Paskibraka
UPDATE Jejak Buku Diary Merah Putih Aurel dan Teror Sadis Senior Paskibra Tangsel
UPDATE Jejak Buku Diary Merah Putih Aurel dan Teror Sadis Senior Paskibra Tangsel. Aurel paskibraka Tangerang Selatan meninggal mendadak
Aurellia Quratu Aini seorang paskibraka Tangerang Selatan meninggal mendadak pada Kamis (1/8/2019). Siswi kelas XI MIP 3, SMA Al Azhar BSD ini langsung roboh terjatuh di kediamannya.
WARTA KOTA, TANGERANG---Ayah Aurellia Quratu Aini (16), Faried Abdurahman matanya berkaca-kaca saat memegang buku Diary Merah Putih milik puterinya ini. Kedua matanya memerah dan menceritakan rekam jejak Aurel yang ditulis di buku Diary Merah Putih tersebut.
Aurel diduga menjadi korban persekusi oknum senior Paskibra Tangerang Selatan. Siswi kelas XI MIPA 3, SMA Al Azhar BSD, Tangsel ini meninggal dunia mendadak pada Kamis (1/8/2019) kemarin.
"Ini rekam jejak teror yang dilakukan oleh oknum senior Paskibra di Tangsel kepada anak saya," ujar Faried, terdengar suaranya lirih saat ditemui Warta Kota di kediamannya, Taman Royal 2, Cipondoh, Kota Tangerang, Jumat (2/8/2019).
Tangan Faried pun terlihar begetar begitu memperlihatkan buku Diary Merah Putih milik Aurel. Buku tersebut dirusak oleh seniornya.
"Bukunya disobek-sobek," ucapnya.
• Aurel Paskibraka Tangerang Selatan Mendadak Meninggal Dunia dengan Tubuh Lembam-lebam
• Buku Diary Merah Putih Aurel Sang Paskibraka Jadi Firasat Tertulis Sebelum Meninggal, Dirobek Senior
• Keluarga Minta Pemkot Usut Kematian Aurel, Paskibraka Tangerang Selatan
Menurut Faried, oknum senior tersebut memberikan teror yang mengerikan kepada gadis berusia 16 tahun ini. Para senior itu murka setelah membaca tulisan Aurel di buku diary tersebut.
"Aurel diteror secara psikis karena menulis pengalamannya sehari-hari dalam kegiatan Paskibra yang diikutinya itu," kata Faried.
Dalam buku tersebut, Aurel memang lebih memilih dilatih oleh anggota TNI dibandingkan adanya ikut campur tangan senior.
"Aurel memang mengungkapkan soal latihan-latihan keras selama Paskibra. Seniornya tidak suka dan marah-marah kemudian merobek buku itu," ungkapnya.
Alhasil, Aurel pun harus mengulang tulisan di buku Diary Merah Putih ini. Ia pun keletihan dan hanya bisa menulis dua lembar di buku Diary Merah Putih yang baru.
"Dalam tulisannya itu dia menulis kalau ini menjadi latihan terakhir di Paskibra," tutur Faried tampak sedih.
Menurutnya, perlakuan senior Aurel ini memang terlewat batas. Sehingga membuat buah hatinya ini merasa ketakutan.
"Ini teror yang mengerikan. Dia kan masih usia 16 tahun, tapi terus mendapat ancaman dari oknum seniornya itu. Dihukum dipaksa memakan kulit jeruk, push up dengan tangan mengepal dan juga squat jump," paparnya.