sudjarwoko mengatakan, dari empat orang yang diamankan, dua di antaranya yakni MZ dan MF kedapatan membawa senjata tajam.
"Kami melakukan penyekatan terhadap massa yang akan menuju ke Istana, sampai dengan sore hari ini ada empat orang yang tertangkap, dua di antaranya membawa senjata tajam," kata Sudjarwoko.
Baca juga: Tinggalkan PSM Makassar, Giancarlo Rodrigues Gabung SK Russel KC
"Yang satu badik, yang satunya bambu yang ujungnya dipertajam, bisa dikategorikan itu senjata tajam," lanjutnya.
Alasan Bawa Senjata Tajam
MZ, satu dari dua orang yang diamankan karena membawa senjata tajam saat penyekatan massa aksi 1812 di Jalan Yos Sudarso, Kelapa Gading, Jakarta Utara, mengaku sebagai simpatisan FPI.
Kepada petugas, MZ mengatakan senjata tajam berupa golok yang dibawanya itu, sebagai upaya antisipasi dari tindak kejahatan jalanan ketika mengikuti aksi 1812.
MZ mengaku golok yang dibelinya dari pasar tersebut, sengaja dibawa dari rumah saat mengikuti aksi 1812 di depan Istana Negara, Jakarta Pusat.
Baca juga: Bareskrim Sebut 6 Anggota FPI yang Tewas Ditembak Polisi Belum Bersatus Tersangka