Anggota paskibraka Tangerang Selatan meninggal dengan tubuh penuh lebam.
Apa penyebab kematian Aurellia Qurrota Ain masih diselidiki polisi.
Selama mengikut pelatihan Paskibraka Tangerang Selatan, Aurellia Qurrota Ain berlatih dengan semangat dan serius.
Walaupun latihan paskibraka diterapkan cukup keras hingga menguras tenaga.
Tidak jarang para anggota termasuk dirinya mendapat hukuman dari para seniornya.
• Wakil Wali Kota Benyamin Davnie Menangis di Dekat Jenazah Aurellia Paskibraka Tangsel
Namun, Aurellia memilih untuk tidak meminta tolong orangtuanya agar komplain kepada para senior karena pola latihan tersebut.
Hal tersebut dikatakan ayah dari Aurellia, Farid Abdurrahman (42), ketika ditemui di rumahnya di perumahan Taman Royal II, Tanggerang Kota, Jumat (2/8/2019).
Farid mengatakan, jika orang tua komplain dengan cara latihan Paskibraka, maka para anggota justru akan diberi latihan lebih keras lagi.
"Pernah anak saya cerita bahwa ada yang komplain, akhirnya mereka dihukum semakin berat. Itu yang membuat anak-anak takut berbicara yang sebenarnya," ucap dia.
• UPDATE Paskibraka Tangsel Meninggal Mendadak, Pihak Sekolah Minta PPI dan Dispora Evaluasi Pelatihan
Aurrelia tidak memberi tahu perlakuan yang dia alaminya sedari awal.
Dia berusaha memendam masalahnya tersebut walaupun belakang dia sempat membuka suara kepada orangtuanya.
"Cuman dari dulu dia memang selalu bertanggung jawab, jadi dipendam sendiri baru akhirnya akhir ini cerita sedikit-sedikit ada hukuman yang berlebihan dari senior. Oknum senior bukan pelatih. Kalau pelatih pasti akan profesional," ucap dia.
• UPDATE Jejak Buku Diary Merah Putih Aurel dan Teror Sadis Senior Paskibra Tangsel
Selama latihan, Farid mengatakan, putrinya mengalami beberapa perlakuan yang dinilai berlebihan dari para senior Aurellia.
Aurrelia sempat disuruh makan jeruk dengan kulit-kulitnya, hingga push up dengan tangan dikepal.
Selain beberapa hukuman tersebut dan latihan yang sangat menguras tenaga, Aurrelia diharuskan mengerjakan tugas yang diberikan oleh para seniornya.
"Kemudian senior memberikan tugas tambahan tugas tambahan ini yang membuat psikologis makin drop. Seperti dia harus membuat buku diary setiap hari, dia harus ngisi padahal dia sudah capek kegiatan pagi sampai malam," kata dia.
Akibat tekanan psikologis dan tubuh yang kelelahan, fisik Aurellia melemah.
Hingga pada Kamis (1/8/2019), dia menghembuskan nafas terakhirnya.
Jenazah Aurellia sudah dimakamkan di TPU Selapajang, Kota Tangerang, kemarin.
Aurellia Quratu Aini putri dari pasangan Fahri Abdulrahman dan Sri Mulyani ini meninggal secara mendadak pada Kamis (1/8/2019).
Siswi kelas XI MIPA 3, SMA Al Azhar BSD, Tangerang Selatan tersebut meninggal dunia diduga terkait pelatihan Hal tersebut diungkapkan langsung oleh paman Aurel yakni Romi.
Menurutnya kematian keponakannya itu janggal.
"Saya minta kepada Dispora Tangsel usut kasus ini," ujar Romi saat ditemui WartaKotaLive.com di rumah duka, Taman Royal, Cipondoh, Tangerang, Kamis (1/8/2019).
Romi menjelaskan banyak keanehan dalam peristiwa ini. Bahkan ia menyebut tubuh Aurel itu lebam-lebam.
"Tubuhnya lebam membiru. Dia (Aurel) juga sempat cerita kalau pernah dipukul oleh seniornya di Paskibra," ucapnya.
Romi meminta agar Pemerintahan Kota Tangerang Selatan menindak lanjuti permasalahan ini.
Jika tidak, keluarga Aurel akan menempuh jalur hukum.
"Kalau tidak ditangani masalah ini, kami berencana melaporkan kepada pihak berwajib," kata Romi.
