"Saya datang dari Salatiga pukul 05.30 WIB," aku dia kepada TribunSolo.com usai pemakaman di TPu Jatisari Dusun Punthuk Pelem RT 04 RW 05, Desa Majasem, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.
Lebih lanjut Jasmani menjelaskan, tidak lama sekitar pukul 07.00 WIB dia mendengar suara dari dalam kamar Didi Kempot.
"Berteriak-teriak, sambil Allahu Akbar dan La ilaha illallah begitu, dadanya terasa sesak katanya," jelas Jasmani.
Dia menjadi salah satu orang yang lantas bergegas ke kamar Didi Kempot untuk mencoba menolongnya.
"Langsung dibawa ke rumah sakit, kita jalan pukul 07.15 WIB," terang dia.
"Namun di perjalanan sudah tidak ada (menghembuskan nafas terakhir)," akunya membeberkan.
Adapun sampai rumah sakit di RS Kasih Ibu Solo, Jalan Slamet Riyadi Solo pukul 09.30 WIB sehingga langsung ditangani.
• Dua Bulan #DiRumahAja, Giring Ganesha Tekuni Pertanian Hidroponik
Sebelum meninggal hari ini, Jasmani mengungkapkan Didi Kempot sempat mengeluhkan sakit dalam seminggu ini.
"Karena memang berkarya terus, gak ada istirahatnya," tutur dia.
Disebut Seniman Pejuang
Sejumlah elite di Jawa Timur dan Jawa Tengah ikut mengantarkan jenazah Didi Kempot ke tempat peristirahatan terakhir di TPU Jatisari Dusun Punthuk Pelem RT 04 RW 05, Desa Majasem, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, pukul 14.45 WIB.
Dari pantauan TribunSolo.com, ada Bupati Ngawi Budi Sulistyono, Gubernur Jateng Ganjar, Ganjar Pranowo, Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo hingga Kapolres Ngawi, AKBP Dicky Yustisiyanto.
Termasuk tokoh umat Islam di Kota Solo, Guru spiritual Presiden Joko Widodo (Jokowi) KH Abdul Karim Ahmad atau Gus Karim.
Khusus para tokoh dari Jawa Tengah itu, mereka rela menempuh perjalanan antara 80 hingga 170 kilometer, baik dari Semarang atau Solo menuju ke Ngawi demi mendokan Didi Kempot yang telah pergi selama-selamanya.
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo misalnya, dia mengaku begitu mendengar kabar meninggalnya penyanyi tembang campursari kekinian, Didi Kempot langsung bergegas melayat.
• Rizal Ramli Sebut DPR Ngawur soal Usulan Cetak Uang di Tengah Pandemi:Picu Inflasi, Rontokkan Rupiah
"Pas buka handpone pas Pak Kapolda Rycko ngabarin, kaget beberapa hari ini kita lihat masih eksis dengan kegiatannya, terakhir kan konser amal di Kompas TV," ungkapnya di lokasi TPU Jatisari.
Dikatakan orang nomor satu di Jateng itu, dia mengenal Didi Kempot cukup lama.
"Menurut saya dia seniman pejuang yang merangkak dari bawah, loyalitas pada dedikasi dan tetap merakyat," ungkapnya.
Bahkan Ganjar menganggap Didi Kempot seorang seniman dari desa yang tidak pernah lupa asal muasalnya.
"Dalam puncak kepopuleran sangat baik," jelas dia.
"Musiknya menembus semua lini, rakyat, elit pun bisa joget," akunya membeberkan.
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Ketua RT di Solo Beberkan Nama dan Agama Didi Kempot di Kartu Keluarga, Tak Pakai Dionisius,