POLISI mengungkap motif Zikria Dzatil menghina Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di media sosial.
Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Sudamiran mengatakan, tersangka tersulut emosi karena banyak orang membully seorang kepala daerah di media sosial, terkait penanganan banjir.
"Motifnya karena salah satu kepala daerah sering dibully netizen."
• Tak Dianggap di Pertemuan Dunia, Luhut Panjaitan Ingin Indonesia Punya Senjata Nuklir
"Ia (Zikria) lalu tersulut emosinya," ungkap Sudamiran, Senin (3/2/2020).
Zikria yang ditangkap unit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya di rumahnya, Jumat (31/1/2020), hanya bisa menangis karena menyesali perbuatannya.
Ia tak mengira akan mendekam di balik jeruji besi karena postingannya di Facebook jadi viral.
• Bukan TikTok, Ini Perusahaan yang Bakal Jadi Sponsor Utama Liga 1 2020
Bahkan, Zikria sempat hendak menghilangkan jejak dengan menggunting sim card dan mereset handpone setelah menghapus akun facebooknya.
"Saya berusaha menunjukkan diri saya, bahwa saya tidak seperti yang masyarakat Surabaya pikirkan."
"Saya hanya ibu rumah tangga biasa, sampai anak saya ketakutan," ujar Zikria saat mengenakan baju tahanan di Polrestabes Surabaya.
• 2 Kelompok Curanmor Saling Todong Pistol Gegara Rebutan Wilayah, Dibekuk Saat Cari Mangsa Baru
Akibat perbuatannya itu, Zikria sementra harus berpisah dengan suami dan ketiga anaknya yang salah satunya masih berusia 2 tahun.
Warga Bogor Jawa Barat berusia 43 tahun itu terancam hukuman 6 tahun penjara karena jeratan Pasal 28 ayat (2) jo Pasal 45a ayat (2) tentang UU ITE
"Saya ketakutan, seperti dikejar-kejar, banyak orang bully saya."
• Berharap Proyek Revitalisasi Monas Kembali Dilanjutkan, Sekda DKI: Mau Dipercantik Kok Rumit Loh
"Banyak juga yang teror anak saya. Saya ini cuma ibu rumah tangga biasa," ucap Zikria.
Dengan kejadian ini, Zikria ingin menunjukkan diri sebagai seorang yang bertanggung jawab atas apa yang ia perbuat.
"Ini cukup pelajaran buat saya," katanya.
Risma Memaafkan
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini akhirnya memaafkan Zikria Dzatil, wanita yang menghinanya di media sosial.
Meskipun dihujat dengan sebutan 'kodok betina', dengan besar hati Risma memaafkannya.
Risma beralasan sesama manusia harus saling memaafkan.
• Tak Dianggap di Pertemuan Dunia, Luhut Panjaitan Ingin Indonesia Punya Senjata Nuklir
"Saya maafkan yang bersangkutan. Sebab sesama manusia harus saling memaafkan."
"Dia sudah minta maaf dan saya wajib memberi maaf."
"Allah saja memaafkan manusia yang berbuat salah," ungkap Risma sambil memegangi surat permintaan maaf Zikria.
• Bukan TikTok, Ini Perusahaan yang Bakal Jadi Sponsor Utama Liga 1 2020
Terkait sebutan kodok yang dialamatkan padanya, Risma sudah melupakannya.
"Saya dibilang kodok. Coba berpikir jika anak kita, keluarga kita disebut kodok bagaimana?"
"Tapi karena dia minta maaf, saya harus memaafkan," ucap Risma.
• 2 Kelompok Curanmor Saling Todong Pistol Gegara Rebutan Wilayah, Dibekuk Saat Cari Mangsa Baru
Pengabulan maaf Risma itu disaksikan banyak media.
Dalam pemberian maaf itu, Risma didampingi Kapolrestabes Surabaya Kombes Sandi Nugroho, Sekdakot Hendro Gunawan, serta seluruh staf dan Kepala Dinas.
Risma juga membeberkan alasannya melaporkan pemilik akun tersebut.
• Berharap Proyek Revitalisasi Monas Kembali Dilanjutkan, Sekda DKI: Mau Dipercantik Kok Rumit Loh
"Pertama yaitu pribadi saya, karena kalau saya kodok, berarti orang tua saya kodok."
"Saya enggak kepengin orang tua saya direndahkan," tuturnya saat menggelar konferensi pers di kediaman Wali Kota di Jalan Sedap Malam, Rabu (5/2/2020).
Risma menegaskan, pelaporan itu atas nama pribadinya.
• Polisi Ogah Perpanjang Pernyataan Luthfi Alfiandi yang Mengaku Disetrum, Kondusivitas Jadi Prioritas
Risma mengatakan juga terdapat dorongan dari warga Surabaya yang merasa tidak terima atas ujaran akun Zikria Dzatil di Facebook tersebut.
"Saya laporkan pribadi bukan atas nama siapa pun," jelasnya.
Menurut Risma, sebenarnya dirinya tak ingin kasus ini terbuka ke publik.
• Bakal Gelar Liga 1 U-23, PT LIB Cabut Aturan Ini di Liga 1 2020
Namun, terdapat gelombang aksi dari warga Surabaya yang akhirnya memaksa kepolisian membuka kasus ini.
"Saya kaget, salah apa saya disebut kodok?" cetus Risma.
Sebelumnya, Zikria Dzatil (43), warga Bogor Jawa Barat yang menghina Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, akhirnya ditangkap polisi.
• DPRD DKI Bilang Revitalisasi Monas Tanpa Koordinasi Bikin Kepercayaan Publik kepada Pemprov Menurun
Zikria Dzatil ditangkap di rumahnya, Perumahan Mutiara Bogor Raya, RT 04/16, Kelurahan Katulampa, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Jumat (31/1/2020) malam.
Ia tertunduk lesu saat tiba di Mapolrestabe Surabaya.
• INI Dia Wajah Penghina Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Tak Mengelak Postingan di Facebook
Mengenakan masker dan baju tahanan berwarna merah, Zikria tak bisa mengelak jika dia lah yang menulis postingan-postingan di akun Facebook Zikria Dzatil.
Di antara postingannya, Zikria beberapa kali terlihat menulis ujaran kebencian terhadap Wali Kota Surabaya, yang membuat warga kota Surabaya geram.
Zikria Dzatil mengaku menyesal atas perbuatannya.
• Polda Metro Jaya Ungkap Modus Baru Peredaran Narkoba, Sabu Cair Dikemas dalam Bola Karet Mainan Anak
Perempuan berumur 43 tahun itu terisak ketika menyampaikan permohonan maaf kepada RIsma.
Sambil terisak, Zikria memanggil Risma yang sempat dihinanya itu dengan panggilan Bunda.
"Saya meminta maaf, saya sama sekali tidak ada maksud menghina Bunda Risma."
• Marc Klok Segera Jadi WNI, Persija Bakal Kembali Berburu Pemain Asing
"Maafkan saya Bunda, saya menyesal," ucap Zikria sambil menitikkan air mata di hadapan wartawan.
Zikria juga menyebut perkataan di media sosial ia tulis hanya karena emosi dan terbawa situasi di media sosial.
"Saya ingin menunjukkan bahwa siapa saya sebenarnya."
• Pakai Pistol Mainan, Pemuda Pengangguran Rampas Handphone dan Minta Password Lalu Tinggalkan Korban
"Saya seperti itu hanya karena situasi di media sosial."
"Saya hanya sebagai ibu rumah tangga biasa. Maafkan saya bunda Risma," tambahnya. (Firman Rachmanudin)