Dokter di Wuhan mengungkapkan, hingga 14 persen dari pasien coronavirus yang pulih di China setelah dites lagi ternyata masih positif COVID-19.
WARTAKOTALIVE.COM -- Para ahli bertanya-tanya apakah tes asam nukleat dapat diandalkan untuk mendeteksi jejak virus corona dan hasilnya 3-14 persen dinyatakan positif setelah pemulihan.
Para petugas medis mengatakan bahwa sangat penting untuk memantau para pasien bila diizinkan.
Dikutip Wartakotalive.com dari dailmail.co.uk, Kamis (26/3/2020) kabar ini datang ketika para ahli khawatir bahwa Cina menghadapi wabah kedua karena meningkatnya jumlah kasus impor serta orang yang tidak menunjukkan gejala.
Jutaan penduduk Hubei, bekas pusat pandemi, kini dapat meninggalkan provinsi itu setelah para pejabat mencabut lockdown selama beberapa bulan.
• Kumpulan Doa Agar Terhindar dari Wabah Virus Corona Hingga Disarankan Konsumsi Kurma
• Film Dokumenter The Lockdown: One Month In Wuhan yang Viral di YouTube, Ditonton 13 Juta Orang Lebih
Dokter di satu rumah sakit di Wuhan menemukan bahwa lima dari 147 pasien dalam sebuah penelitian dites hasilnya positif lagi setelah pemulihan.
Hal itu dikatakan Wang Wei, direktur Rumah Sakit Tongji kota lewat teleconference.
Sementara itu, 14 persen dari mereka yang pulih didiagnosis dengan patogen kemudian di Provinsi Guangdong Cina selatan, kata Song Tie, wakil direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit provinsi.
Dalam studi yang dilakukan oleh petugas medis Wuhan, pasien yang pulih tidak menunjukkan gejala setelah tes positif lagi.
Tetapi para peneliti tidak menemukan bukti bahwa mereka menjadi sumber infeksi setelah pemulihan karena anggota keluarga mereka semuanya dinyatakan negatif.
• PRESIDEN China Xi Jinping Akhirnya Muncul di Wuhan setelah Virus Corona Merebak Desember 2019
• PERSENTASE Kematian Indonesia Terbesar di ASEAN dan No 4 di Dunia,Akankah Segera Dilakukan Lockdown
Pejabat Guangdong juga menyarankan orang-orang yang berhubungan dekat dengan pasien yang sudah pulih tidak terinfeksi oleh mereka.
Para ahli medis telah mengajukan pertanyaan tentang apakah tes asam nukleat dapat diandalkan dalam mendeteksi jejak virus pada beberapa pasien yang pulih.
"Mungkin saja pasien yang pulih ini dinyatakan negatif sebelumnya karena hasil yang salah," tambah Wang.
"Keakuratan uji asam nukleat adalah 30 hingga 50 persen," tambah Wang.
Dokter kepala mengatakan sangat penting untuk memonitor pasien yang pulih dan menempatkan mereka di bawah karantina dua minggu setelah pulang.
"Ukuran sampel kami untuk penelitian ini relatif kecil," kata direktur rumah sakit.
"Kami berencana untuk melakukan penelitian skala besar di antara komunitas lokal di Wuhan," jelasnya.
Laporan lain menunjukkan bahwa jumlah orang yang terinfeksi coronavirus yang tidak menunjukkan gejala atau menunda gejala dapat mencapai sepertiga dari mereka yang dites positif untuk penyakit ini.