Pelaku mengabarkan bahwa perhiasan yang dipakai harus dilepas terlebih dahulu karena akan didandani dan diganti pakaian.
"Dia (pelaku) bilang emas yang ada dibadan, yang kita pakai itu harus dibuka. Setelah itu dengan nurutnya, kita buka dan bukan saya sendiri, ada ibu satu lagi (bu Edi). Akhirnya kita buka emas-emas itu dan dimasukan ke tas masing-masing," jelas dia.
• TNI Memantau Keberangkatan dan Pemulangan WNI dari Wuhan ke Indonesia oleh Tim Evakuasi
Tas keduanya dititipkan kedua temannya yang masih menunggu di tempat kedatangan atau di tukang bakso.
Selang beberapa lama,, pelaku kembali lagi ke lokasi kedua orang itu yang dititipi tas.
"Di situ, pelaku ternyata balik lagi, ambil tas berisi perhiasan yang disuruh dibuka itu. Ada ponsel sama uang tunai," terang dia.
Hartiningsing kehilangan emas 60 gram, dua unit ponsel dan uang tunai Rp 1,5 juta.
"Jika ditotal bisa Rp 30 juta lebih. Sama bu Edi juga segini kerugiannya emas sama uang yang diambilnya," kata dia.
• Terungkap Alasan Jelas Amanda Jadi Penjual Tahu Goreng Cantik yang Laku Terkenal Berkat Media Sosial
Hartiningsing meyakini, dirinya bersama teman-temannya menjadi korban hipnotis. Terutama bu RT Tati, sebab tidak ada rasa curiga sehingga tak memastikan identitasnya.
"Bu Tati itu kan tahu pelaku dari teman kader posyandu kelurahan Mariana. Tapi ya itu karena kena hipnotis kali ya, dia engga tanya nama, enggga nanya nomor HP. Seharusnya kan tanya, dari produk apa, dari tanda pengenal, atau pakai seragam, dan itu tidak sama sekali. Termasuk kami juga kok engga ada rasa curiga ya," kata dia.
Sementara Tati mengungkapkan bahwa dirinya juga ikut menjadi korban hipnotis. Dirinya mengaku bersalah, atas ajakannya sejumlah ibu-ibu dilingkungannya menjadi korban.
"Saya benar-benar engga tahu apa-apa, saya kok bisa nurut aja ya. Saya kenapa bodoh begini ya," ucap dia.
• Penduduk Gempar Dua Ekor Raja Pemakan Ular Ditemukan Dalam Kondisi Terjerat Pagar Pelindung Bebek
Tati menerangkan dirinya kenal pelaku dari salah satu teman sesama kader posyandu.
"Kalau engga sesama kader saya engga mungkin percaya. Saya tanya lagi, malah dia engga kenal sama orang itu. Saya sampai bilang, kenapa kamu suruh saya kalau kamu aja engga kenal, jadi begini kan," singkat Tati.
Kasus hipnotis ini telah dilaporan pihak kepolisian dan tengah ditangan Polres Metro Bekasi Kota.
"Kita masih selidiki dan buru pelakunya," kata Kasubbag Humas Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Erna Ruswing saat dikonfirmasi, pada Senin (3/2/2020).
• Terungkap Penggemar Memasak Anjing Dibiarkan Melolong dan Menangis Saat Dibakar Dalam Kondisi Hidup