Selanjutnya, Ketua Umum Partai Gerindra itu mencontohkan edukasi Pancasila dalam menghadapi Pemilu 2019.
"Contoh masalah edukasi ini dalam pemilu. Dalam menjalankan politik harus politik persatuan, bukan politik pecah belah, bukan politik cari kesalahan, bukan cari perbedaan," tegasnya.
Seusai debat, Prabowo Subianto menjawab pertanyaan wartawan soal pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) oleh pemerintah.
• Berharap Dapat Pendamping Sebelum Pemilu, Anies Baswedan: Sudah Tiga Minggu Lagi Nih
Prabowo Subianto menegaskan, jika ada kelompok yang ingin mengganti ideologi Pancasila, maka akan berhadapan dengannya.
"Lu enggak denger tadi pidato gue? Yang akan mengubah negara Pancasila akan berhadapan dengan saya," ucapnya.
Prabowo Subianto merasa maklum terhadap isu yang mengait-ngaitkan dirinya dengan HTI jelang Pemilihan Presiden 2019.
• Survei CSIS: Semua Partai Baru Tak Lolos Ambang Batas Empat Persen
"Ya biasa lah namanya politik. Masa gue dukung Khilafah? Yang bener aja," kata Prabowo Subianto.
Senada, Jokowi mengatakan pengenalan Pancasila harus diberikan di pendidikan anak-anak, bukan lagi dari Taman Kanak-Kanak atau TK, melainkan sejak PAUD.
"Pendidikan Pancasila bukan lagi diberikan sejak TK, dari mulai PAUD, TK, SD, SMP, SMA, SMK, S1, S2, S3. Yang paling penting bagaimana memberikan pendidikan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," papar Jokowi.
• Tak Mau Sebut Angka 2, Luhut Binsar Panjaitan: Kalau Memilih 1,3,5 yang Tahu Hanya Kau dan Tuhan
Mantan gubernur DKI Jakarta ini juga merasa perlu anak-anak diberitahu soal toleransi pada 742 suku, dan berkawan dengan sesama teman dengan 1.100 lebih bahasa daerah.
Saat ini, Jokowi juga menyatakan sudah membuat Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPMI) yang menurutnya harus selalu kekinian.
"BPMI harus selalu kekinian, bisa menggandeng anak muda melalui media sosial, supaya relevansi Pancasila dengan anak muda bisa sambung," bebernya.
• Tak Ada Undang-undang yang Bisa Menjerat Golput, Mahfud MD Sarankan Hal Ini
Menanggapi pernyataan Prabowo Subianto yang mengeluh dituduh mendukung ideologi khilafah serta menegaskan dirinya adalah seorang nasionalis dan Pancasilais, Jokowi mengaku percaya Prabowo Subianto adalah seorang yang nasionalis, Pancasilais, dan berjiwa Patriot.
Menurut Jokowi, masalah tuduh-menuduh, dirinya juga sering mendapatkan tuduhan negatif.
"Saya juga percaya kok Pak Prabowo Pancasilais. Saya juga percaya Bapak nasionalis dan patriot, percaya, Pak. Masalah tuduh menuduh, saya kan banyak dituduh juga, Pak. 4,5 tahun saya dituduh Pak Jokowi PKI. Saya biasa saja dan tidak pernah menjawab," papar Jokowi.
• BREAKING NEWS: Polisi Ciduk Dua Tersangka Pembunuh Calon Pendeta
Jokowi menambahkan, yang terpenting ialah semua pihak sama-sama membumikan Pancasila. Pemimpin harus memberikan contoh yang baik, tidak saling hujat, saling hina dan meremehkan.
"Pemimpin harus memberikan contoh baik, bagaimana saling berkawan dan menjaga tata krama. Itu harus kita lakukan untuk contoh pada anak muda," cetus Jokowi. (Chaerul Umam/Theresia Felisiani/Dennis Destryawan)