Hari Raya Idul Fitri

Hikmah Lebaran di Masa Pandemi Covid-19, Anies Baswedan Tak Cuma Silaturahmi dengan yang di Jakarta

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat konferensi pers di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (22/5/2020).

WARTAKOTALIVE, TANJUNG PRIOK - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melaksanakan Salat Idul Fitri 1441 Hijriah di kediamannya, Jalan Lebak Bulus II Dalam, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Minggu (24/5/2020). 

Anies Baswedan menjadi imam sekaligus khatib dalam melaksanakan Salat Idul Fitri berjemaah di rumahnya bersama istri, Fery Farhati, empat anaknya, serta sang ibu, Aliyah R Baswedan.

Setelahnya, Anies Baswedan langsung bersilaturahmi virtual bersama keluarga besar melalui panggilan video (video call), mengingat pada tahun-tahun yang lalu mereka berkumpul bersama di rumah itu.

Pasien di RS Wisma Atlet Kerap Sharing Penyebab Terpapar Covid-19, Shock Saat Hasil Tes Swab Positif

“Kita pakai video conference dengan semuanya,” ungkap Anies Baswedan melalui keterangan tertulis, Minggu (24/5/2020).

Anies Baswedan juga menyebutkan, pandemi Covid-19 membawa hikmah agar masyarakat terbiasa memanfaatkan teknologi digital.

“Biasanya kalau Lebaran hanya ketemunya yang di Jakarta, tapi tadi yang di mana saja kita sambung."

KASUS Covid-19 di Indonesia Tembus 22.271, Achmad Yurianto: Pekerjaan Kita Masih Cukup Berat

"Jadi, silaturahminya virtual,” ucap Anies Baswedan. 

Menurut Anies Baswedan, video conference sebenarnya bukan barang baru.

Hanya saja, selama ini tidak digunakan secara maksimal dan kini dimanfaatkan sebagai kegiatan sehari-hari selama pandemi.

Tips Kabid Humas Polda Bengkulu Lawan Covid-19: Hadapi dengan Tenang, Jangan Lupa Berdoa 

“Dulu rasanya tidak puas kalau tidak ketemu langsung."

"Tidak lega kalau tidak ketemu langsung."

"Sekarang karena diharuskan, terjadi lah, dan terbiasa lah,” ungkapnya.

UPDATE Kasus Covid-19 di Indonesia 24 Mei 2020: 22.271 Pasien Positif, 5.402 Sembuh, 1.372 Meninggal

“Ingat, ini sebagai sebuah peristiwa yang kita ambil hikmahnya,” sambung Anies Baswedan.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta seluruh warganya menaati seruan MUI DKI dan DMI DKI, dengan tetap berada di rumah masing-masing saat Idul Fitri.

Anies Baswedan menjelaskan, Jakarta dan kawasan Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi adalah satu kesatuan episenter penularan Virus Corona.

• Maruf Amin: Kami Pemerintah Mohon Maaf Bahaya Corona Belum Hilang

Sehingga, menurutnya aturan yang dibuat pasti mirip-mirip.

Ia juga meminta tak ada anggapan soal daerah aman dan tak aman.

"Bila ada bertanya apa ada kampung hijau merah, Jakarta, Jabodetabek masih episenter."

• Hacker Klaim Curi Data 2,3 Juta Pemilih Pemilu 2014, Begini Respons KPU

"Karena itu tidak ada wilayah di sini kuning, hijau, merah."

"Semua kawasan satu kesatuan," ungkap Anies Baswedan dalam konferensi pers di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Jumat (22/5/2020).

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini meminta masyarakat sama sekali tidak melonggarkan diri saat dan sesudah Lebaran.

• 39.783 Napi Ikut Program Asimilasi dan Integrasi, 126 Diantaranya Melanggar, Termasuk Bahar Smith

Sikap yang sama seperti hari-hari sebelumnya diharapkan tetap dijaga dan ditaati.

Sebab, jangan sampai masyarakat lupa aturan ketika tengah merayakan hari kemenangan, dan justru berujung Jakarta kembali menghadapi situasi seperti bulan Maret.

"Saya garisbawahi, tetaplah di rumah, menjelang Lebaran, saat Lebaran, dan hari-hari setelah Lebaran."

Kecewa Banyak Masyarakat Abaikan Jaga Jarak, Perawat RS Wisma Atlet: Kami Kan Kangen Keluarga Juga

"Jangan longgarkan diri, supaya tidak kembali di Bulan Maret," papar Anies Baswedan.

Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 23 Mei 2020, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:

DKI JAKARTA

Jumlah Kasus: 6.515 (30.0%)

JAWA TIMUR

Jumlah Kasus: 3.596 (16.5%)

JAWA BARAT

Jumlah Kasus: 2.045 (9.4%)

JAWA TENGAH

Jumlah Kasus: 1.288 (5.9%)

SULAWESI SELATAN

Jumlah Kasus: 1.265 (5.8%)

BANTEN

Jumlah Kasus: 768 (3.5%)

SUMATERA SELATAN

Jumlah Kasus: 725 (3.3%)

KALIMANTAN SELATAN

Jumlah Kasus: 590 (2.7%)

PAPUA

Jumlah Kasus: 494 (2.3%)

NUSA TENGGARA BARAT

Jumlah Kasus: 474 (2.2%)

SUMATERA BARAT

Jumlah Kasus: 443 (2.0%)

BALI

Jumlah Kasus: 388 (1.8%)

SUMATERA UTARA

Jumlah Kasus: 294 (1.4%)

KALIMANTAN TENGAH

Jumlah Kasus: 292 (1.3%)

KALIMANTAN TIMUR

Jumlah Kasus: 274 (1.3%)

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Jumlah Kasus: 225 (1.0%)

SULAWESI TENGGARA

Jumlah Kasus: 215 (1.0%)

SULAWESI UTARA

Jumlah Kasus: 201 (0.9%)

KALIMANTAN BARAT

Jumlah Kasus: 168 (0.8%)

KALIMANTAN UTARA

Jumlah Kasus: 163 (0.7%)

MALUKU

Jumlah Kasus: 157 (0.7%)

KEPULAUAN RIAU

Jumlah Kasus: 150 (0.7%)

PAPUA BARAT

Jumlah Kasus: 129 (0.6%)

SULAWESI TENGAH

Jumlah Kasus: 119 (0.5%)

RIAU

Jumlah Kasus: 110 (0.5%)

LAMPUNG

Jumlah Kasus: 105 (0.5%)

MALUKU UTARA

Jumlah Kasus: 99 (0.5%)

JAMBI

Jumlah Kasus: 91 (0.4%)

SULAWESI BARAT

Jumlah Kasus: 86 (0.4%)

NUSA TENGGARA TIMUR

Jumlah Kasus: 79 (0.4%)

BENGKULU

Jumlah Kasus: 69 (0.3%)

GORONTALO

Jumlah Kasus: 49 (0.2%)

KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Jumlah Kasus: 39 (0.2%)

ACEH

Jumlah Kasus: 19 (0.1%). (*)

Berita Terkini