Ini Sosok Aurellia Qurrota Ain, Paskibraka Tangsel Meninggal dengan Luka Lebam
ANGGOTA Paskibraka Kota Tangerang Selatan, Aurellia Qurrota Ain meninggal dunia pada Kamis (1/8/2019).
Keluarga amat berduka atas meninggalnya Aurelia.
Aurellia Qurrota Ain yang digadang-gadang akan membawa baki bendera merah putih saat upacara proklamasi Kemerdekaan RI di Kota Tangerang Selatan meninggal mendadak pada Kamis (1/8/2019).
• Delapan Kali Erupsi Hari Ini, Status Tangkuban Parahu Naik Jadi Waspada, Banyak Wisatawan Kecele
• Sedang Berlangsung Live Streaming Persebaya Vs Persipura, Irfan Jaya Bawa Bajul Ijo Unggul 1-0
Pihak keluarga meminta kasus meninggalnya Aurellia Qurrota Ain untuk diusut tuntas karena menemukan luka lebam di tubuhnya.
Bagaimana sosok Aurellia Qurrota Ain sebenarnya?
Berikut rangkuman surya.co.id dari berbagai sumber.
1. Masih Kelas XI
Aurellia Qurrota Ain saat ini duduk di XI MIPA 3 dari SMA Islam Al Azhar BSD Serpong, Tangerang.
Sosok Aurellia dikenal aktif dan ceria.
Hal ini diakui Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie, usai menyambangi kediaman almarhumah di bilangan Cipondoh, Tangerang.
• VIDEO: Cerita Ayushita Pikirkan Indonesia Lewat Pendidikan di Film Perburuan
• Maling Aki PJU di Harapan Indah Kota Bekasi Digebuki Massa, Kini Dirawat di Rumah Sakit
"Saya sangat bersedih ketika mengetahui bahwa Almarhumah adalah anak yang aktif, ceria, dan tidak pernah sakit selama mengikuti Diklat Paskibraka," terang Benjamin pada unggahannya di Instagram.
Benyamin bahkan menyebut Aurellia adalah calon pembawa baki di Upacara Hari Kemerdekaan RI Ke-47 tingkat Kota Tangerang.
Dia begitu dijagokan senior dan temannya untuk membawa sang saka merah putih itu.
Namun, takdir berkata lain.
Di saat dia sedang bersemangat mengejar impiannya, almarhumah terlebih dahulu dipanggil Sang Pencipta.
"Harapan itu pupus karena Allah SWT lebih sayang kepada Almarhumah.
Almarhumah dipanggil Sang Pencipta di saat sedang bersemangat mengejar impian yang menjadi kebanggaannya," terang Benjamin.
• VIDEO: Cerita Ayushita Pikirkan Indonesia Lewat Pendidikan di Film Perburuan
• Maling Aki PJU di Harapan Indah Kota Bekasi Digebuki Massa, Kini Dirawat di Rumah Sakit
2. Dari Keluarga Paskibra
Terpilihnya Aurellia sebagai pasukan pengibar bendera bukan hal baru di keluarganya.
Ternyata banyak keluarga Aurellia yang pernah ikut sebagai anggota Paskibra.
Hal ini terungkap dalam diary 'Merah Putih' yang ditulis beberapa jam sebelum dia mengembuskan nafas terakhirnya.
Aurellia memberi nama diary 'Merah Putih' lantaran kecintaannya pada dunia Paskibra, terlebih anggota keluarganya juga anggota Paskibra.
"Keluarga kami memang hampir semuanya ikut Paskibra. Saya, ayah dan ibu Aurel juga ikut Paskibra," kata Indra, paman Aurellia, Jumat (2/8/2019).
• UPDATE 9 Kakak Kelas yang Rundung Belasan Siswi SMKN 7 Tangsel Diskors 1 Minggu
• UPDATE 9 Kakak Kelas yang Rundung Belasan Siswi SMKN 7 Tangsel Diskors 1 Minggu
3. Tulis Diary Sampai Dini Hari
Beberapa jam sebelum meninggal dunia, Aurellia sempat menuliskan curhatan dalam diary 'Merah Putih' yang menjadi firasat keluarga atas kepergiannya.
Dalam curhatannya itu, Aurellia menuliskan soal perasaannya tergabung dalam Paskibraka serta latihan terakhirnya.
