Hadapi Banjir, Pemkab Bekasi Bakal Lebarkan Sungai dan Bentuk Satgas Bebas Sampah Plastik

Penulis: Muhammad Azzam
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja memimpin rapat terkait pencegahan banjir dengan para Camat se-Kabupaten Bekasi, pada Selasa (3/11/2020).

Dwikorita menyatakan, pemantauan BMKG hingga akhir Agustus 2020 terhadap anomali suhu muka laut pada zona ekuator di Samudera Pasifik, menunjukkan adanya potensi La Nina (indeks Nino3.4 = -0.69).

Hal itu berpotensi mengakibatkan peningkatan curah hujan di sebagian wilayah Indonesia pada saat musim hujan nanti.

Hal tersebut sejalan dengan prediksi institusi meteorologi dunia lainnya, yang menyatakan ada peluang munculnya anomali iklim (La Nina).

• Arief Poyuono Nilai Anies Baswedan Layak Dinonaktifkan, Minta Gerindra Siapkan Penggantinya

La Nina berkaitan dengan lebih dinginnya suhu muka laut di Pasifik ekuator, dan lebih panasnya suhu muka laut wilayah Indonesia.

Sehingga, menambah suplai uap air untuk pertumbuhan awan-awan hujan di wilayah Indonesia, dan menghasilkan peningkatan curah hujan.

Sementara, di Samudra Hindia, pemantuan terhadap anomali suhu muka laut menunjukkan kondisi IOD negatif (indeks IOD= -0.47).

• Ini Spesifikasi Tank AMX-13 yang Tabrak Gerobak di Bandung, Indonesia Pemakai Paling Banyak

IOD negatif menandai suhu muka laut di Samudra Hindia sebelah barat Sumatera lebih hangat dibandingkan suhu muka laut Samudra Hindia sebelah timur Afrika.

Hal ini juga menambah suplai uap air untuk pertumbuhan awan-awan hujan di wilayah Indonesia dan menghasilkan peningkatan curah hujan, khususnya untuk wilayah Indonesia bagian barat.

Kondisi IOD negatif ini berpeluang bertahan hingga akhir tahun 2020.

• Hari Ini Diundang KPK Gelar Perkara Jaksa Pinangki, Kejagung Tak Ingin Berandai Ada Pelimpahan Kasus

Baik kondisi La Nina dan IOD negatif tersebut diprediksi mengakibatkan sebagian wilayah Indonesia atau 27,5% Zona Musim (ZOM) berpotensi mengalami musim hujan yang cenderung lebih basah daripada rerata klimatologisnya.

Meskipun, secara umum kondisi musim hujan 2020/2021 di sebagian besar wilayah Indonesia atau pada 243 ZOM (71%), diperkirakan normal atau sama dengan rerata klimatologisnya.

Pemutakhiran prediksi akan dilakukan setiap bulan.

• 50 Kios dan 10 Rumah di Penjaringan Kebakaran, Korsleting Diduga Jadi Pemicu

Deputi Klimatologi BMKG Herizal menjelaskan, datangnya musim hujan umumnya berkaitan erat dengan peralihan Angin Timuran yang bertiup dari Benua Australia (Monsun Australia), menjadi Angin Baratan yang bertiup dari Benua Asia (Monsun Asia).

Peralihan angin monsun, lanjutnya, diprediksi akan dimulai dari wilayah Sumatera pada Oktober 2020.

Lalu, wilayah Kalimantan, kemudian sebagian wilayah Jawa, Bali, Nusa Tenggara pada November 2020, dan akhirnya Monsun Asia sepenuhnya dominan di wilayah Indonesia pada Desember 2020 hingga Maret 2021.

• DAFTAR 72 Kepala Daerah Petahana Langgar Protokol Kesehatan dan Kode Etik, Kemendagri Siapkan Sanksi

Halaman
1234

Berita Terkini