Sore mulai menjelang. Sinar senja mentari mulai turun dari balik indahnya Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Diantara ramainya pengunjung candi Budha terbesar di dunia tersebut, kami memilih mencari ketenangan di pinggiran Kecamatan Borobudur.
"Kita ke Desa Tuksongo," kata Abdullah Arifin alias Arey, seorang rekan, setelah melihat aksi panggung grup vokal dunia Westlife beraksi didepan Candi Borobudur, akhir pekan kemarin.
Desa Tuksongo tidak jauh dari Candi Borobudur.
"Jarak dari Borobudur hanya 1,4 kilometer dari candi," sahut Nanda, pengemudi yang setia mengantar kami dari Yogyakarta ke Magelang.
Benar, tidak butuh waktu lama menuju Tuksongo dari Candi Borobudur. Tidak sampai 10 menit. Tuksongo juga mudah ditemui diantara banyak desa wisata disana.
Setelah melewati jalanan desa yang tidak begitu lebar namun sudah halus dan bisa dilalui kendaraan berbadan besar ini, kami tiba di 'pusat' Desa Tuksongo, tepatnya di Balkondes Tuksongo.
• Sebanyak 20 Balkondes di Borobudur dan Perbukitan Menoreh Siap Menyambut Tamu Balkonjazz Festival
• Menikmati Keindahan Borobudur dan Perbukitan Menoreh Sambil Mendengar Musik di Balkonjazz Festival
Balkondes adalah balai ekonomi desa yang dibina oleh Kementerian BUMN RI menjadi desa mandiri dan bisa berkembang di kemudian hari.
Ada 20 desa, seperti Tuksongo, yang dibina oleh Kementerian BUMN RI di sekitar Candi Borobudur dan Perbukitan Menoreh.
Di kanan dan kiri jalanan kecil menuju Tuksongo, hamparan perkebunan tembakau yang dikelola warga setempat.
Biasanya, mereka akan memanen tembakau di akhir tahun. Perkebunan tembakau itu hanya ada di Tuksongo dan sebagian di Desa Karangrejo.
Jalanan setapak menuju homestay di Desa Tuksongo itu juga mengarah ke Perbukitan Menoreh. Saat malam, lampu-lampu diatas bukit tampak menyala kerlap-kerlip.
Sesampainya di homestay di Balkondes Tuksongo, kami langsung disambut Direktur PT Manajemen CBT Nusantara (MCN) Jatmika Budi Santoso.
"Selamat datang di Tuksongo. Selamat menikmati keindahan balkondes," kata Jatmika Budi Santoso.
MCN adalah promotor Balkonjazz Festival 2019 yang juga menaungi dan mengelola Balkondes (Balai Ekonomi Desa).
• Yura Yunita, Rio Febrian hingga Payung Teduh Ramaikan Balkonjazz Festival di Desa Tuksongo
• Menikmati Musik Jazz Sambil Menginap di Rumah Warga di Borobudur, Tonton Balkonjazz Festival 2019
Homestay di Tuksongo ditandai dengan bangunan rumah joglo yang berukuran besar. Disamping kanan dan kiri joglo, berdiri puluhan rumah yang difungsikan sebagai homestay.
Persis didepan joglo, ada panggung terbuka yang berdekatan dengan perkebunan tembakau yang dikelola warga setempat dan diterangi lampu temaram.
Di panggung terbuka itu, Balkonjazz Festival 2019 akan digelar pada 14 September 2019. Banyak penyanyi ternama negeri ini tampil disana, salah satunya Yura Yunita dan Rio Febrian.
Ikut beraksi pula Band Payung Teduh, Dialog Dini Hari, Langit Sore, Tashoora, Nosstress dan Frau.
"Para artis penyanyi tersebut hanya menjadi influencer bahwa di kawasan Borobudur ada Balkondes," kata Bakkar Wibowo, inisiator sekaligus Direktur Balkonjazz Festival 2019.
Sambil berbincang sejenak bersama Jatmika Budi Santoso ditemani santapan bakmi godog (rebus) hingga mie lethek dan susu jahe hangat di bangunan utama joglo di Balkondes Tuksongo, kami juga terpesona saat melihat keindahan stupa Candi Borobudur di kejauhan.
Stupa yang berukuran paling besar yang berada di puncak candi itu terlihat jelas dari Tuksongo.
Sementara mata melihat keindahan stupa dari kejauhan, dari balik punggung kami samar-samar melihat tingginya Perbukitan Menoreh.
