Orangtua bayi kembar siam di Bekasi, Ahmad Rahman Al-Ayyubi dan Ahmad Rahim Al-Ayyubi (Rahman-Rahim) tak menyangka, kediaman mereka mendapatkan kehormatan didatangi orang nomor satu Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengunjungi bayi kembar siam Rahman-Rahim di Gang Pojok, RT 14 RW 09 Jalan Bintara Jaya 4 Kelurahan Bintara Jaya, Bekasi Barat, Kota Bekasi, Kamis (21/11/19) malam.
Ayah Rahman-Rahim, Romi Darma Rachim (35), mereka mengaku, kaget karena kedatangan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil tersebut untuk menjenguk buah hatinya.
"Saya kaget tiba-tiba dikabari sama RW kalaua ada Kang Emil, benar aja datang sekitar pukul 17.45 WIB," ujar dia, Jumat (22/11/2019).
• Polisi Memeriksa 41 Saksi Kasus Pembobolan Bank DKI Terungkap Tabungan Hanya Terpotong Rp 4000
Romi menerangkan, istrinya bernama Ika Mutiasari (30) pernah membalas cuitan Twitter Ridwan Kamil.
Balasan cuitan itu berisikan harapannya agar bisa dikunjungi mantan Wali Kota Bandung tersebut.
"Awalnya Kang Emil bikin cuitan di Twitter apa gitu, terus dibales sama istri, 'Semoga bapak mau support bayi kembar siam saya, semoga bapak mau ke rumah'. Ternyata benaran datang, sempat bilang ke istri katanya mau saya ke rumah ya'," ujar dia.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil berada di rumah bayi kembar siam Rahman-Rahim sekitar 30 menit.
Kang Emil juga sempat solay di musloa dekat rumahnya untuk kemudian kembali pergi.
"Sampe kurang lebih 30 menit ada kali, abis dari rumah saya pokoknya dia dia solat magrib dulu di musola deket rumah terus engga lama pergi lagi," ucap Romi.
Dalam kunjungannya itu, Kata Romi, Gubernur sempat menggendong putra kembarnya sambil mendoakan kelancaran operasi pemisahan.
• Update Disepakati Usia Pengguna Skuter Listrik Minimal 17 Tahun dengan Kecepatan 15 Km per Jam
Kang Emil memberikan dukungan moril dan akan menjamin biaya susu anaknya agar berat badannya bertambah.
"Kan ada waktu tiga bulan sebelum operasi agar berat badannya bertambah biar ideal untuk bisa operasi nanti," kata dia.
Romi menambahkan untuk biaya operasi tidak ada masalah. Sebab, pihak Pemkot Bekasi akan menjamin biaya operasi pemisahan tersebut. Kemudian juga ditambah ada penggalangan dana yang dilakukan untuk Rahman-Rahim.
"Kalau biaya operasi tidak ada masalah, Pemkot sudah jamin dan sudah ada penggalangan dana. Kalau jadwal operask belum tahu, ya sekitar tiga bulan kedepan sambil melakukan peningkatan berat badan ideal untuk bisa operasi," paparnya.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengunjungi bayi kembar siam Ahmad Rahman Al Ayyubi dan Ahmad Rahim Al Ayyubi di Bintara Jaya, Kota Bekasi, Kamis (21/11/19).
• Terungkap Seharusnya Pahlawan Revolusi Pierre Tendean dan Rukmini Bisa Merayakan 55 Tahun Pernikahan
Emil, sapaan Ridwan Kamil pun berharap Rahman dan Rahim bisa segera dioperasi dalam kurun tiga bulan ke depan.
“Ini adalah kekhusuan takdir Allah. Tentunya kita doakan mereka bisa kembali normal," ujar Emil dalam keterangan yang diterima Jumat (22/11/2019).
Guna mendapatkan tindakan operasi, Rahman dan Rahim yang kini berusia 14 bulan harus memiliki berat badan ideal. Maka itu, asupan gizi Rahman dan Rahim harus terus diperhatikan.
"Biaya sudah siap, hanya butuh waktu buat operasi karena berat badan harus ideal. Jadi kita bantu untuk susunya agar kenaikan badannya bisa memungkinkan untuk dioperasi dalam tiga bukan ke depan,” kata Emil.
Pada kesempatan yang sama, Emil mengapresiasi respons Pemerintah Kota Bekasi yang tergolong cepat dalam menangani anak dari pasangan Romi Darma Rachim dan Ika Mutia Sari tersebut.
• Seorang Whistle Blower Berhasil Kabur Mengungkap Kekejaman Kamp Konsentrasi China yang Melebihi Nazi
Dia pun meminta warga Jabar untuk membantu dan mendoakan Rahman dan Rahim.
“Saya doakan urusannya lancar. Dan saya kira pemerintah (Kota Bekasi) sudah responsif, menunjukkan kita harus saling kompak sebagai pemimpin. Mudah-mudahan tiga bulan ke depan lancar, nanti kita monitor,” ucapnya.
Emil menambahkan bahwa kelahiran bayi kembar siam merupakan kelainan genetik bukan karena faktor penyakit.
“Ini kelainan genetik, bukan prevalensi yang bisa dihitung sebagai penyakit, ini masalah genetika saja,” katanya.
“Mereka kembar, punya turunan dan ada masalah di telurnya dalam tiga bulan pertama (kehamilan),” kata Emil.
• UPDATE Dua Hari Pascaoperasi Pemisahan, Begini Kondisi Terkini Bayi Kembar Siam Ardi dan Ardan