WARTAKOTALIVE,COM, WUHAN -- Gelombang virus corona baru menghantui Wuhan China. Gelombang pertama masih menyisakan trauma.
Pemerintah Kota Wuhan, China, berencana melakukan tes virus corona baru pada seluruh penduduk.
Kebijakan itu direncanakan setelah kasus-kasus baru muncul untuk pertama kalinya dalam beberapa minggu terakhir.
• Trump Mengaku Tengah Buat Laporan untuk Membuktikan Virus Corona Jelas-Jelas Bikinan Lab di Wuhan
• China Bisa Dikucilkan Dunia Pasca Pandemi Corona, Terbaru Berusaha Curi Penelitian Vaksin Covid-19
Pada Selasa (12/5), para pejabat di Wuhan telah diperintahkan untuk menyusun rencana untuk melakukan tes asam nukleat pada semua penduduk di kota dengan populasi lebih dari 11 juta orang itu.
"Setiap distrik harus membuat rencana dan pengaturan untuk melakukan tes asam nukleat pada seluruh populasi di wilayah hukumnya dalam batas waktu 10 hari," kata pemberitahuan resmi di media pemerintah, meskipun tidak jelas kapan pengujian akan bergulir, seperti dikutip Channelnewsasia.com.
Rencana tes massal tersebut datang setelah Wuhan melaporkan kluster baru virus corona, kelompok infeksi pertama sejak Ibu Kota Provinsi Hubei itu mencabut penguncian ketat pada 8 April lalu.
Wuhan melaporkan enam kasus baru pada Minggu (10/5) dan Senin (11/5) yang berasal dari satu kompleks perumahan di Distrik Dongxihu.
Tetapi, seorang pejabat dari kantor komando pencegahan dan pengendalian epidemi Distrik Dongxihu mengatakan kepada AFP seperti dilansir Channelnewsasia.com, mereka "belum menerima berita tentang pemberitahuan tersebut".
• Kisah Wanita Korban KDRT yang Malah Dipenjara dan Dideportasi Usai Laporkan Kasusnya ke Polisi
China sebagian besar telah mengendalikan virus corona. Tapi, negeri tembok raksasa tetap gelisah, takut gelombang kedua bisa merusak upaya mereka untuk membuat ekonomi kembali bangkit dan berjalan.
Kluster virus corona juga muncul beberapa minggu terakhir di Provinsi Jilin Jilin dan Heilongjiang, Timur Laut China, yang berbatasan dengan Rusia.
Wuhan sejauh ini melaporkan 3.869 kematian sejak virus corona muncul pertama kali pada Desember tahun lalu. Para ilmuwan percaya, virus itu melompat dari hewan ke manusia di pasar yang menjual satwa liar di Wuhan.
• Anies Ungkap Fakta Covid-19 DKI Jakarta Capai 80.000 Kasus, Hotman Paris Singgung Pemerintah Pusat
Kluster Infeksi Pertama
Wuhan, episentrum wabah virus corona baru di China, melaporkan kluster infeksi pertama sejak penguncian di Ibu Kota Provinsi Hubei itu dicabut sebulan yang lalu.
Kluster baru itu memicu kekhawatiran kebangkitan yang lebih luas dari penyakit tersebut.
Infeksi baru menambah lapisan kehati-hatian dalam upaya untuk menurunkan pembatasan untuk mengekang penyebaran virus corona di seluruh China, tak kala roda bisnis mulai kembali bergulir dan orang-orang kembali bekerja.
• Bantuan Sosial Tahap Dua untuk Warga Terdampak Virus Corona Dibagikan Besok Kamis 14 Mei 2020
Melansir Reuters, Wuhan melaporkan lima kasus baru terkonfirmasi, yang semuanya tinggal di kompleks perumahan yang sama. Salah satunya adalah istri seorang pasien pria berusia 89 tahun yang dilaporkan sehari sebelumnya dalam kasus pertama di kota itu sejak 3 April lalu.
