Berita Duka

Pengakuan Pengangkat Peti Jenazah Sutopo Purwo Nugroho: Sama Sekali Enggak Berat, Enteng Banget

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jenazah Kepala Pusdatinmas BNPB Sutopo Purwo Nugroho saat tiba dikediamannya di Rafless Hills, Depok, Jawa Barat, Minggu (7/7/2019).

"Bukan karena kita sakit paru-paru meninggalnya duluan. Itu urusan Allah. Yang penting kita ikhtiar, kita berdoa," papar Sutopo Purwo Nugroho.

Untuk pengobatan, pria yang sudah delapan tahun bekerja sebagai Kapusdatin dan Humas BNPB itu mengaku telah menjalani terapi radiasi sebanyak 30 kali.

Ia pun juga harus rajin meminum obat-obatan herbal untuk menekan rasa sakitnya.

• Begini Dinamisnya Logo HUT ke-74 RI Bertema Menuju Indonesia Unggul, Sudah Bisa Dipakai Loh!

Akibat penyakit itu, Sutopo Purwo Nugroho kini harus mengurangi sejumlah aktivitasnya, antara lain wawancara di studio TV dan turun ke lokasi bencana.

Meski dokter menyarankannya untuk banyak beristirahat, bukan berarti hanya sedikit yang dikerjakan Sutopo Purwo Nugroho sebagai Kapusdatin dan Humas BNPB.

Ketika ada bencana alam, ia tetap harus melakukan tugasnya untuk memberikan informasi yang akurat dan cepat, terkait bencana alam seperti gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah pada Jumat (28/9/2018) lalu.

• Pernah Ditanya Jusuf Kalla Apa Tujuannya Ikut Pilpres 2019, Prabowo Jawab Begini

Sambil menunjukkan ponselnya, ia mengatakan tak kurang dari 200 grup WhatsApp dan 3.000 kontak jurnalis yang harus ia berikan informasi setiap harinya.

"Di sini banyak ada sekira 200-an grup. Dari daerah, per jenis bencananya juga ada. Yang paling menyibukkan ya media."

"Kalau yang lain kan masuk hanya info-info, tapi kalau media kadang nanyain yang kecil-kecil," kata Sutopo Purwo Nugroho sambil menunjukkan ponselnya.

• Petugas PPSU yang Ditabrak Motor Berangsur Membaik, Penabraknya Terancam Dibui Lima Tahun

Khusus untuk grup jurnalis, ia mengaku ada tujuh grup yang ia kelola untuk menyebarkan informasi dengan cepat terkait bencana alam.

Selain menjawab pertanyaan wartawan setiap harinya, ia juga mengaku harus merangkum informasi terkait bencana alam yang tersebar di ratusan grup WhatsApp dari berbagai instansi dan lembaga.

Kadang ia juga harus menelepon lembaga atau instansi terkait untuk memastikan akurasi data yang diterimanya.

• Begini Tahapan Perjalanan Haji Indonesia 1440 Hijriah, Gelombang Pertama Diberangkatkan Malam Ini

"Saya ikut di grup mitigasi gempa Sulteng. Ini terdiri dari menteri-menteri yang ada. Mensesneg Pramono Anung, Panglima TNI Hadi Tjahjanto."

"Kapolri Tito Karnavian, Kepala Basarnas, Retno Marsudi, Tjahjo Kumolo, Willem Rampangilei, Wiranto," beber Sutopo Purwo Nugroho sambil menunjukkan ponselnya.

Biasanya, ia akan bangun pukul 02.00 WIB setiap hari untuk salat tahajud dan menyalin informasi-informasi tersebut ke kertas-kertas kerja di rumahnya.

• Ini Pemicu Oknum Brimob Aniaya Perusuh di Kampung Bali Saat Kerusuhan 21-22 Mei 2019

Halaman
1234

Berita Terkini