Dikutip dari Wartakotalive.com, Jumat (2/8/2019), paman Aurellia bernama Indra menyebut Aurellia sempat menulis di buku diary 'Merah Putih' sebelum meninggal dunia hingga dini hari.
Indra menyebut Aurellia sebelum meninggal dunia tampak pucat dan kelelahan serta menghabiskan malamnya untuk menulis di buku diary 'Merah Putih'.
"Memang kemarin dia (Aurellia) itu terlihat pucat dan kelelahan. Semalaman dia juga menulis di buku diary," kata Indra di rumah duka, Perumahan Taman Royal 2, Tangerang, Kamis (1/8/2019) malam.
• Persija Jakarta Dilanda Badai Cedera, 3 Pemain Absen Jelang Lawan Arema FC
Aurellia memang punya kebiasaan menulis kegiatan sehari-harinya dalam diary itu.
"Dia menulis di buku diary sampai jam 01.00 dini hari. Dia menulis dari awal sampai akhir di buku diary yang barunya itu."
"Karena buku diary yang lama punya dia dirobek oleh seniornya di Paskibra," terang Indra.
4. Firasat
Dalam tulisan terakhir di diary "Merah Putih', Aurellia juga menulis soal latihan terakhirnya yang diartikan Indra sebagai firasat kepergian.
"Dia nulis terakhir di buku diarynya soal Paskibra. Dalam tulisannya itu ini latihan terakhir di Paskibra. Mungkin itu firasat dari keluarga kami yang mengartikan," kata Indra.
• VIDEO: Ayah Aurel Paskibraka Tangsel yang Tewas Ungkap Perlakuan Senior Anaknya
5. Badan Penuh Lebam
Romi yang merupakan paman Aurellia menyebut keponakannya meninggal dunia dengan badan penuh lebam.
Pihak keluarga pun menduga Aurellia meninggal dunia karena dipelonco oleh seniornya di Paskibraka.
Untuk itu, Romi meminta pemerintah Kota Tangerang Selatan mengusut kasus kematian Aurellia.
"Saya minta kepada Dispora Tangsel usut kasus ini," kata Romi saat ditemui di rumah duka, Kamis (1/8/2019).
• VIDEO: Ayah Aurel Paskibraka Tangsel yang Tewas Ungkap Perlakuan Senior Anaknya
Romi menjelaskan soal kejanggalan kematian Aurel, di antaranya adalah tubuh yang lebam-lebam membiru.
Bahkan Aurellia pernah bercerita pada keluarganya bahwa dirinya mengalami pemukulan oleh seniornya.
"Tubuhnya lebam membiru. Dia (Aurellia) juga sempat cerita kalau pernah dipukul oleh seniornya di Paskibra," kata Romi.
Romi meminta agar pemerintah Kota Tangerang Selatan menindaklanjuti masalah ini atau jika tidak, keluarga akan menempuh jalur hukum.
"Kalau tidak ditangani masalah ini, kami berencana melaporkan kepada pihak berwajib," pungkasnya.
6. Doa Wali Kota
Melansir dari TribunJakarta (grup Surya.co.id), Benjamin mengatakan kalau penyebab meninggalnya Aurellia masih belum diketahui.
"Tidak ada sebab sakit, almarhum meninggal husnul khotimah InsyaAllah," katanya.
Wakil Wali kota Tangerang itu lalu mendoakan yang terbaik bagi Aurellia.
Bahkan terlihat air mata Benjamin tidak dapat terbendung ketika mendoakan almarhumah.
• Rusak Selama Bertahun-tahun, Akhirnya Jalan Rusak di Babelan Kabupaten Bekasi Diperbaiki
Beberapa kali dalam video yang diunggah akun @benyamindavnie, Banyamin terlihat menyeka air matanya saat mendoakan Aurellia.
Doa pun juga membanjiri Aurellia lewat kolom komentar unggahan @benyamindavnie.
"Innailaihi wa innailaihi rojiun... Semoga Almarhumah husnul khotimah.." tulis @adeheri76
"Innalillahi wa inna ilaihi rojiun, turut berduka cita... Semoga almarhumahkhusnul khotimah. Amien Ya Robbal Alamin," tulis @bangdodipras.
Penulis: Walda Marison
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ayah Paskibraka yang Tewas: Jika Komplain, Hukuman Akan Semakin Berat"