Kini sang bocah sudah dikirim ke panti asuhan.
Perawat Lyudmila Sharapova mengatakan kepada pengadilan: 'Ini adalah pertama kalinya dalam 43 tahun kerja saya bahwa saya telah melihat cedera seperti itu,' ujarnya
“Luka-lukanya terinfeksi, soba telah tertanam di kulitnya selama beberapa hari," tambah sang perawat.
“Itu mengerikan. Sang ibu terus menerus memohon pada putranya untuk memaafkannya sampai akhir hidupnya," cerita perawat.
Kesedihan dirawasakan perawat ketika membersihkan luka-luka di lutuh sang bocah.
"Ketika saya membersihkan lukanya, dia bertanya kepada saya, "Bibi, maukah kamu menempatkan saya dalam keluarga yang baik sekarang?" kata sang bocah.
"Tidak ada kulit di lututnya, hanya terlihat seperti daging mentah," kata seorang tetangga yang melihat luka si bocah.
• Hotman Paris Tak Kuat Lihat Goyangan Duo Semangka, Lihat Ekspresinya: Saya Nggak Mau Lihat
• Penjual Bakmi Cantik Buka Bakmi Siantar di Gading Serpong, Tawarkan Lomba Rekor Makan Bakmi
Melihat hukuman dari internet
Yumasheva mengklaim bahwa dia dan Kazakov menemukan bentuk hukuman di internet.
Sang ibu mengatakan kepada surat kabar Komsomolskaya Pravda: 'Saya memeriksanya sendiri dan membuat percobaan.
“Aku berlutut di atasnya. Itu tidak menyakitiku. Jadi dia (Kazakov) diizinkan untuk menerapkan hukuman ini. '
Namun pasangan itu terbuktu membuat anak itu kelaparan hingga empat hari, kata penyelidik negara bagian.
Pengusaha pemrograman komputer Kazakov mengatakan kepada polisi bahwa ia telah menjatuhkan hukuman satu kali.
FOLLOW US:
Namun polisi menemukan bukti bahwa ada beberapa video yang dihapus setelah dilacak di teleponnya, kata para penyelidik.