WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Plt Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Nizam mengonfirmasi pegawainya positif Covid-19.
Nizam mengatakan hal ini diketahui setelah pihaknya melakukan tes Covid-19 secara berkala pada pekan lalu.
"Pekan lalu dilakukan tes berkala untuk seluruh karyawan," ujar Nizam saat dikonfirmasi, Rabu (8/7/2020).
• Kuasa Hukum Djoko Tjandra dan Ketua PN Jaksel Dipolisikan, Kasusnya Mirip Pengacara Setya Novanto
Hasilnya, ditemukan pegawai Kemendikbud yang positif Covid-19 tapi tidak menunjukkan gejala, alias orang tanpa gejala (OTG).
"Ada yang positif tanpa gejala," kata Nizam.
Meski begitu, Nizam belum merinci jumlah pegawainya yang dinyatakaan positif Covid-19.
• Doni Monardo: Covid-19 Malaikat Pencabut Nyawa
Nizam mengatakan pihaknya selama ini rutin mengadakan disinfeksi dan sterilisasi di lingkungan Kemendikbud.
Langkah ini dilakukan untuk mencegah penyebaran Virus Corona di lingkungan Kemendikbud.
"Dikti secara berkala kita disinfeksi dan sterilisasi untuk menjaga kesehatannya," tutur Nizam.
• Satgas Tinombala Salah Tembak Dua Petani Kopi, 12 Personel dan Proyektil Peluru Diperiksa di Jakarta
Pegawai Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang dinyatakan positif mengidap Covid-19 itu lantas diminta melakukan isolasi mandiri.
Langkah ini dilakukan setelah ditemukan pegawai yang positif Covid-19 dalam pemeriksaan berkala.
"Kita minta untuk melakukan isolasi mandiri," ucap Nizam.
• Tanggapi Kalung Pembasmi Virus Corona, Fahri Hamzah: Jangan Mencemooh, Biar Dibuktikan
Nizam mengatakan saat ini para pegawai Kemendikbud dalam kondisi sehat.
"Alhamdulillah semua sehat," cetus Nizam.
Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 7 Juli 2020, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:
JAWA TIMUR
Jumlah Kasus: 14.601 (22.0%)
DKI JAKARTA
Jumlah Kasus: 12.857 (19.5%)
SULAWESI SELATAN
Jumlah Kasus: 6.192 (9.2%)
JAWA TENGAH
Jumlah Kasus: 4.878 (7.2%)
JAWA BARAT
Jumlah Kasus: 3.779 (5.6%)
KALIMANTAN SELATAN
Jumlah Kasus: 3.695 (5.6%)
SUMATERA SELATAN
Jumlah Kasus: 2.356 (3.5%)
PAPUA
Jumlah Kasus: 2.057 (3.2%)
BALI
Jumlah Kasus: 1.940 (2.9%)
SUMATERA UTARA
Jumlah Kasus: 1.821 (2.8%)
BANTEN
Jumlah Kasus: 1.531 (2.4%)
NUSA TENGGARA BARAT
Jumlah Kasus: 1.392 (2.1%)
SULAWESI UTARA
Jumlah Kasus: 1.252 (1.9%)
KALIMANTAN TENGAH
Jumlah Kasus: 1.058 (1.6%)
MALUKU UTARA
Jumlah Kasus: 967 (1.5%)
MALUKU
Jumlah Kasus: 830 (1.2%)
SUMATERA BARAT
Jumlah Kasus: 780 (1.2%)
KALIMANTAN TIMUR
Jumlah Kasus: 603 (0.9%)
SULAWESI TENGGARA
Jumlah Kasus: 487 (0.8%)
KALIMANTAN BARAT
Jumlah Kasus: 344 (0.5%)
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jumlah Kasus: 346 (0.5%)
KEPULAUAN RIAU
Jumlah Kasus: 313 (0.5%)
GORONTALO
Jumlah Kasus: 276 (0.4%)
PAPUA BARAT
Jumlah Kasus: 266 (0.4%)
RIAU
Jumlah Kasus: 236 (0.4%)
KALIMANTAN UTARA
Jumlah Kasus: 206 (0.3%)
LAMPUNG
Jumlah Kasus: 201 (0.3%)
SULAWESI TENGAH
Jumlah Kasus: 191 (0.3%)
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Jumlah Kasus: 171 (0.3%)
BENGKULU
Jumlah Kasus: 144 (0.2%)
SULAWESI BARAT
Jumlah Kasus: 127 (0.2%)
JAMBI
Jumlah Kasus: 121 (0.2%)
NUSA TENGGARA TIMUR
Jumlah Kasus: 118 (0.2%)
ACEH
Jumlah Kasus: 88 (0.1%). (Fahdi Fahlevi)