WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo memprediksi akan ada lonjakan kehamilan baru atau yang tak direncanakan, selama pandemi Covid-19.
Hal itu, kata dia, karena penurunan peserta program keluarga berencana (KB) aktif selama pandemi.
Sebab, selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk mencegah penyebaran Covid-19, sejumlah layanan kesehatan dan kandungan ditutup atau mengurangi penerimaan pasien dan jam buka.
• UPDATE Kasus Covid-19 di Indonesia 15 Juli 2020: Tambah 1.522, Pasien Positif Tembus 80.094 Orang
Hal ini membuat masyarakat sulit mengakses alat kontrasepsi.
Juga, karena ada kekhawatiran dalam diri pasangan akan pandemi, sehingga mengurungkan diri untuk mendatangi fasilitas kesehatan guna mengikuti program KB.
Selain itu adanya pembatasan layanan penerimaan pasien dan jam buka di fasilitas kesehatan, klinik, atau bidan terkait aturan physical distancing selama masa pandemi.
• Pemprov DKI Jakarta Cabut Kebijakan Pemeriksaan SIKM, Ini Gantinya
"Tentu pertambahan kehamilan karena adanya penurunan pemakaian kontrasepsi."
"Ini akan kita terima kira-kira 9 bulan dari sekarang ini baru akan terasa," ujar Hasto dalam Polemik Trijaya: Dampak Covid-19 bagi Perempuan dan Kependudukan Kita, di Jakarta, Rabu (15/7/2020).
BKKBN memperkirakan, akan ada lebih dari 400 ribu kehamilan baru atau tak direncanakan selama Covid-19.
• Situs Diserang Hacker Lagi, Ketua KPU Bilang Tidak Merusak tapi Bikin Kerja Jadi Lambat
"Sudah bisa kita estimasikan angka itu."
"Saya estimasikan di sekitar 420 ribu, ketika terjadi penurunan 10 persen dari drop outnya pemakaian alat kontrasepsi ini," jelas Hasto.
Dengan begitu, dia memperkirakan akan ada penambahan angka kehamilan di awal tahun depan lebih dari 420.000 bayi baru lahir.
• Kasus Covid-19 di Jawa Barat Sempat Melonjak, Ridwan Kamil: Itu Anomali, Sebenarnya Terkendali
Perkiraan angka itu didasarkan pada 10 % dari 28 juta keluarga mengalami kesulitan dalam mengontrol kelahiran.
Padahal, Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia.
Perempuan Paling Rentan