Virus Corona

Apa Kabar Dokter Handoko Gunawan? Ini Senyumnya yang Tak Gentar Hadapi Corona di Balik Ruang Isolasi

Editor: Mohamad Yusuf
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

dr. Handoko Gunawan, Sp.P

Dokter Handoko Gunawan sempat menjadi perbincangan di media sosial.

Terkait aksi heroik Dokter Handoko Gunawan yang sudah berusia 80 tahun tak gentar mengahadapi virus corona.

Kini Dokter Handoko Gunawan tengah melawan virus tersebut karena divonis positif corona usai melakukan perawatan terhadap pasien.

Lalu apa kabarnya Dokter Handoko Gunawan saat ini?

Dikutip dari akun Instagram @dompetdhuafaorg, pada Sabtu (21/3/2020), terdapat foto Dokter Handoko Gunawan yang diunggah.

Dalam foto tersebut, Dokter Handoko Gunawan melempar senyumnya di balik ruangan kaca.

Mengenal 18 Istilah Penting Tentang Corona, Jangan Salah Arti ODP dan PDP

Tak Perlu Keluar Rumah, Beli Gas LPG Cukup Hubungi Call Center Ini, Langsung Diantar

Sudah Siap! Mulai Senin 23 Maret RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran Dioperasikan

Ridwan Kamil Mulai Lakukan Tes Massal Covid-19, Door to Door dan Drive Thru, Begini Prosedurnya

Ruangan itu diduga sebagai ruang isolasi di sebuah rumah sakit. 

Terdapat seorang petugas medis di belakangnnya yang menggunakan Alat Pengaman Diri (APD).

Dokter Handoko Gunawan, tampak mengenakan baju berwarna biru. 

Kedua tangannya diangat ke atas.

Tangan kanannya terlihat dipasang gelang pasien.

Sementara tangan kirinya memegang ponsel.

Dari senyumnya tersebut, tampak Dokter Handoko Gunawan ingin menunjukkan dirinya baik-baik saja.

Berikut unggahan dari @dompetdhuafaorg tersebut:

@dompetdhuafaorg
Halo, dok bagaimana kabarnya? Semoga segera kembali sehat karena seluruh Indonesia mendoakanmu beserta seluruh tenaga medis dan kesehatan lainnya.

Tentunya sahabat masih ingat bukan dengan dokter Handoko Gunawan? Beliau ini seorang dokter spesialis paru, walaupun sudah berusia lanjut masih tetap mengabdi dan memberikan kontribusinya untuk masyarakat Indonesia. Bahkan berjuang sampai dini hari.

Sempat dikabarkan bahwa dokter sempat sesak napas dan dirawat di RS Persahabatan. Mudah-mudahan saat ini kondisinya membaik dan tetap sehat.

Yuk sahabat, kirim doa terbaik untuk beliau dan para tenaga medis lainnya yang masih harus berjuang menangani persoalan corona.

Please share doa kalian di kolom komentar. Ajak sahabat kalian juga untuk saling mendoakan ya.

Kondisi Dokter Handoko Gunawan, Sp.P dikabarkan kini masuk di ruang ICU karena mengalami sesak napas.

Informasi Dokter Handoko  Gunawan masuk dalam ICU ramai diperbincangkan di jagat maya, salah satunya Twitter.

Informasi itu pun mendapatkan simpati dari netizen terhadap perjuangan dan kondisi Dokter Handoko Gunawan saat ini.

Kondisi Dokter Handoko Gunawan saat ini, diunggah oleh aktris Kirana Larasati melalui akun Twitter-nya, @_kiranalara pada Selasa (17/3/2020) pukul 22.36.

 "Mari kita doakan lebih kuat lagi," tulis Kirana disertai hastag #dokterhandokogunawan dan foto DOkter Gunawan Handoko di sebuah ruangan rumah sakit.
Informasi itu pun di-retweet oleh Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya, @yunartowijaya.
"Pray for him..," tulis Yunarto.
Sementara cuitan dari Kirana tersebut telah mendapatkan 9.200 Retweets dan 16.700 Likes.
Diberitakan sebelumnya, Dokter Handoko Gunawan merupakan dokter berusia 80 tahun.

Dokter Handoko Gunawan dokter spesialis paru-paru ini tak gentar berhadapan dengan virus corona.

Nama Dokter Handoko Gunawan, Sp.P mendadak viral di dunia maya.

Dokter Handoko Gunawan merupakan dokter berusia 80 tahun.

Meski usianya sudah senja, yaitu hampir 80 tahun, Dokter Handoko Gunawan yang merupakan dokter spesialis paru-paru ini tak gentar berhadapan dengan virus corona.

Dilansir Tribun-Medan, semangat dokter Handoko Gunawan ini pun menjadi perbincangan para warganet di berbagai media sosial. Para warganet memuji keberaniannya.

Seperti yang diposting akun Arip Budiman di media sosial Facebooknya.

