Ini Kesalahan Twit CEO Bukalapak Sampai Netizen Marah dan #UninstallBukalapak Jadi Trending Twitter

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo didampingi Founder dan CEO Bukalapak Achmad Zaky, Co-Founder dan President Bukalapak Fajrin Rasyid dan CO-Founder dan CTO Bukalapak Nugroho Herucahyono, saat menghadiri perayaan Ulang Tahun ke-9 Bukalapak, di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (10/1/2019).

JAGAD twitter sedang bergemuruh lantaran tweet CEO Bukalapak Achmad Zaky yang menyinggung soal "presiden baru" dalam cuitannya.

Netizen pendukung Presiden Joko Widodo sontak menyayangkan tweet dari Zaky.

Ya, cuitan dari CEO Bukalapak ada beberapa kesalahan yang membuat netizen marah.

Bahkan tagar #uninstallbukalapak jadi paling dibicarakan warga net.

Inilah Kesalahan Twit CEO Bukalapak Sampai Netizen Marah dan #UninstallBukalapak Jadi Trending Twitter  

Dalam cuitannya, Zaky mengungkap soal anggaran R&D yang sangat minim tahun 2016 yang hanya US$ 2 miliar. Atau tertinggal jauh dari negara lain yang sudah menyediakan anggaran R&D.

Misalnya Amerika Serikat menjadi negara pertama yang menyediakan angagran R&D sebesar US$ 511 miliar, China US$ 451 miliar.

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo didampingi Founder dan CEO Bukalapak Achmad Zaky, Co-Founder dan President Bukalapak Fajrin Rasyid dan CO-Founder dan CTO Bukalapak Nugroho Herucahyono, saat menghadiri perayaan Ulang Tahun ke-9 Bukalapak, di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (10/1/2019). (TRIBUNNEWS/JEPRIMA)

Minta Maaf ke Netizen, CEO Bukalapak Tetap Dibully

CEO BukaLapak Bikin #UninstallBukaLapak Trending, Yuk Ketahui Sejarah Bukalapak Berdiri

Kemudian Jepang US$ 165 miliar, Jerman US$ 118 miliar, Korea Selatan US$ 91 miliar, Taiwan US$ 33 miliar, Australia US$ 23 miliar, Malaysia US$ 10 miliar, dan Singapura US$ 10 miliar.

Namun di akhir tweet Zaki menyebutkan soal presiden baru.

"Mudah-mudahan presiden baru bisa naikin," tulis Zaky dalam akunnya.

Bahkan Zaky menyebut bahwa industri 4.0 itu omong kosong.

"Omong kosong industri 4.0 kalau budget R&D negara kita kaya gini (merujuk hanya US$ 2 miliar)," tulisnya.

Akibat tweetnya itu, netizen mengoreksi soal anggaran yang disebut Zaky.

Dalam kolom komentar Zaky bahkan netizen menyebut data yang disampaikan Zaky salah.

Sebab, yang benar adalah anggaran R&D sebesar US$ 2 miliar itu terjadi pada tahun 2010 bersumber dari Wikipedia.

Halaman
1234

Berita Terkini