Fretilin memilih Gunung Matebian sebagai benteng terakhir dan terkuat.
Butuh 3 tahun bagi mereka mempersiapkan pertahanan sekuat itu.
Di gunung Matebian, Fretilin memusatkan kekuatannya atau bisa dikatakan sangat kuat.
• HEBOH Jenazah Wanita Hidup Lagi Seusai Disentuh Suaminya, Sudah 3 Hari Meninggal & Nyaris Dikremasi
Mengutip dari buku karya J.Suryo Prabowo yang berjudul "Operasi Lawan Insurjensi", benteng Fretilin di gunung Matebian memiliki pertahanan berlapis.
Lapis pertama diisi oleh milisi yang tak terlatih untuk menghadapi gempuran ABRI nantinya.
Lapis berikutnya diisi oleh tentara didikan Tropaz yang sudah mendapat pelatihan militer dari negara Portugal.
Lapis ketiga barulah diisi satuan elite Fretilin yang sekaligus melindungi para pemimpinnya dan instalasi penting di sana.
Pihak ABRI juga tak mau ketinggalan, mereka bersiap untuk menyapu bersih Fretilin dengan mendatangkan berbagai alutsistanya seperti pesawat anti-gerilya OV-10 Bronco.
• HEBOH Pria Gemar Memamerkan Alat Kelamin Depan Umum di Depok
Mengutip dari buku "Kisah Sejati Prajurit Paskhas", ABRI tak main-main dalam menghabisi Fretilin.
Resimen Team Pertempuran (RTP) 18 dikerahkan dengan mengirim unsur tempur dari Kostrad, Marinir dan Kopasgat (Paskhas).
Tak ketinggalan pula pesawat tempur macam OV-10 dan T-33 AURI (sekarang TNI AU) dikerahkan untuk Close Air Support.
Salah satu anggota Kopasgat, Koptu Aten menceritakan saat ABRI menyerbu gunung Matebian.
Saat itu ia bersama rekan lainnya tiba di puncak Matebian di ketinggian 1.849 mdpl dan melihat para milisi Fretilin tengah waspada.
• HEBOH Rumah Pria Ini Banjir Darah, Apa yang Terjadi dan Siapa Pelakunya?
Tak menunggu lama, Koptu Aten dan pasukan ABRI langsung menghujani posisi Fretilin dengan AK-47.
Namun sial, tembakan mereka tak ada satupun yang mengenai pasukan pemberontak. Mungkin jaraknya terlalu jauh.
Koptu Aten bertambah jengkel karena melihat milisi Fretilin menertawakan dan menghina pasukan ABRI karena tembakan mereka tak tepat sasaran.
Kesal, Koptu Aten meminta dukungan udara pesawat tempur T-33 untuk membombardir kedudukan Fretilin.
Tak menunggu lama, pesawat tempur T-33 meraung-raung lantas menukik menghujani milisi Fretilin dengan peluru dan roket.
• HEBOH Bus Nyasar ke Hutan Tunggangan Wonogiri, Ada Wanita Cantik Misterius Duduk di Samping Sopir
Hasilnya sudah tentu Fretilin kocar-kacir dan banyak yang tewas.
Nanok Soeratno, anggota Kopasgat yang juga ikut dalam pertempuran Matebian mengaku gempuran ABRI di sana sangat besar.
Saking besarnya satu per satu kelompok pro-Fretilin hilang semangat tempur dan menyerah begitu saja kepada ABRI.
Walhasil pertahanan Fretilin yang digalang amat kuat itu hancur lebur serta segelintir saja milisi Fretilin yang hidup dan melarikan diri untuk membuat kantong-kantong Gerilya.
3. Prajurit ABRI tertegun ketemu Fretilin
Sama-sama berambut gondrong dan membawa senjata, seorang prajurit Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) sempat tertegun saat bertemu pemberontak Fretilin
Perlu diketahui, sejumlah prajurit ABRI yang dikirimkan dalam operasi di Timor Timur tahun 1975 penampilannya memang sengaja dirombak
Hal ini lantaran mereka sering turun ke misi-misi berbahaya dan rahasia.
