TETANGGA dan para saksi lapangan tak yakin RB dan RM merupakan aktor lapangan penyiram air keras terhadap Novel Baswedan.
Hal ini diungkapkan Novel Baswedan berdasarkan informasi yang dihimpunnya dari para tetangga dan para saksi tersebut.
"Dari informasi yang saya peroleh dari tetangga-tetangga dan para saksi, mengatakan bahwa mereka tidak yakin pelakunya itu (RB dan RM)," katanya di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (7/2/2020).
• Gerindra Klaim 66 Suara di Pemilihan Wagub DKI, Nurmansjah Lubis: Pernah Nonton Film Titanic Kagak?
Namun demikian, Novel Baswedan tak ingin bicara lebih mendalam mengenai hal ini.
Ia justru mengatakan cara melihat apakah RB dan RM merupakan pelaku sebenarnya atau bukan, mudah.
Pembuktian kasus ini hanya bisa dilakukan dengan memahami fakta bahwa dua pelaku tersebut mempersiapkan dengan matang upaya penyerangannya.
• Persebaya Vs Persik Jadi Laga Pembuka Liga 1 2020, Bali United Fokus di Piala AFC
"Karena penyerangan kepada saya ini tidak tiba-tiba diserang, ada proses pengintaian, ada pengamatan."
"Kalau itu semua terangkai dan berhubungan, tentunya bisa melihat bahwa oh iya itu benar."
"Tapi kalau ternyata itu dibuat seolah-olah berdiri sendiri, diserang terus tiba-tiba orangnya lari, saya kira tidak seperti itu faktanya."
• Sempat Bantah, Mabes Polri Akhirnya Akui KPK Sudah Kembalikan Kompol Rossa ke Polri
"Jadi saya kira untuk melihat itu benar atau tidak akan lebih mudah dengan perspektif itu," tuturnya.
Sebelumnya, penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan mengungkapkan alasan tidak ikut rekonstruksi penyiraman air keras di sekitar kediamannya.
Menurut Novel Baswedan, salah satu alasannya lantaran kondisi kedua matanya masih mengalami masalah cukup serius seusai melakukan perawatan di Singapura.
"Kuasa hukum sudah menyampaikan kepada penyidik bahwa saya ini kan Hari Senin sampai Rabu kemarin kan baru pulang dari Singapura."
• HARGA 38.400 Pil Happy Five Gagal Edar Rp 19,2 Miliar, Sebutir Dibanderol HIngga Rp 600 Ribu
"Bukan perawatan tapi ada masalah yang serius," kata Novel Baswedan saat ditemui seusai rekonstruksi di kediamannya, Jalan Deposito, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (7/2/2020).
Kata Novel Baswedan, kedua matanya tak boleh banyak beraktivitas.
Menurut dia, proses rekonstruksi dikhawatirkan akan memperparah kondisi matanya.
• Prabowo Jelaskan Alasan Gabung ke Pemerintahan Jokowi, Nyatakan Berjuang di Dua Janji
Apalagi, kata dia, matanya tidak boleh terpapar langsung lampu cahaya intensitas tinggi.
"Ketika rekonstruksi mau dilakukan, saya melihat tadi malam lokasi jalan dimatikan lampu jalan."
"Sehingga saya meyakini akan menggunakan lampu penerangan portabel, padahal mata kanan saya sensitif sekali dengan cahaya," tuturnya.
• MARCO Motta Bikin Pelatih Persija Terkejut, tapi Akui Sulit Satukan Visi Pemain Lokal dan Asing
Bahkan, Novel Baswedan menuturkan, dirinya mulai rajin menggunakan topi agar menjaga matanya tidak terpapar langsung cahaya matahari.
Mengingat, mata kirinya mengalami kerusakan hingga tidak bisa melihat.
"Ketika mata kiri saya sudah permanen tidak bisa lihat lagi, tentu saya harus hati-hati sekali dengan mata kanan saya."
• Pesan Prabowo di HUT ke-12 Gerindra: Jangan Jadikan Partai Kendaraan untuk Cari Jabatan
"Dengan kegiatan rekonstruksi tadi saya sampaikan ke penyidik bahwa saya tidak bisa mengikuti. Saya pikir hanya alasan kesehatan saja," paparnya.
