“Kami sampai pada kesimpulan bahwa Pemprov DKI memutuskan untuk menutup semua sekolah di lingkungan DKI Jakarta. Bagi peserta UN (Ujian Nasional) pada Senin (16/3/2020) besok juga diputuskan ditunda,” ujarnya.
Minta sekolah diliburkan
Sebelumnya, Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta meminta kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk meliburkan kegiatan belajar mengajar (KBM) sekolah menyusul wabah virus corona (Covid-19) di Jakarta.
Partai pengusung Anies pada Pilkada 2017 lalu ini memandang kebijakan ini perlu dikeluarkan untuk memberikan rasa aman kepada anak-anak dari wabah corona.
• Ekonomi Indonesia Ikut Terimbas Virus Corona, Sandiaga Uno Bilang Begini
• Imbas Virus Corona, Kongres V Partai Demokrat Digelar Cuma Sehari: Bakal Terjadi Pergantian Ketum?
• WASPADA Ratusan Pasien Corona Mati Per Hari, Persentase Kematian Covid-19 di Indonesia Tertinggi
“Untuk KBM di kampus-kampus yang selama ini dengan model tatap muka di kelas dihentikan sementara diganti dengan KBM via daring (dalam jaringan) atau online,” kata Anggota Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Dedi Supriadi dalam keterangan resminya kepada Wartakotalive.com, Sabtu (14/3/2020).
Dedi mengapresiasi langkah-langkah Pemprov DKI Jakart yang mengumumkan jumlah ODP (Orang Dalam Pemantauan), lokasi persebaran dan juga langkah pembatasan kegiatan bahkan penutupan lokasi rekreasi untuk sementara waktu.
Kata dia, untuk semua elemen harus bersatu demi meningkatkan kewaspadaan atas penyebaran virus corona yang tidak mengenal batas teriritori, etnik maupun ras.
“Peningkatan kewaspadaan adalah langkah penting agar Jakarta dan Indonesia tidak menjadi episentrum baru penyakit yang sudah dinyatakan WHO sebagai pandemi ini,” ujar Dedi yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD DKI Jakarta ini.
Pelayanan administrasi tetap buka
Diberitakan Wartakotalive.com sebelumnya, meski 17 destinasi wisata di DKI Jakarta ditutup, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memastikan layanan administrasi maupun kesehatan kepada warga Jakarta tetap dibuka.
Adapun penutupan belasan tempat wisata itu karena merebaknya virus corona (Covid-19) di Jakarta.
“Pelayanan masyarakat tetap berjalan seperti biasa, baik kelurahan, kecamatan, Kantor Wali Kota, Balai Kota, Puskesmas, Rumah Sakit itu semua berjalan seperti biasa,” kata Anies di Balai Kota DKI pada Jumat (13/3/2020) petang.
• Ini 17 Destinasi Wisata di Jakarta yang Ditutup Gubernur DKI Menyusul Wabah Virus Corona
• Anies Baswedan Tutup Destinasi Wisata Terkait Virus Corona, PDI Perjuangan Sebut Itu Berlebihan
• Indonesia dan Belanda Kerjasama Pengembangan Pariwisata di Danau Toba
Tempat-tempat itu beroperasi, lanjut Anies, agar masyarakat yang membutuhkan pelayanan administrasi maupun kesehatan tetap dilayani dengan baik.
Apalagi DKI Jakarta tidak melakukan lockdown (terkunci) bagi seluruh masyarakat akibat wabah corona.
“Tetapi Jakarta (Pemprov) meminta kepada seluruh warganya, sebisa mungkin mengurangi kegiatan di luar rumah kecuali yang penting, seperti belanja kebutuhan pokok, harus ada pemeriksaan medis, atau kebutuhan-kebutuhan penting lainnya,” ujarnya.
“Bila tidak penting, bila tidak produktif, di rumah dulu. Ini perlu dilakukan untuk mencegah penularan,” tambahnya.
17 Destinasi wisata ditutup
Seperti diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengumumkan bahwa semua destinasi wisata yang dikelola Pemprov DKI Jakarta ditutup sementara selama dua pekan dari Sabtu (14/3/2020) sampai Sabtu (28/3/2020).