Di acara ILC tvOne, pada Selasa (30/7/2019) malam, Sandiaga Salahuddin Uno alias Sandi Uno curhat soal rekonsiliasi Prabowo-Jokowi beberapa waktu yang lalu.
Saat itu Sandi Uno curhat soal rekonsiliasi Prabowo-Jokowi, di ILC tvOne bertemakan "Antara Teuku Umar dan Gondangdia: Kelompok 212 Mau ke Mana?"
Saat mendapat giliran bicara, Sandi Uno menceritakan detik-detik sebelum Prabowo memutuskan bertemu Jokowi.
Rupanya, sebelum Prabowo bertemu Jokowi, Sandi Uno sempat dihubungi Prabowo.
• VIDEO: Ditanya Soal Polusi Jakarta, Presiden Jokowi : Perbanyak Transportasi Listrik
• Empat Orang Tewas dalam Insiden Truk Tanah Menimpa Daihatsu Sigra di Tangerang
• Video Ratusan Petugas dan Alat Berat Dikerahkan Bersihkan Kali Bahagia Bekasi
Saat itu Sandi Uno dihubungi Prabowo saat dirinya berada di luar negeri.
Diketahui, isi perbincangan Sandi Uno dan Prabowo soal pertemuan dengan Jokowi
"Saya baru tiba dari luar negeri, tiba-tiba pak Prabowo telepon menyampaikan akan ada pertemuan tinggal menunggu waktu"
"Tempatnya belum diketahui. Dia bicara pakai bahasa Inggris mengatakan, 'this is a meeting will not include you'" ungkap Sandi Uno.
• Video Evakuasi Mobil Daihatsu Sigra Tertimpa Truk Tanah, Empat Tewas dan Bayi Selamat
• Masalah Sepele, Aang Siram Tubuh Koyo Pakai Minyak Goreng Panas Hingga Alami Luka Bakar 70 Persen
• Sore Ini, Polisi Bakal Ungkap Penyuplai Narkoba Jenis Ganja ke Jefri Nichol
Sandiaga menghormati kejujuran Prabowo menyampaikan hal tersebut.
Apalagi, Prabowo tak lupa meminta pandangannya soal pertemuan dengan Jokowi.
"Sebagain pendukung fanatik Prabowo-Sandi memang ada yang menyesalkan (pertemuan dengan Jokowi)"
"Tapi setelah saya temui satu per satu mereka dapat mengerti. Pak Prabowo mengedepankan kepentingan bangsa negara. This time to move on," kata Sandi.
• Fitri Carlina Perlihatkan Kondisi Terkini Saipul Jamil Masih di Lapas Cipinang, Netizen Pangling
• Mahasiswi Bunuh Diri dengan Melompat Keluar dari Pesawat
• Mulai Hari Ini di Tanah Air, Samsung Galaxy A80 Edisi Blackpink Sudah Bisa Dipesan, Ini Harganya
SANDI PEMBICARA DISKUSI---Mantan Cawapres Sandiaga Uno menjadi salah satu pembicara dalam Diskusi bertemakan "Sikap Milenial Pasca Pilpres 2019 dan Peran Serta Milenial dalam Menciptakan Lapangan Kerja dan Industri Kreatif"di Jalan Raden Saleh, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (14/7/2019).Sandi sebagai pembicara bersama Pendiri Gerakan Arah Baru Indonesia (Garbi), Anis Matta ini menekatkan bawah iya memilih mencadi oposisi dalam pemerintahan yang baru ini.--Warta Kota/henry lopulalan (WARTA KOTA/henry lopulalan)
Terkait pandangannya, Sandiaga Uno mengaku memberi saran kepada Prabowo agar partai politik pengusung tidak bergabung menjadi koalisi Jokowi.
"Ada elite politik di luar pemerintah yang hadir untuk memberi masukan, input konstruktif, alangkah bermartabatnya kalau (partai-partai) menempatkan diri di luar pemetintahan memberi masukan konstruktif"
"Tapi keputusan terakhir di Prabowo dan partai-partai. Saya pribadi memiliki satu pandangan, selain bagian dari rekonsiliasi harus ada konsistensi bahwa 68 juta lebih masyarakat Indonesia menginginkan perubahan, terutama ekonomi"
"Kalau semuanya ada di pemerintahan, nanti siapa yang bicara mewakili harapan masyarakat," ungkap Sandiaga Uno.
• Syahnaz Sadiqah Sempat Takut Hamil Anak Kembar, Jeje Tak Lagi Membatasi Kegiatan Istri
• 10 Pemain Terbaik Dunia FIFA Dikritik, Prestasi Harry Kane vs Bernardo Silva yang Tercoret Jomplang?
• Kepergok! Rizky Nazar Bawa Gebetannya Makan di Warung Pecel Lele, Siapa Ya?
Host Karni Ilyas kemudian mempertegas maksud Sandiaga Uno, apakah tetap menginginkan oposisi meski ada kabar Partai Gerindra menginginkan menteri ekonomi dari mereka?
"(Gerindra menginginkan menteri ekonomi dari mereka) saya tidak dilibatkan dalam pembicaraan tersebut," kata Sandiaga Uno.
Menurut Sandiaga, sebagai bagian dari mantan calon wakil presiden pasangan Prabowo, dirinya sudah memberikan pandangan pribadinya.
