“Betul tadi (Rabu pagi--red) tim Densus membawa pelaku yang dibawa dari Polda Metro Jaya dan sekitar pukul 07.30 WIB ke kediamannya daerah Grogol Limo, untuk melakukan penggeledahan,” ujar KapolsekLimo Kompol Mohamad Iskandar saat dihubungi Warta Kota, Rabu (13/11/2019).
Iskandar mengatakan, dalam penggeledahan tersebut, dirinya hanya berperan sebagai pendamping Tim Densus 88 yang sebelum melaksanakan penggeledahan meminta izin lebih dulu kepada pihakPolsek Limo sebagai pemilik wilayah.
“Kami tidak tahu apa saja temuan-temuan dari penggeledahan tersebut karena kami sifatnya hanya mendampingi,” tutur Iskandar.
Iskandar memaparkan, proses penggeledahan teebilang cepat, tak sampai satu jam, Densus 88 langsung pergi meninggalkan rumah terduga teroris.
Namun demikian, Iskandar mengatakan anggota Reskrim Polsek Limo masih mencari data apa saja yang diamankan dari penggeledahan tersebut.
“Anggota sampai saat ini belum memegang data,” kata Iskandar.
Pelaku diketahui bernama Wiji Joko Santoso alias Patria alias Dwi, kelahiran Rembang, 14 juli 1975.
Keterlibatan Wiji adalah menjalin hubungan internasional dengan jaringannya hingga pernah menjadi pelatih di Moro serta keahlian militer dengan membuat bom serta perakit senjata.
Selain itu, terduga teroris ini juga pernah masuk ke jaringan Suriah bersama Askari dengan tujuan menjalin hubungan dengan Free Syirian Army (FSA).
Selain dokumen dan belasan HP, juga disita satu unit Honda Beat mewah B 6726 URQ untuk aktifitas sehari-hari pelaku.