"Pahlawan tanpa tanda jasa!!!

dr. Handoko Gunawan, Sp. P

Salah satu dokter yang menangani pasien virus covid 19 di Jakarta.

Dengan semangat dan jiwa nasionalis beliau terus berusaha dan berjuang untuk menyelamatkan pasien virus covid 19 di negeri ini.

Dalam usianya yang mendekati 80 tahun, beliau bekerja sampai jam 3 pagi.

Mari kita doakan supaya beliau tetap sehat agar bisa menolong pasien virus covid 19 di negeri ini.

 Selamat berjuang pak dokter, doa dan dukungan seluruh rakyat negeri ini akan terus mengalir untuk Bapak

MERDEKA!!
#pahlawancovid19," tulisnya

Postingan dukungan pada dokter ini juga datang dari warganet bernama Noviana Kusumawardhani di akun Facebooknya.

Dalam postingannya dia meminta doa dari segenap warga negara Indonesia supaya mendoakan sang dokter sehingga tetap sehat dalam menjalankan tugasnya.

"Boleh tolong bantu juga doakan salah satu dokter yg handle covid dokter Gunawan ahli paru di Graha Kedoya usia sdh mendekati 80.

Saat ini beliau terus kerja sampai jam 3 pagi karena dokter yg muda banyak yg takut. Anak anaknya udah saranin jgn ikut terjun krn sudah tua tp katanya kalau dia mati jg gpp.

Mestinya kita mulai start berita2 spt ini ya drpd nebarin ketakutan terus.

Beliau adalah dokter Handoko Gunawan, dokter spesialis penyakit paru di RS Graha Kedoya.

Alumni SMAK I. Pengabdiannya luar biasa utk kemanusiaan. #pahlawancovid19," tulisnya.

Dokter Lulusan Universitas Indonesia

Dilansir Tribun Medan dari berbagai sumber dr. Handoko Gunawan, Sp.P adalah dokter paru yang menamatkan pendidikan Kedokteran Umum dan Spesialis Mata di Universitas Indonesia.

Ia Berpraktik di Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre (RS MMC).

Setiap harinya biasanya dr. Handoko Gunawan memberikan bantuan layanan medis seperti: Biopsi Paru, tes Fungsi Paru, Bronkoskopi, Pengobatan TBC, Konsultasi Paru dan Pernapasan.(*)

Per Senin (16/3/2020), sebanyak 80.860 orang di China telah terinfeksi virus corona atau covid-19.

Menurut thewuhanvirus.com, 3.213 orang telah meninggal dunia akibat virus corona tersebut.

Sementara itu, 67.752 warga China berhasil sembuh dari virus corona itu.

Virus Corona telah mewabah di China sejak Januari 2020.

Awalnya, virus corona berasal dari Kota Wuhan.

Pasien dengan gejala ringan virus corona COVID-19 beraktivitas saat menjalani perawatan di sebuah pusat pameran yang diubah menjadi rumah sakit darurat di Wuhan, Hubei, China (17/2/2020). Data hingga Rabu (19/2/2020) ini, korban meninggal akibat virus corona di China sudah mencapai 2.000 orang setelah dilaporkan 132 kasus kematian baru. (AFP/STR/CHINA OUT) ((AFP/STR/CHINA OUT))

Dilansir Tribunnews, tingkat kesembuhan pasien sebesar 83,79 persen.

CNN melaporkan, China memiliki metode pengobatan yang ampuh dalam menyembuhkan pasien Corona.

Ketika para ilmuwan berlomba untuk menemukan obat dan vaksin, China beralih ke pengobatan tradisional.

China meyakini pengobatan kuno dapat membantu.

"Dengan menyesuaikan kesehatan tubuh dan meningkatkan kekebalan, pengobatan tradisional China dapat membantu merangsang kemampuan pasien untuk melawan dan pulih dari penyakit," kata Yu Yanhong, wakil kepala China's National Administration of Traditional Chinese Medicine, dalam konferensi pers minggu lalu.

• Beda Keterangan, Polisi: WNA China di Kendari Datang dari Jakarta, Kemenkumham: Mereka dari China

• Bergaya 80-an, Ini Penampakan Kali Pertama Dian Sastro Nyanyi di Video Klip Bersama Diskoria

• Pasang Foto Jokowi-Maruf dan Kasih Pesan Ini di Twitter, Iwan Fals Diserbu Netizen

Yu menambahkan, penggunaan obat tradisional merupakan cara yang efektif.

Pasalnya, obat tradisional telah membantu melawan virus di masa lalu.

SARS tahun 2002-2003 yang menewaskan ratusan orang di China telah ditumpas berkat obat tradisional.

Sejauh ini, lebih dari 50.000 pasien virus Corona telah keluar dari rumah sakit di China.

Sebagian besar dari mereka sembuh karena mengonsumsi obat tradisional China.

