Tarif Tol

Ini 3 Keuntungan via Jalan Tol Trans Jawa, Jasa Marga: Tarif Saat Ini Lebih Murah dari Seharusnya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI Truk melintas di jalan tol

Sebagai contoh, tarif Tol Semarang-Batang. Bila merujuk PPJT, maka besaran tarif yang berlaku yakni Rp 1.500. Namun dengan aturan baru, untuk kendaraan Golongan I turun menjadi Rp 1.000 per kilometer.

TARIF Tol Trans Jawa dikeluhkan Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) karena kemahalan. Namun, pengusaha jalan tol menilai, tarif yang berlaku saat ini jauh lebih murah dari pada seharusnya.

Direktur Operasi II PT Jasa Marga (Persero) Tbk Subakti Syukur menyebut, ada tiga bukti keuntungan yang diperoleh pengguna Tol Trans-Jawa.

Ketiga keuntungan tersebut adalah:

1. Dari sisi pengembalian investasi

Bila merujuk perjanjian pengusahaan jalan tol (PPJT) yang ditandatangani antara pemerintah dan badan usaha jalan tol (BUJT), seharusnya tarif yang berlaku yakni di atas Rp 1.000 per kilometer.

"Tapi oleh pemerintah itu paling tinggi Rp 1.000 per kilometer PPJT-nya. Padahal di PPJT lebih dari Rp 1.000 per kilometer," kata Subakti di kantornya, Senin (11/2/2019).

Ini 4 Pembangunan Ruas Tol Baru yang Diincar Jasa Marga Tahun 2019

BPJT: Tol Trans Jawa Selatan Menyeimbangkan Perkembangan Ekonomi

Sebagai contoh, tarif Tol Semarang-Batang. Bila merujuk PPJT, maka besaran tarif yang berlaku yakni Rp 1.500. Namun dengan aturan baru, untuk kendaraan Golongan I turun menjadi Rp 1.000 per kilometer.

"Itu artinya pemakai jalan sudah diuntungkan," kata dia.

2. Adanya klasterisasi golongan kendaraan

Adanya klasterisasi golongan kendaraan dari lima golongan menjadi tiga golongan.

Dengan demikian, bila sebelumnya ada lima jenis tarif, kini tinggal tiga jenis tarif. 

PERBANDINGAN tarif sebelum dan sesudah diskon. (Jasa Marga)

3. Tarif yang berlaku sekarang sudah didiskon 15 persen

Terakhir, Subakti mengatakan, tarif yang berlaku saat ini telah didiskon 15 persen berdasarkan sistem klaster.

Namun, dari empat klaster yang ada, diskon tersebut baru dimulai untuk klaster II sampai IV.

Berikut rincian klasternya:

- Klaster I: Jakarta-Cikampek, Cikampek-Palimanan

- Klaster II: Palimanan-Kanci, Kanci-Pejagan, Pejagan-Pemalang, Pemalang-Batang, Batang-Semarang

- Klaster III: Semarang-Solo, Solo-Ngawi, Ngawi-Kertosono, Kertosono-Mojokerto, Mojokerto-Surabaya

- Klaster IV: Porong-Gempol, Gempol-Pandaan, Gempol-Pasuruan, Pasuruan-Probolinggo. (Dani Prabowo)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "BUJT: 3 Keuntungan yang Didapat Pengusaha Truk Lewat Tol Trans-Jawa"

Berita Terkini