Dari informasi tersebut, Yambi Mayu membutuhkan kopi dan gula.
Selanjutnya, Bripka Alfonso Wakum (Satgas-i) dan Hedar menuju lokasi camp PT Unggul.
Lokasi camp PT Unggul berada di bawah Kampung Mudidok.
• Kejiwaan Brigadir Rangga Tianto yang Tembak Bripka Rachmat Effendi Dinyatakan Normal
Bripka Alfonso dan Briptu Hedar pun menggunakan sepeda motor untuk bertemu Yambi Mayu.
"Tujuan mereka sekaligus juga mencari info rencana pergerakan KKB di Ilaga yang kebetulan dia (Hedar) sebelumnya sudah sering melakukan penggalangan," paparnya.
Namun saat sampai turunan jalan camp PT Unggul, Briptu Hedar dipanggil oleh seseorang yang dikenalnya di Kampung Usir Puncak, sehingga mereka menepi.
• Rizal Ramli Kembali Sebut Pertumbuhan Ekonomi Indonesia akan Nyungsep Terus ke Angka 4,5 Persen
Lanjut Kombes Dicky, saat itu Briptu Hedar ngobrol dengan orang tersebut, sedangkan Bripka Wakum baru mau standar motor.
Tapi, dari semak-semak muncul 10 orang dengan senjata lengkap yang kemudian menembak ke arah Wakum, dan langsung melompat berlindung di semak-semak.
"Sedangkan Wakum sempat melihat Briptu Hedar diseret ke dalam semak-semak, dia (Wakum) langsung melaporkan kasus ini ke posko induk di Puncak," ujar Dicky.
• Rizal Ramli Bilang Ide Tax Amnesty Jilid Dua Konyol, Lalu Sebut Menteri Keuangan Terbalik
Sekitar pukul 15.30 Wita, tim mendapat infor dari masyarakat, jenazah almarhum Hedar ditemukan di jembatan dekat TKP.
Kemudian, sekitar pukul 16.00 wita, tim mengevakuasi jenazah, lalu dibawa di Puskemas Ilaga, Puncak. (Vincentius Jyestha)