• Pulang Konser di Indonesia Westlife akan Cerita ke Semua Orang, Candi Borobudur Sangat Menakjubkan!
• Bernyanyi di Candi Borobudur, Westlife: Senang Kembali ke Indonesia, Kami Cinta Tempat Indah Ini
Nantinya, mereka akan bernyanyi di panggung terbuka yang sengaja dibangun ditengah Balkondes Tuksongo.
Sambil mendengar lantunan lagu-lagu para artis penyanyi ternama itu, pengunjung Balkonjazz Festival juga bisa menikmati keindahan alam dan budaya di kawasan Borobudur dan Perbukitan Menoreh.
Balkondes Tuksongo yang dipilih sebagai lokasi penyelenggaraan Balkonjazz Festival adalah satu dari 20 Balkondes yang tersebar di beberapa titik di sekitar Candi Borobudur dan Perbukitan Menoreh.
Seperti yang diketahui masyarakat Indonesia dan dunia, Candi Borobudur sebagai world heritage dan menjadi destinasi favorit yang dipilih banyak kalangan untuk melancongkan dirinya.
Dalam perjalanannya selama ini, Balkondes selalu menjadi pilihan bagi para wisatawan yang ingin menikmati keindahan berbagai destinasi wisata yang tersebar di berbagai lokasi di Borobudur.
Pertunjukkan Musik Gratis
Bakkar Wibowo menyatakan, Balkonjazz Festival bisa diakses gratis oleh masyarakat. Semua orang yang datang tidak dipungut biaya untuk menyaksikan para artis penyanyi kondang itu.
Namun promotor Balkonjazz Festival menawarkan beberapa fasilitas bernama VIP Package bagi para pengunjung yang ingin menginap di kawasan Borobudur dan Perbukitan Menoreh.
VIP Package terbagi menjadi Silver seharga Rp 550.000, Gold (Rp 850.000), Platinum (Rp 1.300.000) dan Diamond (Rp 1.500.000) maupun Group seharga Rp 2.400.000.
Fasilitas yang didapat pengunjung yang menggunakan VIP Package diantaranya Balkondes Homestay, Balkonjazz VIP Spot Area, sampai Balkonjazz Merchandise T-Shirt dan banyak lagi.
Menurut Bakkar Wibowo, semua artis penyanyi yang tampil di Balkonjazz Festival juga harus menginap di homestay yang berada di Balkondes.
"Homestay di Balkondes punya kualitas setara hotel bintang 4 dan 5. Padahal adanya di desa," kata Bakkar Wibowo.
Begitu didatangi langsung, benar didapati, walaupun disebut homestay, tempat dan pelayanannya mirip hotel bintang 4 dan 5.
Jatmika Budi Santoso mengatakan, ada 20 Balkondes yang berada di sekitar kawasan wisata Candi Borobudur dan Perbukitan Menoreh.
Masing-masing balkondes memiliki keunggulan dan keunikan masing-masing yang bisa dilihat langsung oleh pengunjung dan wisatawan yang datang.
Di Balkondes Karanganyar misalnya, dikenal sebagai pottery academy atau desa penghasil kerajinan gerabah. Sementara Balkondes Bumiharjo adalah desa dengan banyaknya dolanan anak.
• Candi Borobudur dan Kuil Sam Poo Kong Menjadi Tempat Terakhir Konser Westlife The Twenty Tour 2019
• Eksotisme Candi Borobudur dan Keindahan Alamnya Jadi Daya Tarik Pelari Negara Asing Ikut Serta
"Sebetulnya di Indonesia sendiri banyak sekali potensi-potensi lokal yang belum diketahui masyarakat di Indonesia maupun mancanegara," kata Jatmika Budi Santoso.
Tidak hanya ingin mengangkat potensi di sekitaran Borobudur, setelah penyelenggaraan Balkonjazz Festival ini Jatmika Budi Santoso berharap ada festival-festival serupa yang mengangkat potensi lokal di daerah lain.
Gelaran Balkonjazz Festival merupakan pesta perayaan hari jadi kedua Balkondes.
Balkondes adalah salah satu program prestisius dari Kementrian BUMN yang dibangun dengan tujuan menumbuhkan perekonomian pedesaan melalui sektor pariwisata.
Di program tersebut didirikan balai ekonomi dan homestay yang dikelola langsung masyarakat di sekitaran kawasan Candi Borobudur dan Perbukitan Menoreh.