Novel Baswedan juga mengungkapkan kejanggalan pemilihan waktu rekonstruksi penyiraman air keras.
Rekonstruksi digelar di sekitar kediamannya di Jalan Deposito, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Proses rekonstruksi digelar pada Jumat (7/2/2020) sejak pukul 03.00 WIB hingga sekitar pukul 06.00 WIB, atau selama hampir tiga jam.
• Sri Mulyani: Pria Banyak Ciptakan Masalah Ekonomi, Seharusnya Bapak-bapak Pula yang Menyelesaikan
Menurut Novel Baswedan, seharusnya proses rekonstruksi bisa dilakukan pada saat pagi atau siang hari.
Selain itu, proses rekonstruksi juga bisa dilakukan di tempat yang tidak harus sama dengan lokasi kejadian penyiraman.
"Rekonstruksi kan mestinya dibikin lebih terang, tempatnya juga enggak harus di sini."
• Didatangi Pengantin yang Tertipu Hingga Rp 65 Juta, Pemilik Wedding Organizer: Ada Apa Ya?
"Waktunya juga enggak harus sama dan lain-lain."
"Tapinya kan tentunya penyidik punya pertimbangan sendiri, dan saya tidak ingin mencampuri," kata Novel Baswedan saat ditemui seusai proses rekontruksi.
Kendati demikian, Novel Baswedan mengharapkan kasus tersebut bisa diselesaikan oleh Polri.
• Ahli Hipnoterapi Tak Sudi Semua Kejahatan yang Bikin Korban Tak Sadar Disebut Hipnotis
"Jangan sampai ada pihak yang dikorbankan atau ada pihak yang mengorbankan dirinya."
"Jadi saya rasa penegakan hukum bukan untuk itu," tuturnya.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya menggelar rekonstruksi kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan pada Jumat (7/2/2020) dini hari.
• TIPS Hindari Kejahatan Modus Hipnotis, Kuncinya Cuma Satu
Total ada 10 adegan dalam proses rekonstruksi kali ini.
Proses rekonstruksi hari ini dilakukan secara tertutup, yang dimulai pada pukul 03.00 WIB di sekitar kediaman Novel Baswedan di Jalan Deposito, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Puluhan personel Polri diturunkan untuk melakukan rekonstruksi yang berlangsung selama 3 jam tersebut.
• Motif Warga Bogor Hina Risma: Tersulut Emosi Ada Kepala Daerah Sering Dibully Netizen Soal Banjir
"Ada 10 adegan dan ada beberapa adegan tambahan."
"Sesuai dengan pembahasan tadi di lapangan dengan rekan-rekan Jaksa Penuntut Umum (JPU)," kata Wadirkrimum Polda Metro Jaya AKBP Dedy Murti Haryadi seusai melakukan rekonstruksi.
Menurut Dedy, rekonstruksi kali ini dalam rangka memenuhi berkas perbaikan yang diminta oleh Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.
• PENGHINA Wali Kota Surabaya Bisa Bebas Jika Satu Syarat Ini Terpenuhi
"Intinya adalah supaya alat bukti dan keterangan para saksi dan tersangka dapat kami uji di lapangan."
"Selanjutnya berkas perkara yang sudah kami lengkapi akan kami kirim kembali ke rekan-rekan di Kejaksaan tinggi DKI Jakarta," jelasnya.
Dia mengungkapkan, rekonstruksi kali ini dihadiri oleh dua tersangka penyiram air keras Novel Baswedan, yaitu Brigadir RK dan RB.
• Jokowi Tolak Pemulangan 600 WNI Mantan ISIS, Prabowo Tak Masalah Asal Diteliti Lebih Dahulu
Sedangkan Novel Baswedan dilakukan oleh peran pengganti.
"Namun ternyata pada saat pelaksanaan di lokasi tadi di TKP, kebetulan kami juga melihat ada Pak Novel Baswedan."
"Dalam hal ini korban melintas dan sempat rekan-rekan penyidik dan JPU mempertanyakan dan menyampaikan kegiatan ini tetap kami laksanakan dengan pemeran pengganti," bebernya. (Lusius Genik)