Sehingga penampilan mereka pun dirombak dengan rambut gondrong dan pakaian seadanya.
Terkadang hal itu membuat orang awam susah membedakannya dengan anggota pemberontak Fretilin.
• ALGOJO Ini Sanggup Bunuh 7.000 Manusia Hanya dalam 28 Hari, Butuh 3 Menit Melakukan 1 Pembunuhan
Pasukan pemberontak Fretilin sangat identik dengan rambut gondrong dan dan pakaian seadanya.
Prajurit ABRI pun banyak yang berpenampilan serupa demi menyusup dan tak dicurigai oleh para pemberontak itu.
Seperti dikutip dari buku 'INFANTERI The Backbone of the Army' karya Priyono, kisah unik datang dari seorang Sersan Mayor bernama Mursihadi
Mursihadi yang merupakan seorang pensiunan TNI dari Detasemen Kesehatan Wilayah (Denkesyah) Korem 074 Warasratama, Surakarta, mengalami kisah unik saat bertugas di Timor Timur pada awal Operasi Seroja 1975.
• GILIRAN Nikita Mirzani Tunjukkan Isi ATM, Billy Syahputra Dibikin Kagum sampai Merengek Minta Uang
Seperti kebanyakan prajurit ABRI yang ditugaskan di Timor Timur, Mursihadi juga berambut gondrong.
Suatu hari dirinya mendapat tugas untuk mencari tambahan makanan.
Ia kemudian masuk hutan sekadar mencari dedaunan atau berburu binatang, untuk dapat diambil dagingnya.
Saat asik berburu, tiba-tiba muncul seseorang berpenampilan serupa, gondrong dan menenteng senjata.
• KOMEDIAN Nunung dan Suami Dituntut Jalani Satu Tahun Enam Bulan Rehabilitasi
Begitu lama Mursihadi dan orang tersebut saling mengamati satu sama lain
Setelah sekian lama mengamati, dirinya baru tersadar bahwa ternyata orang tersebut bukanlah rekannya.
Seseorang dengan tampilan gondrong di hadapannya itu merupakan anggota Fretilin, yang diduga sedang mencari bahan makanan juga.
Tak ingin ditembak duluan, Mursihadi kemudian berhasil menembak mati Si Fretilin gondrong.
Namun, penyamaran ABRI yang menyerupai penampilan pemberontak Fretilin ini bisa berakibat fatal.
• Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Sebuah Sekolah Dasar Islam di Depok
Seperti kasus penghadangan truk yang berisi polisi yang mengamankan Pemilihan Umum 1997 di daerah Sektor Timur.
Truk yang sedang melintasi perbukitan di Kecamatan Quelicai, tiba-tiba dihentikan seseorang yang berpakaian loreng TNI.
Sopir yang terkejut langsung menginjak rem.
• TERUNGKAP Prabowo Subianto Banjir Pujian di Komisi I DPR, Peserta Rapat Beri Tepuk Tangan
Mendadak orang yang disangka teman tersebut melemparkan granat, tepat di bagian bak truk yang berisi pasukan serta persediaan bensin.
Akibatnya truk meledak hebat, kobaran api segera melahap truk seisinya.
Selain truk terbakar dan hancur sangat parah, seluruh penumpangnya juga tewas terpanggang.
• WANITA Telah Meninggal Tiba-tiba Kirim Pesan SMS ke Suaminya, Kemudian Hal Aneh Terjadi di Rumahnya
Karena itu dikemudian hari muncul anjuran, agar tiap anggota TNI harus selalu merapikan penampilan.
Karena perbedaan yang terlalu tipis antara anggota Fretilin dan anggota TNI dapat berakibat fatal. (Putra Dewangga Candra Seta)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul 3 Pertempuran Sengit Prajurit ABRI vs Fretilin di Timor Timur, Tetap Bertahan Meski Kalah Jumlah