Foto itu kemudian viral, karena menang dalam salah satu lomba foto yang diadakan Kompas.
Sejak itu, lebih banyak lagi fotografer dan wisatawan yang berkunjung ke Punthuk Setumbu.
Para warga pun mulai menjajakan jasa sebagai guide ke lokasi pengambilan gambar.
Adapun dahulu, warga Punthuk Setumbu hanya memakai lokasi tersebut untuk menggembala ternak.
Tidak hanya itu, "Sejak dulu, tiap Senin Legi, warga di sini biasa mengadakan selamatan, sedekah bumi, makan ketupat dan tempe bacem bersama seluruh warga desa di puncak," kenang Nuryazid.
Baru saat semakin banyak wisatawan berdatangan, pada tahun 2013 warga dusun sepakat mengelola Punthuk Setumbuh secara bersama-sama.
Seiring peningkatan jumlah pengunjung, kata Nuryazid, pengelola Punthuk Setumbu menerima bantuan dana dari pemerintah daerah.
Dana tersebut lantas dipakai untuk membangun dan memperbaiki sarana dan prasarana di Punthuk Setumbu.
• Ini Ada Layanan Baru dari Pegadaian, Berikut Syarat dan Ketentuannya
Berita ini sudah diunggah di Kontan dengan judul Wisata ke Borobudur kurang afdol jika tidak menyambangi Punthuk Setumbu dan Semakin tenar, pengelola Punthuk Setumbu mampu kumpulkan Rp 1,6 miliar per tahun