Lalu, Menteri Perdagangan, Menaker, Mensos, Menteri Kominfo, Menkes, Menteri Perindustrian, Meneg BUMN, Menteri Agama, Kepala Bulog, dan beberapa kementerian lain.
"Sementara pergantian Kapolri akan dilakukan sesuai jadwal, yakni pensiunnya Jenderal Idham Azis pada awal Januari 2021," ungkapnya.
Ia menduga, reshuffle kali ini lantaran Jokowi kecewa dengan kinerja milenial yang berada di kabinetnya.
• INI Lima Kandidat Vaksin Covid-19 yang Diracik Indonesia, Bikin Sendiri dan Kerja Sama Negara Lain
Sebaliknya, reshuffle itu sebagai hasil evaluasi kinerja jajarannya dalam setahun terakhir.
"Dalam reshuffle kali ini, sepertinya Jokowi kecewa dengan anak anak milenial yang dimasukkannya dalam kabinet."
"Sehingga reshuffle ini sekaligus akan mengevaluasi kinerja mereka," paparnya.
• Wamenhan Bilang Bela Negara Bukan Pendidikan Militer, tapi Mirip
Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Praktikno meminta publik tak lagi membahas isu reshuffle kabinet.
Karena, kata Pratikno, isu itu sudah 'terbantahkan', bila melihat kinerja para menteri Kabinet Indonesia Maju yang terus menunjukkan perubahan secara signifikan.
"Tentunya dengan progress yang bagus ini, isu reshuffle tidak relevan sejauh bagus terus."
• Kinerja Para Menteri Membaik Setelah Dimarahi Jokowi, Mensesneg: Jadi Ngapain Direshuffle?
"Sekarang sudah bagus dan semoga bagus terus," kata Pratikno di Gedung Utama Kantor Mensesneg, Jakarta, Senin (6/7/2020).
"Tentu saja kalau bagus terus ya enggak ada isu, enggak relevan lagi reshuffle."
"Jadi jangan ribut lagi reshuffle, karena progress kabinet berjalan dengan bagus," tambahnya.
• Berbekal Surat Sakit dari Klinik di Malaysia, Djoko Tjandra Kembali Absen di Sidang PK
Menurut Pratikno, pemerintah sedang fokus menyelesaikan permasalah kesehatan dan pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19.
"Kita fokus untuk menyelesaikan permasalahan kesehatan dan permasalahan ekonomi yang menjadi ikutan luar biasa dari pandemi Covid-19," jelasnya.
Sebelumnya Praktikno mengatakan, jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju terus menunjukkan peningkatan kinerja.
• Jawa Timur Jadi Faktor Determinan, Pengaruhi Angka Kasus Covid-19 Tingkat Nasional