WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-- Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono tak menghadiri Sidang Majelis Kehormatan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra, Selasa (23/6/2020).
Agenda sidang tersebut untuk meminta penjelasan Arief Poyuono selaku Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, terkait pernyataan PKI dimunculkan kadrun.
Ketika dihubungi Tribun pada Selasa sore, Arief Poyuono mengungkapkan alasan utamanya tak menghadiri sidang tersebut.
• Heran Jatim Juarai Inovasi New Normal, Said Didu: Kembalikanlah Kenormalan Otak Para Pemimpin Kami
• Tidak Ada Jadwal Manggung Selama Wabah Covid-19, Ini yang Dilakukan Clara Gopa di Rumah
Ia mengawali alasannya dengan berkelakar, yang kemudian diteruskan dengan sebuah penegasan, dirinya berbicara bukan mewakili Partai Gerindra.
"Alasan pertama saya sibuk ngurus ayam-ayam saya, dan membersihkan kandang ayam di rumah," ucapnya.
"Kedua saya bicara di kanal YouTube, kanal bangsa sebagai Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu yang melekat di diri saya sejak tahun 2005 hingga sekarang," jelas Arief Poyuono.
• 500 TKA China Harus Dikarantina 14 Hari Sebelum Mulai Bekerja di Indonesia
• Alasan Ahmad Dhani Ingin Jodohkan Tiara Anak Tirinya dari Mulan Jameela dengan Dul Jaelani
Menurutnya, jelas saat itu dirinya berbicara bukan mewakili Partai Gerindra.
"Dan jelas kok penanya di YouTube menanyakan saya, apakah Mas Arief Poyuono berbicara karena orang Gerindra dan Waketum Gerindra?"
"Kan saya jawab enggak ada urusannya sama Gerindra. Saya bicara sebagai pimpinan buruh," ujar Arief Poyuono.
Sebelumnya, Majelis Kehormatan DPP Partai Gerindra akan menggelar sidang klarifikasi terhadap Wakil Ketua Umum Arief Poyuono, terkait pernyataannya isu PKI dimunculkan kadrun.
Pimpinan Majelis Kehormatan DPP Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan, sidang Majelis Kehormatan DPP Gerindra akan digelar hari ini dengan protokol anti penularan Covid-19.
• Rabu Siang Ini Ratusan Ormas Gelar Aksi di Depan Gedung DPR, #Tangkap_PengusungRUUHIP Trending
• Beradu Akting dengan Para Komedian, Vino G Bastian Susah Konsentrasi karena Terus Menahan Tawa
"Kami berharap saudara teradu Arief Poyuono bisa hadir tepat waktu."
"Sehingga bisa mendapatkan kesempatan membela diri," kata Habiburokhman kepada Tribunnews, Jakarta, Selasa (23/6/2020).
Habiburokhman menjelaskan, saat sidang nanti, sebagian anggota Majelis Kehormatan hadir secara fisik di DPP Gerindra, dan sebagian hadir secara virtual.
"Saya sendiri akan mengikuti sidang secara virtual dari Gedung DPR RI," ucapnya.
Anggota Komisi III DPR itu tidak dapat menyampaikan apakah ada sanksi yang diberikan Arief Poyuono jika tidak menghadiri sidang tersebut.
"Karena ini perkara sedang berjalan, kami tidak boleh memberikan keterangan tentang substansi perkara," papar Habiburokhman.
• Selaku Promotor Debat, Don Adam Nyatakan Rizal Ramli Menang WO Melawan Luhut Pandjaitan
Andre geram
Wasekjend Gerindra, Andre Rosiade sebelumnya telah meminta agar Arief Poyuono sebaiknya dipecat dari partai apabila tidak menghadiri panggilan dari Mahkamah Partai.
Melihat Arief yang tidak datang, Andre geram.
Ia menyebut, apa yang dilakukan oleh Arief sebagai tindakan yang menyakitkan buat partai.
"Pelanggaran Berlanjut Arief Poyuono mengatakan perintah dr MK DPP sebagai tindakan yang tidak pakai nalar, tidak pakai otak tapi pakai dengkul ini sungguh menyakitkan. Mahkamah Kehormatan sbg dijaga kehormatan & keluhuran martabat partai menentang dicela di depan publik," tulis Andre dalam akun Twitternya, dikutip Wartakotalive.com, Rabu (24/6/2020).
• Rekonstruksi Kasus Penyerangan Kelompok John Kei Digelar Rabu Hari Ini
Andre menegaskan, tindakan Arief yang berulangkali menggunakan istilah kadrun justru menimbulkan dampak memecahbelah.
"Berulangkali menyebut istilah kadrun dengan konotasi negatif adalah sikap memecah belah. Seharusnya narasi yg disampikan adalah rekonsiliasi dan persatuan kebangsaan sesuai dengan kebijakan partai," imbuh Andre
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono mengeluarkan komentar kontroversial mengenai kadrun dan PKI.
Ucapan Arief Poyuono 'PKI dimunculkan kadrun' muncul dalam wawancara kanal YouTube 'Kanal Anak Bangsa'.
• Nadiem Makarim Pastikan Tak Lebur Pelajaran Agama dengan PPKN
• Horor Covid-19 Harus Dilawan, Syarif: Narasi Kehidupan Lebih Penting daripada Narasi Kematian
Dalam video tersebut, mulanya Arief Poyuono menuturkan bahwa isu kebangkitan PKI yang merebak adalah kabar bohong yang bertujuan untuk mendelegitimasi kekuasaan Presiden Jokowi.
Ia lantas berpendapat bawah isu serupa digaungkan oleh kadrun-kadrun dan orang-orang yang tidak menginginkan perdamaian Indonesia.
Berikut ini kutipan lengkap pernyataan Arief Poyuono.
"Enggak ada, itu (kebangkitan PKI) cuma isu-isu bohong aja.
Isu-isu itu sebenarnya hanya untuk mendelegitimasi Kangmas Jokowi, yang selalu dituduh apapun.
Dia seakan-akan dia ada hubungannya sama PKI.
Seperti itu kan aneh, munculnya itu di eranya Pak Jokowi aja.
• Fakta Wanita Hamil di Depok Berniat Bunuh Diri, Suami Nikah Lagi hingga Trauma Jadi Korban Perkosaan
Dulu era SBY enggak ada, era Mega enggak ada, ini kan aneh.
Yang pasti (penyebar isu) ini adalah kadrun. Kadrun kadrun ya yang pasti.
Yang kedua mungkin orang-orang yang tidak menginginkan adanya perdamaian di Indonesia.
Yang selalu ingin mengacau yang selalu ingin mendiskreditkan pemerintah yang sah dan konstitusional dengan isu-isu PKI."