Berita Jakarta

Pengumunan PSBB oleh Anies Baswedan Dituding Penyebab Anjloknya IHSG, Begini Respon Wagub DKI

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria saat ditemui di kawasan Kebon Nanas, Jatinegara, Jakarta Timur, Sabtu (22/8/2020).

WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria buka suara soal anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akibat pengumuman rem darurat di Jakarta pada Rabu (9/9/2020) malam. Mulai Senin (14/9/2020) mendatang, Pemprov DKI Jakarta akan memberlakukan kembali pembatasan sosial berskala besar (PSBB) seperti awal pandemi.

Situasi ini menggambarkan seluruh aktivitas masyarakat dibatasi. Dari kegiatan usaha, pendidikan, sosial-budaya, hiburan, transportasi dan sebagainya.

“Pak gubernur (Anies Baswedan) setelah kemarin (Rabu, 9/9/2020) sore rapat dengan pimpinan Forkopimda kemudian mengambil satu kebijakan terkait dengan kembali ke PSBB. Sesungguhnya lebih didasarkan pada situasi kondisi, di mana penyebarannya (Covid-19) terus meningkat,” kata Ahmad Riza di Balai Kota DKI pada Kamis (10/9/2020).

Said Didu Prihatin Anies Baswedan Diserang Buzzer hingga Dijegal Pemerintah Pusat terkait PSBB Total

Ariza mengatakan, sekalipun angka kematian terus turun sampai 2,7 persen dan tingkat kesembuhan naik menjadi 78,2 persen.

Namun pemerintah daerah memandang, diperlukan pembatasan secara maksimal demi memutus mata rantai penularan Covid-19.

“Kemudian juga sebagaimana arahan pak presiden (Joko Widodo) bahwa kami mengutamakan keselamatan warga. Itu yang menjadi prioritas pemerintah pusat, dan pemerintah DKI sangat mendukung,” ujar pria yang akrab disapa Ariza ini.

Ariza berharap, keputusan yang diambil Pemprov DKI Jakarta dalam mengembalikan PSBB ke awal pandemi pada Senin (14/9/2020) mendatang bisa dipahami warga Jakarta dan sekitarnya.

Bahkan Anies telah menggelar rapat bersama dengan Kabinet Indonesia Kerja melalui virtual.

“Pak gubernur sendiri nanti akan menyampaikan apa hasil dari pertemuan tadi, antara gubernur dengan beberapa menteri dengan khususnya pemerintah pusat terkait menyikapi situasi dan kondisi kita,” ungkapnya.

IHSG Anjlok Setelah DKI Umumkan PSBB, Anies Baswedan Diminta Jangan Gas dan Rem Mendadak

Ariza juga meminta kepada seluruh elemen masyarakat untuk menaati protokol kesehatan yang ada. Bahkan sebaiknya warga tetap berdiam diri di rumah untuk menghindari penularan Covid-19.

“Jadi, apa yang telah diputuskan oleh pak gubernur dan seluruh jajaran, semata-mata semua dimaksudkan untuk memastikan bahwa di Jakarta tidak ada peningkatan yang signifikan terkait penyebaran Covid-19,” jelasnya.

IHSG pada perdagangan di bursa efek Indonesia (BEI) turun tajam. Pagi ini, Kamis (10/9/2020) pada pukul 10.36 WIB IHSG turun tajam sebesar lima persen pada level 4.892,87 atau turun 257,49 poin.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pun mengatakan, kinerja IHSG yang tertekan pagi ini disebabkan oleh pengumuman Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Rabu (9/9/2020) malam untuk kembali memperketat PSBB.

Padahal menurut Airlangga, sebelumnya kinerja indeks saham sudah mulai bergerak ke arah positif.

