Macet Jakarta

Tak Tahan Lihat Macet, Pramono Minta Proyek TB Simatupang Dipercepat, Beres November

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung tegas, minta proyek di Jalan TB Simatupang dipercepat. Sebab macet kian parah.

Kompas.com/Intan Afrida Rafni
ATASI MACET - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung meminta kontraktor proyek di Jalan TB Simatupang segera menyelesaikan pekerjaan, sebsab macet makin parah. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Untuk mengatasi kemacetan di kawasan TB Simatupang, Jakarta, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana menggunakan sebagian trotoar dan mempercepat proyek.

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung meminta proyek yang semula ditargetkan selesai pada Desember agar dirampungkan pada November mendatang. 

Percepatan pengerjaan proyek ini dilakukan untuk mengatasi masalah kemacetan yang terjadi di kawasan tersebut.

Baca juga: Pembangunan Proyek di Jalan TB Simatupang Jakarta Selatan Diperkirakan Selesai November 2025

"Ada (percepatan). November, saya minta November diselesaikan. Awalnya Desember. Ya baru bisa maju satu setengah bulan. Tapi saya sudah minta itu," ungkap Pramono melalui website resmi Pemprov Jakarta, Senin (25/8/2025).

Selain itu, untuk mengurai kemacetan, Pramono juga meminta agar pagar atau pembatas proyek diperkecil serta memanfaatkan sementara sebagian trotoar di area terdampak proyek untuk memperlebar ruas jalur lalu lintas.

"Sebagian trotoarnya yang sekarang ini memang gak bisa digunakan secara baik bagi pejalan kaki karena memang beberapa juga terpotong-potong, untuk sampai dengan bulan November digunakan untuk menangani lalu lintas terlebih dahulu. Nanti akan kami kembalikan," jelas dia.

Pramono pun meminta maaf kepada masyarakat yang terdampak masalah kemacetan ini.

Baca juga: Koalisi Pejalan Kaki Sebut Pemangkasan Trotoar Jalan TB Simatupang Jaksel Bukan Solusi Atasi Macet

"Jadi untuk itu saya secara khusus juga mohon maaf karena ini memang hal yang tidak bisa dihindari," ucap Pramono.

Dia menyebut, proyek galian yang sedang berjalan di Jakarta bertujuan untuk meningkatkan infrastruktur kota, seperti pemasangan kabel bawah tanah, sanitasi, dan saluran air.

Meski demikian, ia memastikan bahwa masalah kemacetan sudah teratasi di wilayah lainnya.

"Tetapi kalau daerah-daerah lain memang di luar Simatupang ya, ada penurunan terhadap kemacetan," ungkapnya.

MACET PARAH - Saat ini Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, sedang dilanda macet parah. Hal ini akibat ada proyek di jalan tersebut.
MACET PARAH - Saat ini Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, sedang dilanda macet parah. Hal ini akibat ada proyek di jalan tersebut. (kompas.com/Hafizh Wahyu Dartmawan)

Sebelumnya, Gubernur Pramono beserta jajaran telah menggelar rapat terbatas membahas solusi kemacetan di kawasan Jalan TB Simatupang

Hasilnya, disepakati sejumlah langkah jangka pendek dan menengah untuk mengatasi kemacetan.

Wakil Koordinator Staf Khusus Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Yustinus Prastowo menyampaikan, dari rapat itu, Pemprov DKI Jakarta telah menyiapkan sejumlah langkah penanganan jangka pendek dan menengah

Adapun langkah jangka pendek yang dirumuskan yakni:

1. Review Proyek Galian

Langkah ini dalam rangka melakukan evaluasi menyeluruh terhadap proyek galian yang tengah berlangsung, yaitu proyek IPALD Perumda Paljaya sepanjang 7 kilometer di Cilandak, serta proyek perpipaan Rusun Tanjung Barat sepanjang empat kilometer. Kedua proyek penting ini ditargetkan rampung Oktober dan November 2025.

2. Percepatan Pengerjaan

PAM Jaya dan Paljaya telah diinstruksikan untuk mempercepat pekerjaan dengan sistem 24 jam non-stop, memperpendek pagar proyek, menempatkan flagman, dan langkah teknis lainnya.

3. Koordinasi dengan Pemerintah Pusat

Diupayakan mengatur buka-tutup pintu masuk dan keluar tol pada jam sibuk guna mengurangi penumpukan kendaraan.

4. Optimalisasi Area Publik

Yaitu memanfaatkan area yang masih tersedia sebagai halte atau parkir sementara agar kendaraan umum tidak menumpuk di pinggir jalan saat menaikkan dan menurunkan penumpang

5. Pemanfaatan Trotoar

Menggunakan sementara trotoar di area terdampak proyek untuk memperlebar ruas jalan, terutama di titik penyempitan (bottleneck), mengingat trotoar di lokasi tersebut saat ini belum dapat digunakan pejalan kaki.

6. Sinergi Antar-Lembaga

Memperkuat koordinasi lapangan secara terpadu antara Polri, Dinas Perhubungan, Satpol PP, MRT Jakarta, Transjakarta, dan instansi terkait lainnya.

7. Informasi Lalu Lintas

Bekerja sama dengan Google dan platformnavigasi lain untuk menampilkan informasi terkini mengenai proyek yang berlangsung, sekaligus memberikan rute alternatif bagi pengguna jalan.

Sedangkan untuk solusi jangka menengah, Yustinus menjelaskan, Pemprov DKI Jakarta akan mengkaji pembangunan underpass atau flyover di perempatan besar sepanjang Jalan TB Simatupang untuk mengendalikan arus lalu lintas.

Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News 

Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved