SEORANG Warga Negara Asing (WNA) yang sempat menjalani perawatan di ruang isolasi Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Tanjung Priok, Jakarta Utara, dipulangkan.
Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso dr Mohammad Syahril mengatakan, WNA tersebut dipulangkan setelah dinyatakan sembuh seusai menjalani perawatan sejak Selasa (3/3/2020) lalu.
"Ada yang pulang satu karena dinyatakan sembuh, warga negara asing," kata Syahril, Kamis (5/3/2020).
• Kena Stigma Negatif, Ojek Online Ogah Masuk Perumahan Tempat Tinggal Pasien Virus Corona di Depok
Menurut Syahril, WNA itu diisolasi karena memiliki riwayat mengunjungi negara yang terjangkit virus corona.
Sehingga, yang bersangkutan masuk kategori pasien dalam pengawasan.
"Ketika masuk ke sini dia ada batuk, demam, dan datang dari daerah yang terjangkit."
• Bukan Kena Virus Corona, Warga Bekasi yang Meninggal di Cianjur karena Sakit Jantung dan Paru-paru
"Orang yang kontak atau pergi ke daerah terjangkit belum tentu mereka positif," ucap Syahril.
Sementara, hingga saat ini pasien yang diisolasi di RSPI Sulianti Saroso berjumlah sembilan orang, di mana sebelumnya sempat menyentuh angka 11 orang.
Jumlah sembilan orang tersebut terdiri dari tujuh orang pasien yang dalam kategori pengawasan.
• Penimbun Masker dan Sembako Bisa Dipenjara 5 Tahun dan Denda Rp 50 Miliar, Pengusaha Diminta Peduli
Sedangkan dua pasien tersisa adalah mereka yang positif terinfeksi virus corona.
Sebelumnya, dua warga Depok yang dirawat di ruang isolasi, baru mengetahui kabar dirinya positif terjangkit Virus Corona, dari pengumuman Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Senin (2/3/2020) lalu.
Hal itu diungkapkan oleh Direktur Utama Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso Mohammad Syahril.
Ia menuturkan, pihak rumah sakit mempunyai alasan tersendiri mengapa tidak mengabarkan pasien terlebih dahulu sebelum diumumkan oleh Presiden Jokowi.
• Kena Stigma Negatif, Ojek Online Ogah Masuk Perumahan Tempat Tinggal Pasien Virus Corona di Depok
"Jadi betul (informasi tersebut). Jadi ini kan wabah ya."
"Kalau pengumuman wabah ada aturan siapa yang harus berbicara pertama kali."