Mengurangi asupan lemak diet, dan meningkatkan kuantitas diet omega-3 dan omega-6 tidak menguntungkan jantung.
Bahkan, orang yang mengonsumsi suplemen kalsium dan vitamin D sebenarnya memiliki risiko lebih tinggi mengalami stroke.
Namun, dalam makalah mereka, para peneliti mengakui bahwa "temuan ini dibatasi oleh kualitas bukti yang kurang optimal."
Mereka merujuk pada kenyataan bahwa metodologi penelitian berbeda sehingga tidak dapat menganalisis intervensi.
Misalnya, jenis kelamin, indeks massa tubuh (BMI), nilai lipid, ambang tekanan darah, diabetes, dan riwayat penyakit kardiovaskular.
• Khasiat Akar Seledri Untuk Kesehatan Tubuh, Ini 7 Manfaat Kesehatan dari Olahan Akar Seledri
Mereka berpendapat bahwa penelitian itu bisa menjadi penelitian lanjutan tentang manfaat dan nilai intervensi pola makan berbeda.
Penelitian itu dapat membantu mereka yang sedang membuat pedoman kardiovaskular dan diet profesional memodifikasi rekomendasi mereka.
Selain itu, menyediakan basis bukti bagi dokter untuk mendiskusikan suplemen makanan dengan pasien mereka, dan memandu studi baru.
Sementara itu, Dr dokter Amitabh Pandey dan Eric Topol, dari Scripps Research Translational Institute di La Jolla, California, menekankan bahwa kualitas data.
Alasannya, banyak studi menilai efek intervensi makanan dan suplemen berpengaruh terhadap kesehatan jantung.
• Racikan Jus Lemon dan Minyak Zaitun Bisa Mendatangan 7 Manfaat Kesehatan Tubuh
Selain itu, ada perbedaan geografi, dosis, dan persiapan, serta penelitian bergantung pada buku harian makanan.
Kebiasaan makan didasarkan pada ingatan seseorang tentang apa yang mereka konsumsi, serta- menimbulkan pertanyaan tentang kebenaran data.
"Bagaimana pun, perbedaan terbesar yang perlu dipertimbangkan pada masa depan adalah individu," kata Amithab.
Penelitian masa depan harus lebih memerhatikan perbedaan di antara peserta. (Medical News Today)