Virus Corona Jabodetabek

RSUD Jatisampurna Minim APD Hingga Tudingan Sembunyikan Status Positif Corona Seorang Dokternya

Penulis: Muhammad Azzam
Editor: Feryanto Hadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) tipe D Jatisampurna, Kota Bekasi

Sebab, adanya salah satu dokter di RSUD Jatisampurna yang meninggal, pada 29 Maret 2020.

Dokter itu juga dinyatakan positif Covid-19.

Jika Pandemi Covid-19 Terus Memburuk, Gaji dan Tunjangan PNS Kota Bekasi Bakal Dipotong

Pemkot Bekasi Ajukan 48.163 KK Penerima Bantuan Rp 500.000, Simak Kategori Penerimanya di Sini

Status positif dokter gigi itu juga sempat disembunyikan pihak rumah sakit.

"Jadi dokter itu terakhir masuk 16 Maret, tanggal 29 Maret meninggal. Status positifnya tuh sempat kayak disembunyiin gitu," ucap dia.

Pihak RSUD Jatisampurna juga tidak langsung melakukan pengecekan terhadap para tenaga medis dan pegawai lainnya yang bekerja padahal banyak dari mereka yang kontak langsung dengan dokter gigi tersebut.

Pengecekan kesehatan menggunakan rapid test atau tes cepat dengan sampel darah, baru dilakukan tanggal 25 Maret 2020 atau setelah keluar hasil dokter itu positif Corona.

"Tenaga medis dan lainnya baru diperiksa rapid test ketika diketahui status dokter itu positif Corona, hasilnya semuanya negatif. Tapi kan akurasinya kurang ya, harusnya pakai swab atau PCR," tutur dia.

Pemeriksaan Corona menggunakan metode swab baru dilakukan satu hari setelah dokter tersebut dinyatakan meninggal dunia.

Diketahui dokter itu meninggal pada 29 Maret 2020, para pegawai dan tenaga medis yang kontak langsung kembali dilakukan pemeriksaan menggunakan Swab pada 30 Maret 2020.

"Pertanyaan kenapa saat awal statusnya positif engga langsung dites pakai Swab, ini kan pakai rapid test," jelas dia.

Kini tenaga medis maupun pegawai yang sempat kontak dengan dokter itu dihantui rasa cemas usai melakukan pemeriksaan tahap kedua dengan swab yang akurasinya lebih tinggi.

Mereka hanya bisa berdoa agar hasil tesnya negatif.

"Tes Swab kemarin sama hari ini, karena ada yang belum datang. Jadi masih menunggu hasilnya. Semoga negatif, teman-teman tenaga medis was-was juga karena sekarang kondisinya kan pada sakit," papar dia.

Wali Kota Bekasi Minta Pengurangan Armada Transportasi Massal Masuk Wilayahnya, Cegah Virus Corona

Respon Walikota

Sementara Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi mengungkapkan seluruh kebutuhan alat pelindung diri (APD) di rumah sakit milik pemerintan maupun swasta telah didistribusikan.

Tak hanya itu, puskesmas di Kota Bekasi juga diberikan APD.

"RSUD kita, rumah sakit swasta sudah dikasih semua, termasuk puskesmas. Kalau ada yang belum nerima saya cek," kata dia.

Rahmat juga menyebut akan mengecek informasi terkait keluhan tenaga medis di RSUD Jatisampurna. "Kita cek ya," tutupnya

Berita Terkini