Bagi kalangan orang Madura, orang tua kerap dipanggil dengan nama anak sulung mereka. Hal itu lumrah sebagai panggilan sehari-hari. Nama Tuhan akan terpampang jelas, saat melihat namanya di Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Pukul 17.00 Wib lebih, Tuhan pulang dari mencari rumput. Lelaki berambut keriting itu tertawa lebar saat mengetahui ada orang dari luar lingkungannya kembali mendatangi dirinya.
"Kenapa ya, tidak ada apa-apa kan? Kemarin saya kaget, karena sampai disusul ke sawah. Katanya ada Ita dan orang yang nyari saya," ungkap Tuhan.
• Maruf Amin: Orang yang Membuat Hoaks Calon Ahli Neraka
Ita yang dia sebut adalah petugas KPPS di TPS (Tempat Pemungutan Suara) 12 di lingkungan rumahnya.
Tuhan tercatat sebagai pemilih di TPS 12 Kelurahan Slawu Kecamatan Patrang. Tuhan menuturkan dirinya hanyalah orang kecil.
"Saya hanya orang kecil, tidak tahu apa-apa. Soal pemilu ya pokoknya tiap ada coblosan saya ikut memilih, tidak pernah absen. Dari dulu begitu. Saya orang kecil, ikut yang punya kuasa saja," papar Tuhan.
• Atta Halilintar Siap Bayar Nazar Bangun Masjid Milenial Setelah Subscribernya Tembus 10 Juta
Ketika ditanya apakah dia sudah punya pilihan, Tuhan menjawab diplomatis.
"Soal pilihan itu nanti, rahasia saya," ujarnya sambil terkekeh.
Tuhan yang memiliki gangguan pendengaran itu secara terbuka bercerita perihal namanya.
• Perjuangan Atta Halilintar Tembus 11 Juta Subscriber, 120 Ribu Pengikutnya Pernah Raib dalam Sehari
Ia menegaskan, namanya memang Tuhan. Nama itu pemberian orang tuanya dan tidak akan diubah.
Selama ini juga tidak ada masalah dengan nama tersebut. Apalagi, tidak banyak orang mengetahui nama aslinya.
"Kalau di tempat asal di Gebang Kedawung (Kelurahan Gebang) sana, itu rumah asli saya. Nama panggilan saya Pocit. Kalau di sini, setelah menikah dan punya anak, saya dipanggil Pak Farid. Nama Tuhan itu asli pemberian orang tua," jelas Tuhan.
• DPRD Tak Suka Cara Wali Kota Cilegon Mau Minta Bantuan Pemerintah Pusat tapi Jelekkan Kota Bekasi
Menurutnya, saat kecil, dirinya bingung dengan namanya sendiri. Namun, dia percaya orang tuanya menyematkan nama Tuhan padanya setelah tertera di KTP.
Tuhan asal Kelurahan Slawu ini memiliki dua anak yang telah menikah semuanya. Tuhan bersama sang istri dan adik iparnya, tinggal di rumah tembok yang sederhana.
Rumah tembok itu tanpa kulitan, dan lantai rumah itu tanah. Pria yang mendadak tenar ini termasuk dalam enam orang bernama Tuhan yang masuk di Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2019 di Kabupaten Jember.
• DPRD Minta Wali Kota Cilegon Minta Maaf karena Sindir Bekasi Macet, Rahmat Effendi Tak Tersinggung