Yu mengatakan, itu merupakan bukti kemanjuran atas penggunaan obat tradisional China dan obat dari luar negeri secara bersamaan.

"Kami bersedia berbagi pengalaman yang dialami China dan solusinya dalam mengobati Covid-19," ujar Yu.

 • Cara Mudah Membuat Disinfektan Sendiri di Rumah Ala Najwa Shihab, Cukup Pakai Bayclin

• Komentar Pedas Hotman Paris, Melihat Tumpukan Penumpang MRT-Transjakarta Akibat Kebijakan Anies

• Anies akan Berikan Insentif Rp 215.000 Per Hari untuk Petugas Medis Corona

Scio.gov.cn melaporkan, dalam uji coba klinis terhadap 102 pasien bergejala ringan di Wuhan..

Pasien yang meminum kombinasi obat tradisional dan Barat dibandingkan dengan kelompok kontrol yang hanya menerima pengobatan Barat memiliki tingkat pemulihan 33 persen lebih tinggi.

Dalam studi lain dari kasus yang lebih serius, pasien yang menerima perawatan kombinasi juga lebih cepat sembuh daripada kelompok kontrol.

Seorang paramedis laboratorium menguji sampel virus di Laboratorium Hengyang, Provinsi Henan pusat Kota Cina. Rabu (19/02/2020). Data terakhir tercatat korban tewas akibat epidemi virus coronavirus COVID-19 melonjak menjadi 2.112 dan pada Kamis (20/02/2020) ada 108 orang lagi meninggal di Provinsi Hubei, Kota pusat penyebaran yang paling parah dari wabah Corona tersebut. (STR/AFP)/China OUT ((AFP/STR))

Pasien yang diberikan pengobatan tradisional juga memiliki tingkat oksigen yang lebih besar dalam darah dan jumlah limfosit yang lebih tinggi.

Hal-hal di atas merupakan indikator penting dari kesehatan pasien yang pulih.

Perawatan menggunakan obat tradisional China tidak hanya diterapkan di Wuhan.

Di provinsi Zheijang timur, lebih dari 95 persen pasien Corona telah diberi obat-obatan tradisional pada akhir Februari, menurut Global Times.

Di Beijing, rasio itu mencapai 87 persen.

Juru Bicara Komisi Kesehatan Beijing, Gao Xiaojun, mengatakan 92 persen yang menerima pengobatan tradisional telah menunjukkan peningkatan.

"Pengobatan tradisional China telah berperan aktif dalam meningkatkan tingkat pemulihan dan menurunkan tingkat kematian di antara pasien," kata Gao.

Hingga akhir Februari 2020, lebih dari 85 persen dari semua pasien Corona di China (sekitar 60.000 orang) telah menerima pengobatan tradisional dengan obat antivirus umum.

Obat yang Digunakan dan Keraguan

Xiong Qingzhen, seorang insinyur yang menjadi pasien sembuh Corona, membeberkan obat tradisional yang digunakan rumah sakit di China.

Pengobatan tradisional yang diterima adalah sup cokelat, obat tradisional China yang merupakan campuran lebih dari 20 herbal, seperti ephedra, ranting kayu manis, dan akar manis (licorice).

Xiong menceritakan, dia telah dirawat di rumah sakit selama lebih dari dua minggu pada Februari.

Dia menjalani perawatan intensif di sebuah rumah sakit darurat yang dikelola oleh dokter Pengobatan Tradisional China.

Tidak ada obat dari Barat yang disediakan selain obat untuk riwayat penyakit pasien sebelumnya, seperti tekanan darah tinggi.

Selama itu, setiap pagi dan sore, pria 38 tahun tersebut menerima sekantong sup cokelat dari paramedis.

Sup cokelat adalah pengobatan tradisional yang digaungkan pemerintah China sebagai obat untuk memberantas wabah virus Corona.

Sup tersebut dianggap sebagai pembersih paru-paru dan detoksifikasi.

Namun, dia menolak untuk meminumnya.

Tak seperti kebanyakan pasien lainya, Xiong skeptis akan kemanjuran sup cokelat tersebut.

"Menurut pendapat saya, itu adalah plasebo belaka," kata Xiong.

Xiong pun dinyatakan sembuh pada akhir Februari.

Sementara itu, di luar negeri, obat herbal juga diragukan oleh para ahli media Barat.

Para ahli telah lama mempertanyakan keamanan dan efektivitasnya, termasuk Yanzhong Huang, ahli senior untuk kesehatan global di Dewan Hubungan Luar Negeri yang berbasis di Washington.

"Anda harus sadar bahwa 80 persen (dari pasien coronavirus) adalah kasus ringan."

"Bahkan jika mereka tidak melakukan apa-apa, pada akhirnya mereka akan pulih," katanya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 85 Persen Pasien Corona di China Sembuh karena Obat Tradisional. Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Sosok Dokter Handoko (80), Kakek Lulusan UI yang Berjuang Menangani Pasien Terpapar Virus Corona

Berita Terkini