"Di tahun 2019 ada 199 kasus, tahun 2020 ada sekitar 109 kasus," ujarnya.
• Divonis Lepas oleh MA, Karen Agustiawan Langsung Ingin Kelonan dengan Suaminya
Dari sejumlah kasus DBD yang ada di Kota Bekasi, Tanti menyebut yang meninggal hingga kini belum ada.
"Tahun 2020 ini belum ada, tahun lalu ada satu orang," ucapnya.
Dinkes Kota Bekasi terus melakukan upaya untuk menekan jumlah kasus DBD, pihaknya menyosialisasikan ke warga maupun beberapa pihak terkait.
• Kejagung Masih Tempuh Upaya Hukum Atas Vonis Lepas Karen Agustiawan, Mahfud MD Bilang Sudah Inkrah
Sosialisasi itu berisi kewajiban melakukan pemantauan jentik nyamuk dan pemberantasannya.
"Kami juga tiap kelurahan ada tim jumantik (juru pemantau jentik)."
"Kader atau tim berkeliling ke rumah-rumah dan lokasi rawan yang menjadi tempat nyamuk," beber dia.
• Meski Tak Jabat Ketua Dewan Kehormatan Lagi, Zulkifli Hasan Sebut Amien Rais Selalu Spesial di PAN
Tanti menambahkan, pihaknya juga ada program satu rumah satu jumantik.
Bahkan, pemilik rumah diwajibkan menjadi tim jumantik bagi rumahnya sendiri.
Dinkes juga berkoordinasi dengan Pukesmas agar wilayahnya gencar melakukan gotong royong membersihkan lingkungannya masing-masing.
• DAFTAR Pejabat Dunia yang Terjangkit Virus Corona, Menteri Kesehatan pun Kena
"Kami juga imbau agar masyarakat rutin melakukan 4M, menutup, menguras, mengurus, dan memantau."
"Karena semua ini kembali lagi ke masyarakatnya dalam berperilaku sehat," paparnya.
Sementara, Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi mencatat sebanyak 51 warga terkena demam berdarah dengue (DBD) selama Januari-Februari 2020.
• Komisi IX DPR Ingatkan Pemerintah: Jangan Terlena Virus Corona, DBD Sudah KLB!
Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi Irfan Maulana mengatakan, 51 penderita DBD terdiri dari Januari mencapai 30 orang, sedangkan pada Februari mencapai 21 orang.
Ia menyebut angka ini menurun dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama.