Kilas Balik

TERUNGKAP Ada 3 Pertempuran Sengit Prajurit ABRI vs Fretilin di Timor Timur, Nomor 3 Menyedihkan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

(Foto Ilustrasi) TERUNGKAP Ada 3 Pertempuran Sengit Prajurit ABRI vs Fretilin di Timor Timur

PALMERAH, WARTAKOTALIVE.COM - Pertempuran sengit dan tak terelakkan antara prajurit ABRI melawan pemberontak Fretilin di Timor Timur, sempat beberapa kali terjadi.

Pertempuran sengit itu terjadi saat ABRI banyak mengerahkan prajuritnya untuk mengamankan Timor Timur (sekarang Timor Leste).

Tindakan ABRI ini tentu saja mendapat perlawanan dari gerilyawan setempat seperti Fretilin dan Tropaz.

Dirangkum SURYA.co.id dari berbagai sumber, berikut beberapa pertempuran sengit prajurit ABRI vs Fretilin.

Prajurit Korps Marinir TNI AL dan Marinir Amerika Serikat (USMC) yang tergabung dalam Latihan Bersama Platoon Exchange (Platex) 2019 melaksanakan latihan Jungle Survival di hutan tropis Selogiri Ketapang, Kalipuro, Banyuwangi, Jawa Timur. Kamis (22/8/2019). (Dispen Kormar)

1. Ratusan Fretilin gempur 7 prajurit ABRI

Tujuh prajurit ABRI dari Batayon Infanteri Lintas Udara (Yonif Linud) 501, harus bertahan mati-matian saat menahan gempuran Fretilin.

Bukan tanpa alasan para prajurit Yonif Linud 501 tersebut tak berkutik, musuh yang mereka hadapi saat itu jumlahnya mencapai ratusan.

Meski pada akhirnya mereka dapat melawan balik berkat bantuan pasukan marinir

Dilansir dari SOSOK.grid.id dalam artikel 'Sengit! Kisah Pertempuran Marinir Indonesia Menyapu Habis Kombatan Timor Timur : Maju Terus!', kronologinya berawal saat pasukan Batayon Infanteri Lintas Udara (Yonif Linud) 501 berangkat dari markasnya menuju Baucau, Timor-Timur pada bulan Maret 1983.

Yonif Linud 501 saat itu dipimpin oleh Letkol Inf Sujana.

Misi mereka ialah mengadakan kontak damai dengan para milis kemerdekaan Timtim.

Ilustrasi (Kolase KOMPAS.com/HADI MAULANA dan Tribun Jambi)

Pada 9 Maret 1984, Wakil Komandan Batalyon Mayor Inf Wibisono memerintahkan Serda Trilis untuk menjemput dan mengawal Panglima ABRI Benny Moerdani dalam rangka kunjungan di Timtim.

Serda Tilis beserta 8 personel Yonif Linud 501 bergerak menuju distrik Viqueque menggunakan 4 kendaraan Land Rover untuk menjemput Benny Moerdani.

Jangan bayangkan perjalanan tersebut akan melewati jalan-jalan mulus.

TERUNGKAP Sniper Cantik Ini Jadi Tentara yang Paling Dicari ISIS dan Kepalanya Dihargai Rp14 Milliar

Di Timtim, jalan-jalan beraspal hanya ada di kota-kota besar macam Baucau dan Dili.

Benar saja pukul 02.30 WIT salah satu kendaraan Land Rover Yonif 501 mogok di tengah hutan rimba.

Untungnya mobil dapat diperbaiki dan bisa melanjutkan perjalanan.

Setelah dua jam melanjutkan perjalanan, pada pukul 04.30 WIT 10 Maret 1984, kesembilan personel Yonif Linud 501 dihadang ratusan milisi Fretilin di gunung Baunoraq perbatasan Osso-Viqueque.

Milisi Fretilin langsung menghujani keempat kendaraan Land Rover dengan tembakan gencar.

HEBOH Telinga Seorang Politikus Hong Kong Digigit hingga Putus karena Beda Pandangan Politik

Belum sempat memberikan perlawanan, Serda Tilis sebagai pimpinan para personel Yonif Linud 501 tertembak lengan kanannya.

Ia tewas saat itu juga.

Mengetahui hal ini kedelapan personel Yonif Linud langsung keluar mobil sambil berlindung dan membalas tembakan milisi Fretilin.

Satu lagi personel Yonif Linud 501, Pratu Imam terkena tembakan dan meregang nyawa.

Sadar kalah jumlah, sisa personel Yonif Linud 501 yang tinggal tujuh orang tetap nekat bertahan dari serangan Fretilin menggunakan rifle SS-1.

HEBOH Makhluk Setengah Manusia Setengah Anjing Teror Kota-kota di AS dan Meninggalkan Korban

Bagai neraka dunia, ketujuh personil Yonif Linud 501 itu dihujani tembakan dari segala arah.

Tahu lawannya terdesak, ratusan milisi Fretilin meneriakkan "Apanca Maubere!" yang berarti "maju terus" untuk segera menghabisi sisa personel Yonif Linud 501.

Antara hidup dan mati, tujuh personel Yonif Linud 501 berusaha menahan serangan Fretilin.

Milisi Fretilin semakin dekat, namun ketika jarak antara mereka tinggal 10 meter lagi datang bala bantuan.

Sebuah helikopter dan tembakan mortir yang berasal dari pasukan Marinir Indonesia menyalak menerjang posisi musuh.

HEBOH Beli Rumah Bonus Janda Muda Ramai di Depok, Bikin Warga Risih

Bantuan dadakan itu membuat Fretilin kocar-kacir karena maju tanpa perlindungan sama sekali.

Tembakan mortir Marinir kemudian menghantam kelompok milisi Fretilin.

Tanpa basa-basi, para personel Marinir langsung memberi serangan tak kalah gencar dan melibas para milisi gerakan pengacau keamanan tersebut.

Hasilnya banyak milisi yang tewas dan akhirnya melarikan diri.

Pukul 12.00 WIT situasi kembali normal aman terkendali.

VIDEO Sosok Hitam Intip Pendaki Gunung Ciremai Istirahat di Sela Pohon Viral, Ini Kata Mbah Mijan

Setelah melakukan pengecekan diketahui 3 personel Yonif Linud 501 gugur, 2 orang terluka dan 4 lainnya selamat.

Kesembilan anggota 501 kemudian dievakuasi memakai helikopter menuju lapangan embarkasi di Kelikai.

Personel 501 yang selamat lantas dimintai keterangan oleh Pasi-1 Yonif Linud 501 Kapten Inf Suryo tentang bagaimana rincian penghadangan tersebut. 

2. Gempur Benteng Terkuat Fretilin

Kisah tak kalah seru juga terjadi saat ABRI menggempur benteng terkuat Fretilin

Saat pasukan ABRI menggempur benteng terkuat Fretilin, mereka sempat ditertawakan oleh para pemberontak itu.

Karena jengkel ditertawakan, ABRI akhirnya mengerahkan alutsistanya sehingga bikin pasukan Fretilin kocar-kacir.

Dilansir dari SOSOK.id dalam artikel 'Tak Hanya SAS Inggris, TNI Juga Pernah Habisi Tentara Elite Portugal, Begini Kisahnya', kisah ini berawal saat ABRI berhasil menerjunkan personil Yonif Linud 501 dan Grup-1 Kopassus di Dili pada 7 Desember 1975.

HEBOH Temuan Makhluk Misterius Bertubuh Separuh Kucing dan Kadal di Pantai, Hewan Apa Itu?

Kalah akan persenjataan dan disiplin militer, Fretilin berhasil dipukul mundur walau di pihak ABRI jatuh korban sebanyak 35 personil.

ABRI berhasil merebut Dili, maka para milisi Fretilin mundur masuk hutan untuk mengkonsolidasi perlawanan selanjutnya.

Ilustrasi TNI (Istimewa/Warta Kota)

Fretilin memilih Gunung Matebian sebagai benteng terakhir dan terkuat.

Butuh 3 tahun bagi mereka mempersiapkan pertahanan sekuat itu.

Di gunung Matebian, Fretilin memusatkan kekuatannya atau bisa dikatakan sangat kuat.

HEBOH Jenazah Wanita Hidup Lagi Seusai Disentuh Suaminya, Sudah 3 Hari Meninggal & Nyaris Dikremasi

Mengutip dari buku karya J.Suryo Prabowo yang berjudul "Operasi Lawan Insurjensi", benteng Fretilin di gunung Matebian memiliki pertahanan berlapis.

Lapis pertama diisi oleh milisi yang tak terlatih untuk menghadapi gempuran ABRI nantinya.

Lapis berikutnya diisi oleh tentara didikan Tropaz yang sudah mendapat pelatihan militer dari negara Portugal.

Lapis ketiga barulah diisi satuan elite Fretilin yang sekaligus melindungi para pemimpinnya dan instalasi penting di sana.

Pihak ABRI juga tak mau ketinggalan, mereka bersiap untuk menyapu bersih Fretilin dengan mendatangkan berbagai alutsistanya seperti pesawat anti-gerilya OV-10 Bronco.

HEBOH Pria Gemar Memamerkan Alat Kelamin Depan Umum di Depok

Mengutip dari buku "Kisah Sejati Prajurit Paskhas", ABRI tak main-main dalam menghabisi Fretilin.

Resimen Team Pertempuran (RTP) 18 dikerahkan dengan mengirim unsur tempur dari Kostrad, Marinir dan Kopasgat (Paskhas).

Tak ketinggalan pula pesawat tempur macam OV-10 dan T-33 AURI (sekarang TNI AU) dikerahkan untuk Close Air Support.

Salah satu anggota Kopasgat, Koptu Aten menceritakan saat ABRI menyerbu gunung Matebian.

Saat itu ia bersama rekan lainnya tiba di puncak Matebian di ketinggian 1.849 mdpl dan melihat para milisi Fretilin tengah waspada.

HEBOH Rumah Pria Ini Banjir Darah, Apa yang Terjadi dan Siapa Pelakunya?

Tak menunggu lama, Koptu Aten dan pasukan ABRI langsung menghujani posisi Fretilin dengan AK-47.

Namun sial, tembakan mereka tak ada satupun yang mengenai pasukan pemberontak. Mungkin jaraknya terlalu jauh.

Koptu Aten bertambah jengkel karena melihat milisi Fretilin menertawakan dan menghina pasukan ABRI karena tembakan mereka tak tepat sasaran.

Kesal, Koptu Aten meminta dukungan udara pesawat tempur T-33 untuk membombardir kedudukan Fretilin.

Tak menunggu lama, pesawat tempur T-33 meraung-raung lantas menukik menghujani milisi Fretilin dengan peluru dan roket.

HEBOH Bus Nyasar ke Hutan Tunggangan Wonogiri, Ada Wanita Cantik Misterius Duduk di Samping Sopir

Hasilnya sudah tentu Fretilin kocar-kacir dan banyak yang tewas.

Nanok Soeratno, anggota Kopasgat yang juga ikut dalam pertempuran Matebian mengaku gempuran ABRI di sana sangat besar.

Saking besarnya satu per satu kelompok pro-Fretilin hilang semangat tempur dan menyerah begitu saja kepada ABRI.

Walhasil pertahanan Fretilin yang digalang amat kuat itu hancur lebur serta segelintir saja milisi Fretilin yang hidup dan melarikan diri untuk membuat kantong-kantong Gerilya.

3. Prajurit ABRI tertegun ketemu Fretilin

Sama-sama berambut gondrong dan membawa senjata, seorang prajurit Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) sempat tertegun saat bertemu pemberontak Fretilin

Perlu diketahui, sejumlah prajurit ABRI yang dikirimkan dalam operasi di Timor Timur tahun 1975 penampilannya memang sengaja dirombak

Hal ini lantaran mereka sering turun ke misi-misi berbahaya dan rahasia.

Sehingga penampilan mereka pun dirombak dengan rambut gondrong dan pakaian seadanya.

Terkadang hal itu membuat orang awam susah membedakannya dengan anggota pemberontak Fretilin.

ALGOJO Ini Sanggup Bunuh 7.000 Manusia Hanya dalam 28 Hari, Butuh 3 Menit Melakukan 1 Pembunuhan

Pasukan pemberontak Fretilin sangat identik dengan rambut gondrong dan dan pakaian seadanya.

Pasukan Fretelin (Kumpulan Sejarah Dunia Terlengkap)

Prajurit ABRI pun banyak yang berpenampilan serupa demi menyusup dan tak dicurigai oleh para pemberontak itu.

Seperti dikutip dari buku 'INFANTERI The Backbone of the Army' karya Priyono, kisah unik datang dari seorang Sersan Mayor bernama Mursihadi

Mursihadi yang merupakan seorang pensiunan TNI dari Detasemen Kesehatan Wilayah (Denkesyah) Korem 074 Warasratama, Surakarta, mengalami kisah unik saat bertugas di Timor Timur pada awal Operasi Seroja 1975.

GILIRAN Nikita Mirzani Tunjukkan Isi ATM, Billy Syahputra Dibikin Kagum sampai Merengek Minta Uang

Seperti kebanyakan prajurit ABRI yang ditugaskan di Timor Timur, Mursihadi juga berambut gondrong.

Operasi Seroja. (ist/ ©2015 buku hari "h": 7 desember 1975)

Suatu hari dirinya mendapat tugas untuk mencari tambahan makanan.

Ia kemudian masuk hutan sekadar mencari dedaunan atau berburu binatang, untuk dapat diambil dagingnya.

Saat asik berburu, tiba-tiba muncul seseorang berpenampilan serupa, gondrong dan menenteng senjata.

KOMEDIAN Nunung dan Suami Dituntut Jalani Satu Tahun Enam Bulan Rehabilitasi

Begitu lama Mursihadi dan orang tersebut saling mengamati satu sama lain

Setelah sekian lama mengamati, dirinya baru tersadar bahwa ternyata orang tersebut bukanlah rekannya.

Seseorang dengan tampilan gondrong di hadapannya itu merupakan anggota Fretilin, yang diduga sedang mencari bahan makanan juga.

Tak ingin ditembak duluan, Mursihadi kemudian berhasil menembak mati Si Fretilin gondrong.

Namun, penyamaran ABRI yang menyerupai penampilan pemberontak Fretilin ini bisa berakibat fatal.

Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Sebuah Sekolah Dasar Islam di Depok

Seperti kasus penghadangan truk yang berisi polisi yang mengamankan Pemilihan Umum 1997 di daerah Sektor Timur.

Truk yang sedang melintasi perbukitan di Kecamatan Quelicai, tiba-tiba dihentikan seseorang yang berpakaian loreng TNI.

Sopir yang terkejut langsung menginjak rem.

TERUNGKAP Prabowo Subianto Banjir Pujian di Komisi I DPR, Peserta Rapat Beri Tepuk Tangan

Mendadak orang yang disangka teman tersebut melemparkan granat, tepat di bagian bak truk yang berisi pasukan serta persediaan bensin.

Akibatnya truk meledak hebat, kobaran api segera melahap truk seisinya.

Selain truk terbakar dan hancur sangat parah, seluruh penumpangnya juga tewas terpanggang.

WANITA Telah Meninggal Tiba-tiba Kirim Pesan SMS ke Suaminya, Kemudian Hal Aneh Terjadi di Rumahnya

Karena itu dikemudian hari muncul anjuran, agar tiap anggota TNI harus selalu merapikan penampilan.

Karena perbedaan yang terlalu tipis antara anggota Fretilin dan anggota TNI dapat berakibat fatal. (Putra Dewangga Candra Seta)

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul 3 Pertempuran Sengit Prajurit ABRI vs Fretilin di Timor Timur, Tetap Bertahan Meski Kalah Jumlah

Berita Terkini