Semua kasus terbaru sebelumnya masuk klasifikasi sebagai tanpa gejala, orang yang positif terjangkit virus corona dan bisa menularkan ke orang lain tetapi tidak menunjukkan tanda-tanda klinis seperti demam.
Jumlah kasus tanpa gejala di China tidak diketahui. Sebab, hanya muncul di radar pejabat kesehatan ketika orang-orang itu menunjukkan hasil positif selama uji virus, yang dilakukan sebagai bagian dari pelacakan kontak dan pemeriksaan kesehatan.
• Belum Genap Dua Bulan Menikah, Syamsir Alam dan Bunga Jelitha Sudah Dikaruniai Anak Pertama
China tidak memasukkan kasus tanpa gejala dalam penghitungan keseluruhan kasus virus corona yang terkonfirmasi, yang saat ini di angka 82.918, sampai mereka menunjukkan tanda-tanda infeksi. Cina hingga Senin (11/5) telah melaporkan 4.633 kematian.
Menurut otoritas kesehatan Wuhan, ratusan kasus tanpa gejala di kota itu yang mereka rilis pada 8 April saat ini sedang dalam pemantauan.
Jumlah kasus baru di Tiongkok sejak April jauh lebih sedikit dibandingkan dengan ribuan yang terkonfirmasi setiap hari pada Februari lalu, berkat rezim penyaringan, pengujian, dan karantina nasional.
Pemerintah China mengatakan pada Jumat (8/5), akan secara bertahap membuka kembali bioskop, museum dan tempat rekreasi lainnya, meskipun pembatasan termasuk reservasi wajib dan batasan jumlah pengunjung akan tetap berlaku.
• Jokowi Teken Perpres 64/2020 Soal Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan, Kelas III Kembali Menjadi Rp 25.500
Shanghai telah membuka kembali beberapa tempat hiburan malam seperti diskotek. Walt Disney pada Senin (11/5) membuka kembali Shanghai Disneyland, meskipun jumlah pengunjungnya berkurang.
Kasus baru virus corona di China dalam dua bulan terakhir terutama muncul di kompleks perumahan atau rumahsakit.
Kasus-kasus baru di Wuhan membantu mendorong keseluruhan infeksi anyar yang terkonfirmasi pada 10-17 Mei, peningkatan harian tertinggi sejak 28 April.
Dari kasus-kasus baru, tujuh adalah kasus impor di wilayah Mongolia Dalam, China Utara, yang melibatkan pelancong dari luar negeri, dibandingkan dengan dua kasus yang dilaporkan sehari sebelumnya.
• Didi Kempot Meninggal, Istri Didi Kempot Tegaskan Konser Ambyar Tak Jogeti di SUGBK Tetap Digelar
Provinsi Jilin di Timur Laut China, yang pada Sabtu (9/5) melaporkan satu kluster infeksi di Kota Shulan, mengonfirmasi tiga kasus lokal tambahan di Senin (11/5).
Shulan telah masuk dalam daftar daerah berisiko tinggi, satu-satunya tempat di China dengan sebutan itu sejauh ini, setelah semua kota di negeri tembok raksasa dinyatakan sebagai daerah berisiko rendah di hari-hari sebelumnya.
Salah satu dari tiga kasus yang terkonfirmasi di Provinsi Jilin pada 10 Mei berasal dari Shulan. Dua lainnya berasal dari Kota Jilin yang terungkap melalui pelacakan kontak orang-orang yang berhubungan dengan kasus-kasus Shulan sebelumnya.
• Melanggar PSBB, SKCK Diblokir, Perpanjangan SIM Ditunda, Denda Rp 250 Ribu dan Kendaraan Dikandangin
Provinsi Liaoning dan Heilongjiang yang berdekatan masing-masing melaporkan satu kasus, menambah kekhawatiran tentang kebangkitan wabah di wilayah tersebut.
Seorang pasien berusia 70 tahun di Harbin, Ibu Kota Heilongjiang, yang telah dites dengan hasil negatif sebanyak tujuh kali berubah menjadi positif.
Artikel in telah tayang di Kontan.co,id dengan judul Kluster baru di Wuhan picu kekhawatiran kebangkitan wabah corona