Politisi Partai Demokrat membandingkan cara rezim Jokowi dan rezim SBY hadapi demo mahasiswa. Katanya, kalau tidak siap berisik di alam demokrasi jangan jadi pemimpin.
POLITISI Partai Demokrat membandingkan cara rezim Presiden Joko Widodo atau Presiden Jokowi dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau Presiden SBY menyikapi unjuk rasa mahasiswa.
Kedua rezim dalam pemerintahan Indonesia itu sangat berbeda jauh dalam menyikapi demonstrasi mahasiswa yang menyuarakan aspirasi rakyat.
Melalui akun twitternya Ketua DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon bandingkan cara rezim Jokowi dan rezim SBY sikapi demo mahasiswa.
Jansen Sitindaon mengemukan komentar itu terkait sikap polisi yang menahan mahasiswa di Sumatera Barat hanya karena menurunkan foto Presiden Joko Widodo.
• HAH, 90 Mahasiwa Peserta Unjuk Rasa Sudah 4 Hari Masih Hilang, LBH Kesulitan Peroleh Data Polisi
• Imam Shamsi Ali DICEKAL saat Akan Ceramah di Masjid PBB, Sebut Ada Pejabat Pendendam dan Anti Kritik
"Maaf saya juga harus ngomong keras menyikapi ini: Presiden @SBYudhoyono saja yang dibawa kerbau bahkan fotonya sampai ditempelkan dipantat kerbau tidak menyeret orang ke penjara," ujar Jansen Sitindaon.
Jansen Sitindaon mengatakan, demokrasi memang membisingkan dan memunculkan beragam sikap masyarakat.
Tetapi, siapa pun yang menjadi pemimpin harus siap menghadapi situasi alam demokrasi seperti itu.
"Demokrasi memang bising jika tdk siap jangan memimpin!" ujar Jansen Sitindaon.
JANSEN SITINDAON @jansen_jsp: Aduhhh.. kok jadi keras begini ya?
Maaf saya jg harus ngomong keras menyikapi ini: Presiden @SBYudhoyono saja yg dibawa kerbau bahkan fotonya sampai ditempelkan dipantat kerbau tidak menyeret orang ke penjara.
Demokrasi memang bising jika tdk siap jangan memimpin!
Mahasiswa Sumbar Ditahan
Seorang mahasiswa asal Sumatera Barat ditangkap polisi dan dijadikan tersangka setelah menurunkan foto Presiden Joko Widodo saat demo yang diikuti ribuan mahasiwa pada Rabu (25/9/2019).
Peristiwa itu berawal saat para mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Sumatera Barat mengepung Kantor Gubernur Sumbar, Selasa (24/9/2019).
Hari itu bertepatan dengan Hari Tani Nasional.