Namun keputusan tetap ada di tangan Prabowo dan partai-partai pengusung.
Mantan Panglima TNI periode 2007-2010 sekaligus mantan Ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso saat ditemui di Kantor Kementerian Pertahanan RI pada Senin (29/7/2019). (Gita Irawan/Tribunnews.com)
Bahkan, kata Sandi, dirinya sudah diminta mundur dari jajaran petinggi Partai Gerindra oleh Prabowo sendiri.
"Pak Prabowo konsekwen, meski saya diminta mundur tapi beliau selalu bertanya tentang pandangan saya"
"Ya saya sampaikan bahwa mengawal pemerintahan dari legislatif bisa, apalagi (Gerindra) sebagai pemenang nomor dua terbanyak. Melalui masyarakat juga bisa," kata Sandiaga Uno.
Kritik Wacana Pilpres 2024
• Kata Fahri Hamzah, Orang yang Paling Bertanggung Jawab Jika Ibu Kota Pindah Adalah Anies Baswedan
• SIMAK Rekrutmen CPNS 2019 Mulai Oktober: Formasi yang Ditiadakan, Prioritas, dan Kuota Disabilitas
• Gading Marten Akui Kesalahannya Hingga Berpisah dengan Gisel : Gua Nggak Mau Kalian Benci Dia
Di acara ILC tvOne, Selasa (30/7/2019) malam, Sandiaga Uno juga memberikan kritik soal wacana Pilpres 2024.
Sandiaga menilai hal tersebut terlalu prematur untuk dibahas.
"Energi kita keluarkan begitu besar di Pilpres 2019. Ada Rp 25 triliun lebih anggaran yang terpakai, perjuangan mengadu gagasan"
"Riba-tiba sekarang sudah ngomong 2024. Menurut saya ini prematur sekali," kata Sandiaga Uno.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bertemu dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Rabu (24/7/2019) diadakan di Teuku Umar, tempat kediaman Megawati Soekarnoputri. Hadir mendampingi pertemuan kedua tokoh tersebut diantaranya Puan Maharani, Pramono Anung, Sekjen Gerindra Ahmad Muzani, Kepala BIN Budi Gunawan dan Prananda Prabowo. Bakwan khusus buatan Ibu Megawati. Perpaduan aneka bahan dan bumbu2an membentuk cita rasa khusus. Dihadirkan sebagai menu pembuka dalam pertemuan dua tokoh tersebut. TRIBUNNEWS.COM/HO/Pramono Anung (Istimewa)
Sandiaga menilai, wacana Pilpres 2024 hanya menarik bagi pengamat.
Tapi bagi rakyat kebanyakan, justru memilih untuk menagih janji-janji pemerintah.
"Ada 60 persen masyarakat Indonesia menunggu perbaikan ekonomi yang dijanjikan bulan-bulan kemarin"
"Kalau dalam beberapa bulan ke depan tidak terlihat saya khawatir masyarakat akan kecewa," ujarnya.
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kedua kanan) menerima Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) sebelum mengadakan pertemuan tertutup di kediaman Megawati Soekarnoputri, Jalan Teuku Umar, Jakarta, Rabu (24/7/2019). Pertemuan tersebut sebagai silaturahmi serta membahas berbagai persoalan bangsa. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)
Menurut Sandiaga Uno, sebagai presiden terpilih Jokowi tidak perlu menunggu pelantikan untuk mengganti menteri-menterinya.
"Ganti menteri nggak usah nunggu Oktober, bisa sekarang. Bisa dijalankan lebih awal, sehingga yang dijanjikan bisa direalisasikan lebih cepat"
"Koalisinya pak Jokowi sudah cukup untuk menelurkan satu kebijakan yang ditunggu-tunggu masyarakat. Tapi sekali lagi, ini pandangan pribadi saya," pungkas Sandiaga Uno.
Pandangan Jenderal (Purn) Djoko Santoso
Mantan Panglima TNI periode 2007-2010 sekaligus mantan Ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso enggan menanggapi terkait pertemuan antara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di kediaman Megawati, Menteng Jakarta Pusat pada Rabu (24/7/2019) lalu.
Djoko menilai pertemuan tersebut merupakan wewenang Prabowo.
Hal itu disampaikan Djoko saat ditemui di Kantor Kementerian Pertahanan RI pada Senin (29/7/2019).
"Saya tidak ini, itu masalah politik, wewenangnya Pak Prabowo. Saya hanya ngatur pasukan saja, sudah selesai," kata Djoko di Kementerian Pertahanan RI Jakarta Pusat pada Senin (29/7/2019).
Terkait posisi politik Prabowo, ia menilai baik Prabowo mengambil sikap sebagai oposisi maupun koalisi dalam Pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden Indonesia terpilih periode 2019-2024 Joko Widodo dan Maruf Amin, ia menilai keduanya hal yang bagus.
"Saya kira mau Pak Prabowo di oposisi juga bagus. Mau gabung juga bagus ya. Yang penting tujuannya untuk negara dan bangsa. Jadi oposisi juga mengkritisi, ya kan"
"Bergabung juga berpartisipasi. Tidak masalah. Ini hanya awal dari satu proses. Ke sananya saya tidak tahu. Itu wewenang Pak Prabowo," kata Djoko.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Sandiaga Uno Mengaku Tak Dilibatkan dalam Rekonsiliasi Prabowo-Jokowi"