Jakarta akan Berlakukan PSBB, PTLIB Tetap Siapkan Liga 1 2020

Orasi Ilmiah Guru Besar IPB, Berikut Ini Pemaparan Profesor Made Artika terkait Virus

“Beberapa hal yang kita lihat sudah menampakkan hasil positif berdasarkan indeks sampai dengan kemarin,” ujar Airlangga dalam video conference.

“Hari ini masih tidak pasti karena annoucement Gubernur DKI tadi malam, sehingga indeks tadi pagi sudah di bawah 5.000,” tambah Airlangga seperti dikutip dari Kompas.com.

Update kasus harian

Kasus harian Covid-19 di DKI Jakarta terus meroket. Sampai Kamis (10/9/2020), penambahannya menembus rekor hingga 1.450 orang.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia mengatakan, dari 1.450 orang itu, sebanyak 448 orang merupakan akumulasi data di hari-hari sebelumnya atau Senin (7/9/2020) dan Selasa (8/9/2020) lalu.

Sementara penambahan kasus yang terjadi hanya pada hari Kamis (10/9/2020) mencapai 1.002 orang.

“Telah dilakukan tes PCR sebanyak 7.979 spesimen dan dari jumlah tes tersebut, sebanyak 6.383 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 1.002 positif dan 5.381 negatif,” kata Dwi berdasarkan keterangan yang diterima pada Kamis (10/9/2020).

Menurutnya, jumlah kasus positif aktif di Jakarta saat ini mencapai 11.696 orang. Mereka ada yang masih dirawat dan ada juga yang menjalani isolasi mandiri.

Sedangkan, jumlah kasus Covid-19 secara total di Jakarta sampai sekarang mencapai 51.287 orang. Rinciannya, total 38.226 orang dinyatakan telah sembuh dengan tingkat kesembuhan 74,5 persen dan 1.365 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 2,7 persen.

“Untuk rate tes (rata-rata pengetesan) PCR total per 1 juta penduduk sebanyak 68.176 orang, sedangkan jumlah orang yang dites PCR sepekan terakhir mencapai 59.229,” ujarnya.

Kata dia, tingkat positivity rate atau temuan kasus baru dari pengetesan di Jakarta saat ini mencapai 12,7 persen. Sedangkan positivity rate secara total sejak Covid-19 ditemukan sebesar 7,1 persen.

Kedua rata-rata itu dianggap masih tinggi dari yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) sebesar lima persen.

“Untuk positivity rate nasional sepekan terakhir mencapai 19,7 persen, sedangkan secara total di Indonesia mencapai 14,1 persen,” jelasnya.

Pada penerapankembali PSBB seperti awal pandemi, Pemprov DKI Jakarta menyarankan, masyarakat yang ingin memasuki wilayah Jakarta untuk melakukan pemeriksaan mandiri Covid-19 dan JakCLM di aplikasi JAKI.

Melalui JakCLM, masyarakat dapat mengetahui risiko Covid-19 serta mendapatkan berbagai rekomendasi kesehatan sesuai dengan risiko yang dimiliki.

Kontribusi masyarakat dalam pengisian JakCLM dapat membantu Pemprov DKI Jakarta untuk melakukan pencegahan penyebaran kasus Covid-19 di Jakarta.

Melalui Satpol PP Provinsi DKI Jakarta, penindakan atas pelanggaran penggunaan masker juga terus digencarkan, begitu pula dengan bentuk pelanggaran-pelanggaran PSBB lainnya.

Harapannya, masyarakat dapat lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan dan turut berpartisipasi dalam memutus mata rantai penularan Covid-19.

Dalam kesempatan itu, Dwi kembali mengingatkan masyarakat untuk memperhatikan dan menjalankan prinsip-prinsip pencegahan Covid-19.

Di antaranya tetap tinggal di rumah dan tidak keluar bila tidak ada keperluan mendesak, serta selalu jalankan 3M: memakai masker dengan benar, menjaga jarak aman 1,5 - 2 meter, dan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara rutin. (

Berita Terkini