Virus Corona

Ketua DPD RI La Nyalla Mahmud Mattalitti Tes Covid-19 di RS UNAIR, Hasilnya Negatif

Penulis: Advertorial
Editor: PanjiBaskhara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua DPD RI La Nyalla Mahmud Mattalitti jalani tes Covid-19 di Rumah Sakit Universitas Airlangga atau RS UNAIR Surbaya, Jawa Timur, Sabtu (21/3/2020). Diketahui hasil tes Covid-19 La Nyalla Mahmud Mattalitti negatif.

La Nyalla Mahmud Mattalitti menilai kedua bantuan ini sebaiknya segera dicairkan oleh pemerintah.

Sehingga ekonomi domestik tetap terjaga di kisaran 5 persen.

“Bansos tahap pertama perlu segera dicairkan untuk menggerakkan ekonomi rakyat"

"Strategi ini untuk menjaga tingkat konsumsi di masyarakat guna menopang pertumbuhan ekonomi domestik tetap stabil,” jelasnya.

La Nyalla Mahmud Mattalitti. (Tribunnews.com)

Selain perekonomian masyarakat, menurut La Nyalla Mahmud Mattalitti juga perlu memperhatikan nasib para pekerja harian lepas yang terdampak wabah Covid-19.

Para pekerja harian lepas yang masuk kategori masyarakat kurang mampu ini perlu mendapat bantuan khusus dari pemerintah.

Bantuan tersebut dapat diambil dari Dana Insentif Daerah (DID) yang selama ini rutin diberikan pemerintah berupa pemberian bantuan secara tepat sasaran.

"Pemerintah harus memastikan bahwa bantuan khusus yang dibayarkan kepada mereka yang berpenghasilan rendah harus secara penuh dan tepat sasaran," ujar La Nyalla Mahmud Mattalitti, yang berasal dari daerah pemilihan Provinsi Jawa Timur ini.

Wabah Covid-19 juga dinilainya bisa mempengaruhi stock komoditas pangan di masyarakat.

Hal tersebut dinilai La Nyalla Mahmud Mattalitti, akan menyulitkan kalangan masyarakat yang kurang mampu dalam mengkonsumsi bahan pangan.

“Pemerintah diharapkan membuat posko pangan murah di setiap kelurahan untuk keluarga tidak mampu. Tentunya yang sudah dinyatakan wilayah karantina terbatas,” imbuhnya.

La Nyalla Mahmud mttalitti juga mengharapkan pemerintah perlu menyiapkan sejumlah stimulus ekonomi yang diakibatkan oleh COVID-19.

Salah satu stimulus yang dapat diberikan adalah keringanan pajak, yang meliputi keringanan pajak penghasilan 21 (PPh 21), PPh 22, dan PPh 25, serta percepatan restitusi pajak pertambahan nilai (PPN).

Hal tersebut dapat diberikan terutama untuk masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah.

Khusus untuk insentif PPN tersebut akan meningkatkan daya beli masyarakat di tengah perlambatan ekonomi akibat meluasnya virus corona.

"Dalam pengurangan PPN ini tentunya pemerintah akan kehilangan penerimaan pajak yang cukup besar"

"Namun, hal tersebut perlu diambil di tengah kondisi ekstrem ini untuk menghindari hal yang lebih buruk lagi," pesan La Nyalla Mahmud Mattalitti. (ADV/Wartakotalive.com)

Berita Terkini