Menurut Yudi, bukan hanya pihaknya saja yang sudah melaporkan kejadian tersebut ke pihak Bank.
Seorang tetangannya yang juga menjadi korban sudah melaporkan hal itu sejak Senin (13/4/2020) ke pihak Bank.
Namun sampai saat ini ia dan para tetangganya belum mendapatkan jawaban pasti dari pihak Bank.
"Rata-rata yang uang yang dicuri itu senilai Rp10 juta. Nasabah yang memiliki M-Banking bisa langsung sadar saat uangnya dicuri, tidak seperti saya sampai Rp29 juta karena tidak sadar," jelas Yudi.
Menurut Yudi, jika ditotal kerugian 19 warga Rusun mencapai Rp200 juta karena menjadi korban skimming di ATM tersebut.
Namun pihaknya mendengar bahwa pihak Bank sudah pernah mengirimkan petugas untuk mengecek ATM tersebut.
Hasilnya mesin ATM tidak bermasalah.
"Namun rata-rata uang nasabah yang hilang itu yang masih pakai kartu lama berwarna hijau. Jadi yang belum ada chipnya," papar Yudi.
Rencananya Kamis (14/5/2020) besok para nasabah yang menjadi korban akan berbondong-bondong ke Bank BRI pusat melaporkan kejadian tersebut.
"Sampai tidak ada tanggapan juga terpaksa kami melaporkan hal itu ke aparat kepolisian," tandasnya.
Kanit Reskrim Polsek Cengkareng AKP Antonius mengaku, belum menerima laporan dugaan tindak kejahatan skimming di wilayah tersebut.
"Sampai saat ini kami belum menerima laporan. Namun kalau sudah ada laporan kami siap proses," ujarnya dikonfirmasi.
Polisi Bekuk Dua Anggota Komplotan Skimming Kartu ATM Area Operasi Jakarta Barat
Subdit 3 Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya menangkap dua pelaku pembobol rekening nasabah di Anjungan Tunai Mandiri (ATM).
Pelaku adalah DL (32) dan AC (27) yang mencuri data nasabah bank (skimming) di Jakarta.