Selain itu, ikut juga dalam euforia lulusan doktor luar negeri yang merasa sok pinter bikin perusahaan konsultan TI, disamping mengajar di program pasca sarjana Universitas Indonesia.
Tahun 1995 saya dipilih menjadi Ketua dari STMIK Darma Bakti. Kemudian tahun 1998 Cak Nur (alm Nurcholish Madjid) mengajak saya bersama-sama beberapa teman alumni Islamic Network (ISNET), sebuah jaringan pengajian mahasiswa Indonesia antar negara, mendirikan Universitas Paramadina.
Antara tahun 1998 sampai tahun 2002 saya menjadi Deputi Rektor bidang Sumberdaya dan sekaligus menjadi Direktur Utama PT. Amanah Paramadina, yaitu pemilik infrastruktur dan kampus Universitas Paramadina.
Tahun 2002 sampai 2005 kemudian saya menjadi Deputi Rektor bidang Operasi Akademik dan merangkap sebagai Pelaksana Harian Rektor ketika Cak Nur maju jadi calon presiden dan ketika Cak Nur sakit yang berkepanjangan sampai akhirnya beliau meninggal.
Pada tahun 2002 saya diangkat sebagai guru besar dalam bidang Teknologi Informasi oleh Pemerintah. Konon waktu itu saya adalah profesor pertama dalam bidang ini. Dan bersama-sama Prof. Dr. Didik J. Rachbini, masuk sebagai orang yang menjadi profesor dalam usia muda.
• Soal TWK CPNS 2019 Akan Sangat Sulit, Ini Jenis Soal yang Akan Banyak Keluar, Lengkap Kisi-Kisinya
Pada tahun 2005 saya kemudian bergabung dengan sebuah universitas internasional di Serpong, yaitu Swiss German University – Asia (SGU) (http://www.sgu.ac.id) sebagai Pro-Rector for Academic Affairs merangkap sebagai Dean di Faculty of Information and Communication Technology.
Sejak tahun 2008 selain sebagai Pro-Rector saya kemudian juga menjadi Acing Dean di Faculty of Business sampai tahun 2010.
Di SGU ini, sebagai sebuah universitas internasional, lingkungannya juga internasional, termasuk dosen dan mahasiswanya.
Tetapi meskipun menyandang nama Jerman, semua proses di SGU menggunakan bahasa Inggris. Nah jadi lumayan kan, bisa praktek bahasa Ingrris setiap hari, nggak bayar, malah dibayar pula.
Tahun 2010 saya terpilih menjadi Rektor dari Institut Perbanas, sebuah kampus yang mendidik para bankir. Agak aneh juga biasanya rektor-rektor di Perbanas adalah ekonom, tapi meskipun saya orang teknik ternyata memenangkan kontestasi dalam pemilihan rektor.
Tentang training, salah satu bidang yang menarik saya adalah pengembangan potensi diri.
• Ini Daftar Aplikasi Latihan Soal CPNS 2019, Kunci Jawaban, & Pembahasan Terbaik di Playstore
Saya mulai tertarik bidang ini ketika tahun 1986 waktu saya di STMIK Bina Nusantara, kami ditraining oleh yang sekarang jadi Bapak Ethos Indonesia, yaitu Jansen Sinamo, yang melatihkan programnya Dale Carnegie.
Sejak itu saya baca berbagai buku dan ikut berbagai training mulai dari yang normal seperti Stephen Covey, Anthony Robbins, NLP, dan lain-lain sampai ke yang sedikit esoterik seperti tenaga dalam, Reiki, Prana, EFT, hypnosis maupun yang religius yaitu ESQ.
Selain menjadi peserta kemudian saya mengikuti berbagai program training for trainers.
Nah, karena sudah punya ilmu maka ilmu tersebut mulai saya amalkan sejak tahun 1995an dengan memberikan berbagai training, mulai yang gratis karena niatnya beramal untuk anak-anak SMA dan mahasiswa, guru, jamaah pengajian dan lain-lain, sampai ke yang komersial dan saya dibayar mahal ke berbagai institusi dan BUMN.