Mahasiswi Bunuh Diri dengan Melompat Keluar dari Pesawat

Mahasiswi ini mengakhiri hidupnya dengan melompat keluar dari pesawat yang sedang terbang.

Freepik
Ilustrasi langit 

Tak sedikit orang yang putus asa mengambil jalan pintas dengan mengakhiri hidupnya. Ini juga yang
dilakukan oleh Alana Cutland, seorang mahasiswi Universitas Cambridge di Inggris.

Hanya saja, cara bunuh diri perempuan berusia 19 tahun ini mungkin termasuk langka, sebab dia
meloncat keluar dari pesawat yang sedang terbang.

Sebagaimana dilansir laman Mirror, peristiwa itu terjadi pada 25 Juli 2019, di wilayah Analalava,
bagian utara Madagaskar.

Cutland diberitakan membuka pintu pesawat dan akan melompat, ketika pesawat kecil Cessna C168 yang ditumpanginya bersama seorang penumpang lain baru terbang sekitar 15 menit.

Penumpang lainnya, bernama Ruth Johnson seorang wisatawan asal Inggris, berusaha mencegah tindakan itu, dengan memegangi tubuh Cutland. Pilot pesawat juga membantu, menahan kaki Cutland sembari mengemudikan pesawat.

Pilot juga menerbangkan pesawat secara berbelok-belok agar tubuh Cutland lebih mudah ditarik masuk ke pesawat.

Iustrasi pesawat Cessna
Iustrasi pesawat Cessna (Instagram/rk_tx)

Namun upaya mereka sia-sia, karena Cutland memang sudah bertekad mengakhiri hidupnya, sehingga
memberontak berusaha melepaskan diri. Mereka bertiga bergelut sampai 5 menit, sehingga Johnson dan pilot akhirnya kelelahan sehingga tak mampu lagi menahan tubuh mahasiswi yang ingin mati itu.

Kapolsek setempat, Sinola Nomenjahary, mengatakan bahwa hanya ada tiga orang di pesawat itu, yakni
Cutland, Johnson, dan pilot yang tak disebutkan namanya.

"Setelah pesawat mengudara 10 menit, Alana melepaskan sabuk pengamannya, membuka pintu sebelah kanan, dan mencoba melompat. Nona Johnson menahannya selama 5 menit, namun ketika dia kelelahan dan kehabisan napas, dia melepakan pegangannya," kata Nomenjahary.

Polisi ini menduga bahwa Cutland mengalami depresi akibat studinya. Kesimpulan itu diperolehnya setelah menginterogasi staf di sebuah kamp penelitian tempat Cutland tinggal sebelum mngakhiri hidupnya.

Polisi juga sudah membaca buku harian mahasiswi tersebut, sehingga semakin menguat dugaan mereka soal depresi itu.

Cutland, seorang mahasiswi tingkat 2, datang ke Madagaskar untuk melakukan penelitian soal kepiting yang hidup di bagian utara negara pulau tersebut.

Peta Madagaskar
Peta Madagaskar (MapCruzin)

Tindakan Cutland ini tentu saja membuat keluarganya sedih. Orangtuanya menyebutlan dalam sebuah pernyataan etrtulis bahwa putri mereka sangat cerdas dan mengambil setiap peluang yang ada. Termasuk peluang melakukan penelitian di Madagaskar, sebagai tugas untuk meraih gelar sarjana ilmu alam.

Tubuh Cutland diperkirakan jatuh di padng rumput, namun sampai sekarang polisi belum berhasil menemukan jenazahnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved