Ketika memulai hubungan romantis baru, ada kecenderungan untuk kembali ke pola sama yang pernah dibangun dalam hubungan cinta sebelumnya.
Apakah hubungan gaya lama itu baik atau buruk?
Saat mengakhiri hubungan romantis yang tidak berjalan seperti yang diharapkan dan akhirnya memasuki hubungan baru, kita suka berpikir bahwa ke depan kita akan mengalami dinamika hubungan baru.
Benarkah itu yang terjadi? Tidak!
Hal itu diungkapkan berdasarkan penelitian baru dari Friedrich-Schiller-Universität Jena di Jerman dan University of Alberta di Edmonton, Kanada.
Meskipun beberapa dinamika hubungan dapat berubah, Anda masih orang yang sama.
"Anda cenderung membuat ulang pola hubungan yang sama dengan pasangan berikutnya," ucap peneliti utama, Matthew Johnson.
"Cinta baru itu hebat, tetapi hubungan terus melewati titik itu," katanya.
• 5 Manfaat Jalan-jalan Bagi Kesehatan Mental
Johnson dan rekannya Franz Neyer memfilter data dari 12.402 peserta di German Family Panel, mengamati hubungan cinta dan dinamika keluarga di antara penduduk Jerman.
Johnson dan Neyer menganalisis informasi yang diberikan oleh 554 orang yang telah memiliki lebih dari satu hubungan intim selama periode penelitian.
Para peneliti melaporkan temuan mereka dalam Journal of Family Psychology.
Banyak dinamika bikin hubungan terus bertahan
Johnson dan Neyer melihat informasi yang mencakup empat poin utama dalam hubungan para peserta yakni
setahun sebelum hubungan romantis pertama mereka berakhir.
Selain itu, selama tahun terakhir hubungan intim pertama mereka, dalam tahun pertama hubungan baru mereka, dan dalam tahun kedua dari hubungan baru.
Kedua peneliti mengamati tujuh fitur berbeda dari hubungan romantis yakni kepuasan hubungan, kepuasan seksual, frekuensi hubungan seksual, keterbukaan komunikasi antar-pasangan.