Virus Corona

Jam Operasional Pos Pantau Virus Corona di RSPI Sulianti Saroso Kini Cuma Sampai Pukul 21.00

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

RSPI Sulianti Saroso

POS pemantauan virus corona alias covid-19 di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Tanjung Priok, Jakarta Utara, kini dibatasi jam operasionalnya.

Direktur Medik, Keperawatan, dan Penunjang RSPI Sulianti Saroso dr Dyani Kusumawardhani mengatakan, pos yang tadinya dibuka 24 jam, kini hanya sampai pukul 21.00 WIB setiap harinya.

"Terhitung tanggal 16 Maret, pos pemantauan covid-19 di RSPI Sulianti Saroso dibuka dari pukul 07.30-21.00 WIB," kata Dyani, Selasa (17/3/2020).

MUI Bantah Keluarkan Fatwa Salat Jumat Boleh Dilakukan di Rumah, yang Benar Digantikan Salat Zuhur

Dyani menceritakan, pihaknya sengaja membatasi jam operasi pos pemantauan, dengan alasan selama ini hanya ada sedikit warga yang datang pada malam hari.

"Karena memang kalau kami lihat di malam hari itu tidak terlalu banyak pasien yang datang," ungkap Dyani.

Sebab, di sisi lain ketika ada pasien yang datang dalam kondisi sakit, bisa memanfaatkan pelayanan di Instalasi Gawat Darurat (IGD).

ISI Lengkap Fatwa MUI Tentang Ibadah Saat Wabah Virus Corona, Haramkan Timbun Masker

Masyarakat yang merasa mengalami gejala sakit ringan agar tidak langsung datang ke pos pemantauan untuk diperiksa.

Warga disarankan datang lebih pagi agar dilayani lebih cepat.

"Jadi tidak merasa kok datang ke sini ditutup atau enggak ada pelayanan, karena kami memang membatasi pelayanan sampe pukul 21.00 WIB," tutur Dyani.

Rawat 11 Pasien, 7 Positif Virus Corona

Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Tanjung Priok, Jakarta Utara merawat 11 pasien, di mana tujuh di antaranya positif virus corona alias covid-19.

Direktur Medik, Keperawatan, dan Penunjang RSPI Sulianti Saroso Dyani Kusumowardhani mengatakan, jumlah pasien yang dirawat sesuai jumlah ruang isolasi.

"Kemarin pagi ada 11 pasien kemudian pulang dua."

BUNGKUS Virus Corona Gampang Pecah Bila Kena Deterjen dan Bakal Langsung Mati

"Tetapi kemudian siang hari dan malam masuk dua pasien lagi, jadi kondisi saat ini kembali penuh 11," ujar Dyani.

Dyani menambahkan, dari 11 pasien yang diisolasi, tujuh di antaranya dinyatakan positif virus corona.

Sementara, empat orang lainnya masuk kategori Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

PASIEN Virus Corona Tambah Jadi 172 Orang, Terbanyak Masih dari Jakarta

"Kami masih menunggu hasil dari pemeriksaan laboratorium dari keempat pasien ini," jelas Dyani.

Menurut Dyani, secara keseluruhan pasien yang diisolasi di RSPI Sulianti Saroso dalam keadaan baik.

Namun demikian, masih ada pasien yang mengalami batuk dan demam.

DUA Anggota DPRD DKI Terindikasi Kena Virus Corona, 106 Wakil Rakyat Diminta Cek Kesehatan

"Secara keseluruhan pasien cukup baik, kondisinya semua dalam keadaan sadar. Alhamdulillah itu kondisi per pagi," ucap Dyani.

Dyani mengungkapkan, pihaknya juga masih menyiapkan penambahan ruang isolasi yang diperkirakan baru bisa dioperasionalkan pada Rabu (18/3/2020) besok.

"Insyaallah besok sudah bisa ada tambahan ruangan untuk pasien pasien lainnya," harap Dyani.

172 Kasus

Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto menyebut, jumlah pasien virus corona (Covid-19) bertambah menjadi 172 orang.

Dia merinci, ada penambahan sebanyak 12 kasus pada Minggu (15/3/2020) lalu.

Sehingga, sampai tanggal 15 Maret menjadi 146 kasus.

• Siswa SMP Gantung Diri karena Diduga Handphone Disita Orang Tua, Sempat Ditawari Makan

"Data terakhir yang kita rilis adalah 134 orang confirm positif dengan angka kematian 5 orang."

"Malam sudah saya cek lagi ada penambahan kasus di data sore sampai dengan malam hari sebanyak 12 kasus."

"Sehingga sampai dengan tanggal 15 (Maret) menjadi 146 kasus," ujar Achmad Yurianto dalam keterangan pers di Kantor BNPB, Jakarta, Selasa (17/3/2020).

• Warga Bekasi yang Meninggal di Cianjur Positif Virus Corona, Istri dan Anaknya Juga Tertular

"Tanggal 15 Maret kita sudah himpun datanya dari pagi sampai dengan malam ada penambahan kasus baru lagi sebanyak 20 orang."

"Dari pemeriksaan spesimen yang dilaksanakan Badan Litbang Kesehatan dan ditambah lagi 6 orang dari spesimen yang diperiksa oleh Universitas Airlangga."

"Sehingga total saat ini 172 kasus," jelasnya.

• Apkasi Ajak Pelajar Akses Fasilitas Belajar Online Gratis dari Rumah

Kasus terbanyak berada di DKI Jakarta.

"Penambahan terbanyak adalah dari Provinsi DKI Jakarta," beber Achmad Yurianto.

Setelah DKI Jakarta, kata dia, penambahan terbanyak dari Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Kepulauan Riau.

• BEGINI Status Terakhir WhatsApp Siswa SMP yang Gantung Diri karena Ponselnya Disita Ortu

"Kemudian dari Provinsi Jawa Timur, kemudian Jawa Tengah, dan dari Provinsi Kepulauan Riau," jelasnya. (*)

Berita Terkini